
Hal itu diucapkan sehubungan dengan sekelompok kecil masyarakat Jakarta yang mengklaim sebagai Gerakan Masyarakat Jakarta umumnya, melantik Gubernur DKI tandingan.
Contoh lain adalah kemelut di DPR yang berdampak sengaja tidak dipasangnya foto Presiden dan Wakil Presiden di gedung DPR RI. Lalu Wakil Ketua DPR (dr kubu KMP), menjawab bahwa hal itu tidak wajib lagi sekarang.
Menggelikan tapi sedih juga melihat orang-orang yang mengaku benar dan pandai, kehilangan hikmat dan ketulusan nasionalismenya. Orang terbiasa sibuk dengan kepentingan dan keuntungan kelompoknya sendiri.
Firman Tuhan ajarkan bahwa 'hanya jika kita hidup menyucikan diri dalam ketaatan terhadap kebenaran, barulah kita dapat mengamalkan kasih persaudaraan dengan tulus ikhlas.' (1Pet.1:22).
Janganlah kita kehilangan ketulusan, sebab itu berarti krisis bagi semuanya. (GE)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar