Wang Ming Tao adalah seorang hamba Tuhan yang harus mendekam di dalam penjara komunis Cina karena imannya dalam Kristus.
Namun tahun-tahun di dalam kesendirian dan penderitaan tidak membuat imannya lapuk. Sebaliknya ia makin bersinar dan berbuah.
Setelah ia dibebaskan, ia menerima kunjungan Pendeta Billy Graham dari Amerika. Di akhir percakapan, Pdt. Billy Graham menanyakan apakah ada pesan yang ingin Pdt. Wang sampaikan. Wang Min Tao menitipkan pesan dengan mensitir Wahyu 2:10, "Hendaklah engkau setia sampai mati dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan."
Kesetiaan dibuktikan bukan melalui ikrar yang nyaring tetapi melalui ketetapan hati yang lirih untuk tetap bertahan di jalan Tuhan.
Kadang jalan ini mengundang tetesan air mata namun ingatlah, di akhir jalan, kita akan bersorak sorai memetik buah kemenangan dan menerima mahkota kehidupan.
"Orang yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih pasti pulang dengan sorak sorai sambil membawa berkas-berkasnya. (Mazmur 126:5-6).
"Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya." Yesaya 40:29
Kamis, 30 April 2015
Jumat, 24 April 2015
Andalkan Tuhan
Pada waktu kita tidur, tubuh kita direparasi habis-habisan. Sehingga pada waktu bangun kita terasa segar. Kita sebagai pemilik tubuh tidak perlu melakukan apa-apa, Tuhan melakukan pemulihan.
Selama tidur, tubuh mengeluarkan hormon-hormon yang sangat berguna untuk memelihara kesehatan.
Contohnya hormon melatonin, hormon kortisol, hormon pertumbuhan. Hormon Melatonin, kekurangan dari hormon ini dihubungkan dengan meningkatnya faktor risiko kanker.
Hormon Pertumbuhan, Kekurangan dari hormon pertumbuhan dilaporkan mempunyai gejala cepat lelah, otot lemas, mudah cemas, depresi, osteoporosis, dan lain-lain.
Hormon kortisol, diproduksi pada waktu menjelang pagi/subuh. Pada pagi hari level hormon kortisol tinggi sehingga pagi hari kita merasa penuh semangat. (www.sinarharapan.com/17 Januari 2015).
Pemazmur menulis, “Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah, sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.”(Mazmur 127:1-2).
Mazmur ini hendak berkata kepada semua orang tentang sikap dalam mempertahankan hidup dan mencari nafkah. Jangan merasa bisa melakukan banyak hal dengan kekuatan sendiri tanpa Tuhan.
Berkat itu datangnya dari Allah, oleh karena itu mari kita mengandalkan Dia selalu. Jikalau Allah tidak ada dalam hidup kita, kegiatan kita, sasaran dan keluarga kita, maka segala sesuatu itu sia-sia dan akan berakhir dengan kekecewaan dan kegagalan. (LBS)
Selama tidur, tubuh mengeluarkan hormon-hormon yang sangat berguna untuk memelihara kesehatan.
Contohnya hormon melatonin, hormon kortisol, hormon pertumbuhan. Hormon Melatonin, kekurangan dari hormon ini dihubungkan dengan meningkatnya faktor risiko kanker.
Hormon Pertumbuhan, Kekurangan dari hormon pertumbuhan dilaporkan mempunyai gejala cepat lelah, otot lemas, mudah cemas, depresi, osteoporosis, dan lain-lain.
Hormon kortisol, diproduksi pada waktu menjelang pagi/subuh. Pada pagi hari level hormon kortisol tinggi sehingga pagi hari kita merasa penuh semangat. (www.sinarharapan.com/17 Januari 2015).
Pemazmur menulis, “Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah, sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.”(Mazmur 127:1-2).
Mazmur ini hendak berkata kepada semua orang tentang sikap dalam mempertahankan hidup dan mencari nafkah. Jangan merasa bisa melakukan banyak hal dengan kekuatan sendiri tanpa Tuhan.
Berkat itu datangnya dari Allah, oleh karena itu mari kita mengandalkan Dia selalu. Jikalau Allah tidak ada dalam hidup kita, kegiatan kita, sasaran dan keluarga kita, maka segala sesuatu itu sia-sia dan akan berakhir dengan kekecewaan dan kegagalan. (LBS)
Kamis, 23 April 2015
Dasasila KAA Bandung
Momen bersejarah Konferensi Asia Afrika menginjak usia ke-60 pada 2015 ini. Peringatan konferensi yang sangat berpengaruh terhadap perdamaian dunia tersebut akan berlangsung 19-24 April di Bandung dan Jakarta.
Pemerintah akan mengundang 106 wakil negara dan 19 organisasi internasional untuk berpatisipasi dalam acara tersebut. Tema yang akan diusung dalam Peringatan ke-60 tahun Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika adalah "Penguatan Kerjasama Negara Selatan-Selatan".
Konferensi Asia Afrika diadakan usai Perang Dunia II, ketika kondisi keamanan dunia belum stabil dan terjadinya Perang Dingin antara Amerika Serikat (pemimpin Blok Barat) dan Rusia (pemimpin Blok Timur).
Kedua kekuatan besar yang saling berlawanan dan mencari dukungan dari negara-negara di Asia Afrika tersebut juga saat itu terus mengembangkan senjata pemusnah massal sehingga situasi dunia selalu diliputi kecemasan terjadinya perang nuklir. Dari sinilah negara-negara yang baru merdeka menggalang persatuan mencari jalan keluar demi meredakan ketegangan dunia.
Hasil dari pertemuan tersebut kemudian dikenal sebagai "10 Dasasila Bandung" dimana di dalamnya memuat cerminan penghargaan terhadap hak asasi manusia, kedaulatan semua bangsa, dan perdamaian dunia.
Bangsa-bangsa akan mengalami pemulihan jika mau taat melakukan perintah Allah yang benar. Sebagaiman Allah telah menuliskan sendiri perjanjianNya dalam dua loh batu, yang dikenal sebagai Sepuluh Perintah Allah.
"Lalu berfirmanlah TUHAN kepadamu dari tengah-tengah api; suara kata-kata kamu dengar, tetapi suatu rupa tidak kamu lihat, hanya ada suara.
Dan Ia memberitahukan kepadamu perjanjian, yang diperintahkan-Nya kepadamu untuk dilakukan, yakni Kesepuluh Firman dan Ia menuliskannya pada dua loh batu." (Ulangan 4:12-13)
10 Perintah Allah ini agar bangsa-bangsa menjadi bangsa yang benar, umat yang bijaksana dan berakal budi.
Pemerintah akan mengundang 106 wakil negara dan 19 organisasi internasional untuk berpatisipasi dalam acara tersebut. Tema yang akan diusung dalam Peringatan ke-60 tahun Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika adalah "Penguatan Kerjasama Negara Selatan-Selatan".
Konferensi Asia Afrika diadakan usai Perang Dunia II, ketika kondisi keamanan dunia belum stabil dan terjadinya Perang Dingin antara Amerika Serikat (pemimpin Blok Barat) dan Rusia (pemimpin Blok Timur).
Kedua kekuatan besar yang saling berlawanan dan mencari dukungan dari negara-negara di Asia Afrika tersebut juga saat itu terus mengembangkan senjata pemusnah massal sehingga situasi dunia selalu diliputi kecemasan terjadinya perang nuklir. Dari sinilah negara-negara yang baru merdeka menggalang persatuan mencari jalan keluar demi meredakan ketegangan dunia.
Hasil dari pertemuan tersebut kemudian dikenal sebagai "10 Dasasila Bandung" dimana di dalamnya memuat cerminan penghargaan terhadap hak asasi manusia, kedaulatan semua bangsa, dan perdamaian dunia.
Bangsa-bangsa akan mengalami pemulihan jika mau taat melakukan perintah Allah yang benar. Sebagaiman Allah telah menuliskan sendiri perjanjianNya dalam dua loh batu, yang dikenal sebagai Sepuluh Perintah Allah.
"Lalu berfirmanlah TUHAN kepadamu dari tengah-tengah api; suara kata-kata kamu dengar, tetapi suatu rupa tidak kamu lihat, hanya ada suara.
Dan Ia memberitahukan kepadamu perjanjian, yang diperintahkan-Nya kepadamu untuk dilakukan, yakni Kesepuluh Firman dan Ia menuliskannya pada dua loh batu." (Ulangan 4:12-13)
10 Perintah Allah ini agar bangsa-bangsa menjadi bangsa yang benar, umat yang bijaksana dan berakal budi.
Rabu, 22 April 2015
Jangan Abaikan
Seorang gadis kecil baru saja pulang dari sekolah setelah mengikuti kursus menari. Gadis kecil itu menelpon ayahnya dan meminta ayahnya untuk segera menjemputnya.
“Ayah, aku sudah pulang. Jemput aku ya, Yah.”
“Iya sayang, ayah masih kerja. Tunggu 1 jam lagi.”
Sebenarnya pukul 5 sore ayahnya sudah pulang namun lebih memilih untuk berkumpul bersama dengan teman-temannya. Handphone ayah berbunyi berkali-kali dan dirasa sangat menganggu, sampai pada akhirnya di matikan.
4 jam telah berlalu dan ayah bergegas untuk menjemput anaknya. Ketika sampai di depan sekolah, ayah tidak menemukan anaknya. Dia berpikir bahwa anaknya telah pulang.
Ketika sampai di rumah, ayah melihat banyak orang keluar masuk rumahnya mengenakan pakaian hitam. Ternyata anaknya telah meninggal. Tiba-tiba istrinya membentak, “Kemana saja kamu? Anak kita menunggumu sampai malam dan tidak mau aku jemput. Dia dirampok dan perampok itu membunuhnya!”
Ayah sangat terkejut dan mencoba untuk menyalakan handphonenya. Dia membaca semua sms yang telah masuk dari anaknya tersebut. Ada banyak sms yang telah ia abaikan.
Pukul 18.00 “Ayah masih lama?”
Pukul 19.00 “Yah, aku masih menunggu di depan sekolah.”
Pukul 20.00 “Di sini gelap sekali Yah. Cepat jemput aku.”
Pukul 20.30 “Yah, ada seorang pria mendekatiku. Aku sangat takut.”
Pukul 21.00 “Ayah, tolong aku!”
Ayah hanya bisa menangis telah mengabaikan permintaan anaknya, terlebih lagi ketika dia mengetahui bahwa anaknya sengaja menunggu hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya.
Terkadang kita sering mengabaikan orang-orang terdekat kita. Kita lebih memilih untuk kesenangan diri kita secara pribadi. Kita baru akan kecewa ketika kita telah kehilangan untuk selamanya.
"Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya." (Amsal 8:33)
Jangan biarkan penyesalan itu datang terlambat. Mulailah untuk memperbaiki hubungan kita dengan orang-orang terdekat kita.
Buatlah mereka bahagia sebelum pada akhirnya kita akan kehilangan mereka.
“Ayah, aku sudah pulang. Jemput aku ya, Yah.”
“Iya sayang, ayah masih kerja. Tunggu 1 jam lagi.”
Sebenarnya pukul 5 sore ayahnya sudah pulang namun lebih memilih untuk berkumpul bersama dengan teman-temannya. Handphone ayah berbunyi berkali-kali dan dirasa sangat menganggu, sampai pada akhirnya di matikan.
4 jam telah berlalu dan ayah bergegas untuk menjemput anaknya. Ketika sampai di depan sekolah, ayah tidak menemukan anaknya. Dia berpikir bahwa anaknya telah pulang.
Ketika sampai di rumah, ayah melihat banyak orang keluar masuk rumahnya mengenakan pakaian hitam. Ternyata anaknya telah meninggal. Tiba-tiba istrinya membentak, “Kemana saja kamu? Anak kita menunggumu sampai malam dan tidak mau aku jemput. Dia dirampok dan perampok itu membunuhnya!”
Ayah sangat terkejut dan mencoba untuk menyalakan handphonenya. Dia membaca semua sms yang telah masuk dari anaknya tersebut. Ada banyak sms yang telah ia abaikan.
Pukul 18.00 “Ayah masih lama?”
Pukul 19.00 “Yah, aku masih menunggu di depan sekolah.”
Pukul 20.00 “Di sini gelap sekali Yah. Cepat jemput aku.”
Pukul 20.30 “Yah, ada seorang pria mendekatiku. Aku sangat takut.”
Pukul 21.00 “Ayah, tolong aku!”
Ayah hanya bisa menangis telah mengabaikan permintaan anaknya, terlebih lagi ketika dia mengetahui bahwa anaknya sengaja menunggu hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya.
Terkadang kita sering mengabaikan orang-orang terdekat kita. Kita lebih memilih untuk kesenangan diri kita secara pribadi. Kita baru akan kecewa ketika kita telah kehilangan untuk selamanya.
"Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya." (Amsal 8:33)
Jangan biarkan penyesalan itu datang terlambat. Mulailah untuk memperbaiki hubungan kita dengan orang-orang terdekat kita.
Buatlah mereka bahagia sebelum pada akhirnya kita akan kehilangan mereka.
Selasa, 21 April 2015
Force Majeure
Keadaan force majeure, "kekuatan yang lebih besar" mengakibatkan longsor di pabrik gistex, senin, 20 April 2015 sekitar pkl 00.30. Terasering yang ditumbuhi cemara tergerus tanah, beberapa mesin blower, instalasi pipa air putus, gudang sparepart dan sebagian isinya terbawa longsor dan hanyut terbawa sungai citarum.
Kejadian yang terjadi di luar kemampuan manusia ini tidak dapat dihindarkan dan mengakibatkan kegiatan produksi tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Kejadian ini mengingatkan saya bahwa manusia akan mengalami proses menjadi tua, konsekuensinya ialah penurunan secara perlahan fungsi tubuh dan menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki, mengganti diri, dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya.
Hanya manusia batiniah kita yang tidak terpengaruh oleh proses penuaan, Firman Tuhan berkata : "Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari." (2 Korintus 4:16).
Kejadian yang terjadi di luar kemampuan manusia ini tidak dapat dihindarkan dan mengakibatkan kegiatan produksi tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Kejadian ini mengingatkan saya bahwa manusia akan mengalami proses menjadi tua, konsekuensinya ialah penurunan secara perlahan fungsi tubuh dan menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki, mengganti diri, dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya.
Hanya manusia batiniah kita yang tidak terpengaruh oleh proses penuaan, Firman Tuhan berkata : "Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari." (2 Korintus 4:16).
Senin, 20 April 2015
Mereka Butuh Diselamatkan
Penginjil Reinhard Bonke berhadapan dengan seorang "penasihat rohani", namun ia tidak percaya bahwa Yesus itu Putra Allah, atau bahwa Alkitab itu Firman Allah. Beliau berkata "Saya menjadi heran bagaimana 'penasihat' ini akan menasihati siapapun"
"Apakah mereka datang kepada Anda dan kemudian pergi lagi dengan hati yang hancur?" tanyanya. "Oh tidak", 'penasihat' itu meyakinkannya, "saya hanya menenangkan mereka"
Ev. Reihard Bonnke menatap wajahnya dan berkata "Pak, seorang yang ada di atas sebuah kapal yang akan tenggelam memerlukan lebih daripada hanya sekedar sebutir obat penenang. Jangan menenangkannya. Ia sudah mau tenggelam."
Bila Yesus menjumpai seseorang di kapal yang akan karam, IA menjangkau dengan tanganNya yang berlubang paku, merenggutnya, mengangkatnya dan berkata kepadanya, "SEBAB AKU HIDUP MAKA KAMUPUN AKAN HIDUP".
"Roh Tuhan ada padaKu ... untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Lukas 4:19)
Yesus ialah Juru Selamat dunia. Berita ini ialah kehidupan, sejahtera dan kesehatan untuk roh, jiwa dan tubuh.
"Apakah mereka datang kepada Anda dan kemudian pergi lagi dengan hati yang hancur?" tanyanya. "Oh tidak", 'penasihat' itu meyakinkannya, "saya hanya menenangkan mereka"
Ev. Reihard Bonnke menatap wajahnya dan berkata "Pak, seorang yang ada di atas sebuah kapal yang akan tenggelam memerlukan lebih daripada hanya sekedar sebutir obat penenang. Jangan menenangkannya. Ia sudah mau tenggelam."
Bila Yesus menjumpai seseorang di kapal yang akan karam, IA menjangkau dengan tanganNya yang berlubang paku, merenggutnya, mengangkatnya dan berkata kepadanya, "SEBAB AKU HIDUP MAKA KAMUPUN AKAN HIDUP".
"Roh Tuhan ada padaKu ... untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Lukas 4:19)
Yesus ialah Juru Selamat dunia. Berita ini ialah kehidupan, sejahtera dan kesehatan untuk roh, jiwa dan tubuh.
Sabtu, 18 April 2015
Pintu yang terbuka
Houdini adalah tokoh yang paling tenar untuk melepaskan diri, seorang pemain panggung terkenal. Polisi akan menggemboknya di dalam sel dan ketika mereka berjalan pergi, ia akan mengikuti mereka - sudah dalam keadaan terbebas dalam waktu beberapa detik saja.
Kecuali satu kali. Setengah jam berlalu dan Houdini masih bergulat dengan gembok. Kemudian seorang polisi datang dan hanya mendorong pintu agar terbuka. Pintu itu tak pernah terkunci! Houdini ditipu untuk membuka kunci dari sebuah pintu yang memang tidak dikunci.
Kristus telah berjalan menembusi puri dari Raksasa Keputusasaan. IA mempunyai kunci kematian dan neraka dan Ia telah membuka gerbangnya.
"Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut." (Wahyu 1:18)
Jadi mengapa jutaan manusia harus bersusah payah untuk mengeluarkan diri mereka dari kebiasaan buruk dan belenggu mereka melalui dukun, paranormal, kultus-kultus baru, teori baru, pergi ke psikiater? Yesus adalah jawaban, Ia membebaskan umat manusia. Ia senantiasa melakukannya.
Kecuali satu kali. Setengah jam berlalu dan Houdini masih bergulat dengan gembok. Kemudian seorang polisi datang dan hanya mendorong pintu agar terbuka. Pintu itu tak pernah terkunci! Houdini ditipu untuk membuka kunci dari sebuah pintu yang memang tidak dikunci.
Kristus telah berjalan menembusi puri dari Raksasa Keputusasaan. IA mempunyai kunci kematian dan neraka dan Ia telah membuka gerbangnya.
"Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut." (Wahyu 1:18)
Jadi mengapa jutaan manusia harus bersusah payah untuk mengeluarkan diri mereka dari kebiasaan buruk dan belenggu mereka melalui dukun, paranormal, kultus-kultus baru, teori baru, pergi ke psikiater? Yesus adalah jawaban, Ia membebaskan umat manusia. Ia senantiasa melakukannya.
Jumat, 17 April 2015
Belas Kasihan Yang Mendalam
Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur. Ketika Yesus berdiri di depan kubur, mengapa IA menangis?
Saya berpikir "Tetapi tentunya, Ia tahu akan terjadi mujizat terbesar yaitu kebangkitan orang mati, Ia seharusnya berseri-seri", tetapi sebaliknya kita membaca "Masygullah hatiNya dan Ia sangat terharu" (Yoh 11:38), mengapa?
Jawabannya ialah bahwa Yesus melihat dalam peristiwa dukacita ini suatu penderitaan yang mendalam dari semua perkabungan.
Kematian bukan hanya sekedar mempengaruhi Lazarus temanNya, bukan untuk keadaanNya sendiri. "Ia tak meneteskan airmata bagi kesedihanNya sendiri, melainkan menumpahkan keringat darahNya bagi kesusahanku"
Yesus memandang setiap penguburan pada saat itu dan raja teror yang menghantui umat manusia yaitu kematian.
Dalam belas kasihan yang mendalam itu, Ia menuruni gua maut dan menaklukkannya. Itulah segala sesuatu tentang cinta, Injil yang dinantikan dunia.
Saya berpikir "Tetapi tentunya, Ia tahu akan terjadi mujizat terbesar yaitu kebangkitan orang mati, Ia seharusnya berseri-seri", tetapi sebaliknya kita membaca "Masygullah hatiNya dan Ia sangat terharu" (Yoh 11:38), mengapa?
Jawabannya ialah bahwa Yesus melihat dalam peristiwa dukacita ini suatu penderitaan yang mendalam dari semua perkabungan.
Kematian bukan hanya sekedar mempengaruhi Lazarus temanNya, bukan untuk keadaanNya sendiri. "Ia tak meneteskan airmata bagi kesedihanNya sendiri, melainkan menumpahkan keringat darahNya bagi kesusahanku"
Yesus memandang setiap penguburan pada saat itu dan raja teror yang menghantui umat manusia yaitu kematian.
Dalam belas kasihan yang mendalam itu, Ia menuruni gua maut dan menaklukkannya. Itulah segala sesuatu tentang cinta, Injil yang dinantikan dunia.
Kamis, 16 April 2015
Berani Percaya
Mungkin kita telah menanggung kekecewaan-kekecewaan yang mengerikan, menerima ucapan-ucapan negatif yang melemahkan sehingga kita berhenti percaya apapun yang baik bisa terjadi dalam hidup ini.
Kita kehilangan impian-impian dan sedang hanyut menjalani kehidupan dan tergoda untuk berkata "Aku telah hidup seperti ini terlalu lama, aku tidak pernah menjadi kebih baik. Aku telah berdoa, percaya ... tetapi tidak ada yang berubah, tidak ada yang berhasil, aku sebaiknya menyerah"
Sahabat, sikap ini bertentangan dengan keinginan Tuhan bagi kita. Tidak peduli seberapa banyak kemunduran yang kita alami, Tuhan masih punya rencana besar bagi kehidupan kita.
Apakah kita berani mulai mempercayai Tuhan untuk hal-hal yang besar?
Jika kita mau menjaga sikap yang tepat, Tuhan akan mengambil semua kekecewaan, impian-impian yang hancur, rasa sakit dan penderitaan. Ia akan membayar 2 kali lipat lebih banyak damai sejahtera, sukacita, kebahagiaan, dan keberhasilan, "Tuhan akan memberikan kepada kita dua kali lipat pembayaran atas rasa malu kita dahulu".
Jika kita mau menaruh kepercayaan dan keyakinan kita dalam Tuhan, berani percaya untuk hal besar terjadi.
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:28)
Kita kehilangan impian-impian dan sedang hanyut menjalani kehidupan dan tergoda untuk berkata "Aku telah hidup seperti ini terlalu lama, aku tidak pernah menjadi kebih baik. Aku telah berdoa, percaya ... tetapi tidak ada yang berubah, tidak ada yang berhasil, aku sebaiknya menyerah"
Sahabat, sikap ini bertentangan dengan keinginan Tuhan bagi kita. Tidak peduli seberapa banyak kemunduran yang kita alami, Tuhan masih punya rencana besar bagi kehidupan kita.
Apakah kita berani mulai mempercayai Tuhan untuk hal-hal yang besar?
Jika kita mau menjaga sikap yang tepat, Tuhan akan mengambil semua kekecewaan, impian-impian yang hancur, rasa sakit dan penderitaan. Ia akan membayar 2 kali lipat lebih banyak damai sejahtera, sukacita, kebahagiaan, dan keberhasilan, "Tuhan akan memberikan kepada kita dua kali lipat pembayaran atas rasa malu kita dahulu".
Jika kita mau menaruh kepercayaan dan keyakinan kita dalam Tuhan, berani percaya untuk hal besar terjadi.
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:28)
Rabu, 15 April 2015
Menawan dan Menaklukkan Segala Pikiran
Menurut pernyataan para pakar atletik, seorang manusia tidak dapat berlari sejauh satu mil dalam waktu 4 menit. "Para pakar" melakukan segala jenis penelitian mendalam untuk memperlihatkan bahwa mustahil berlari sejauh dan secepat itu.
Dan selama empat ratus tahun, mereka memang benar. Tak seorangpun yang pernah melampauinya.
Tapi suatu hari seorang pemuda muncul, ia tidak percaya pada pendapat para pakar, ia tidak percaya kepada kemustahilan. Ia menolak semua kata negatif itu, ia mulai berlatih dan percaya akan mematahkan rekor itu dan suatu hari ia berhasil mematahkan rekor berlari sejauh 1 mil dalam waktu 4 menit.
Roger Bannister nama pemuda itu berhasil membuat sejarah pada bidang olahraga. Sekarang, dalam waktu 1 dekade ada 336 pelari lainnya telah mematahkan rekor empat menit itu. Apa yang terjadi?
Peperangan itu ada di dalam pikiran yang disebut "benteng". Demikian juga dalam hal pengenalan akan Allah, seringkali keangkuhan manusia menghalangi kita mengenalNya lebih dalam.
Untuk memenangkan peperangan rohani, Firman Tuhan berkata : "Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus" (2 Korintus 10:4-5)
Dan selama empat ratus tahun, mereka memang benar. Tak seorangpun yang pernah melampauinya.
Tapi suatu hari seorang pemuda muncul, ia tidak percaya pada pendapat para pakar, ia tidak percaya kepada kemustahilan. Ia menolak semua kata negatif itu, ia mulai berlatih dan percaya akan mematahkan rekor itu dan suatu hari ia berhasil mematahkan rekor berlari sejauh 1 mil dalam waktu 4 menit.
Roger Bannister nama pemuda itu berhasil membuat sejarah pada bidang olahraga. Sekarang, dalam waktu 1 dekade ada 336 pelari lainnya telah mematahkan rekor empat menit itu. Apa yang terjadi?
Peperangan itu ada di dalam pikiran yang disebut "benteng". Demikian juga dalam hal pengenalan akan Allah, seringkali keangkuhan manusia menghalangi kita mengenalNya lebih dalam.
Untuk memenangkan peperangan rohani, Firman Tuhan berkata : "Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus" (2 Korintus 10:4-5)
Senin, 13 April 2015
Keintiman dengan Allah
Tuntutan pekerjaan dan kualitas sumber daya manusia membuat orang berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam bidang pendidikan. Untuk memperoleh kepandaian, orang tidak ragu untuk mengorbankan banyak hal. Pendidikan di luar negeri dengan biaya yang mahal menjadi alternatif. Pengetahuan telah menjadi raja.
Dalam hal rohani, banyak orang berusaha menjadi master dalam hal pengetahuan tentang Allah. Ini tidak salah.
Tapi ada orang yang cenderung datang ibadah untuk mencari pengetahuan baru bukan lagi Allah, membaca Firman Tuhan dan saat teduh (meditasi) untuk mencari pewahyuan baru dan bukan lagi Allah, mencatat motivasi, kisah-kisah menarik atau khotbah yang bagus, dan bukan lagi mencari Allah.
Kita menjadi master dalam memenuhi catatan kita dengan semua pengetahuan dan tidak merubah kehidupan.
Orang-orang farisi menjadi kelompok yang ahli dalam pengetahuan akan Allah, tapi mereka tidak pernah mengalami perubahan dan keintiman dengan Allah.
Inti dari Ibadah atau worship melalui saat teduh (meditasi) adalah keintiman dengan Allah.
"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33)
Dalam hal rohani, banyak orang berusaha menjadi master dalam hal pengetahuan tentang Allah. Ini tidak salah.
Tapi ada orang yang cenderung datang ibadah untuk mencari pengetahuan baru bukan lagi Allah, membaca Firman Tuhan dan saat teduh (meditasi) untuk mencari pewahyuan baru dan bukan lagi Allah, mencatat motivasi, kisah-kisah menarik atau khotbah yang bagus, dan bukan lagi mencari Allah.
Kita menjadi master dalam memenuhi catatan kita dengan semua pengetahuan dan tidak merubah kehidupan.
Orang-orang farisi menjadi kelompok yang ahli dalam pengetahuan akan Allah, tapi mereka tidak pernah mengalami perubahan dan keintiman dengan Allah.
Inti dari Ibadah atau worship melalui saat teduh (meditasi) adalah keintiman dengan Allah.
"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33)
Minggu, 12 April 2015
Anggur Baru
Berabad-abad yang lalu, anggur disimpan dalam kantung kulit anggur bukan dalam botol. Kulit hewan dikeringkan dan diawetkan sampai kulit itu dapat dibentuk menjadi bejana-bejana untuk menyimpan anggur.
Jika kantung kulit anggur itu baru, sifatnya lembut dan mudah ditekuk, tetapi jika sudah tua, kantung tersebut sering kehilangan kelenturannya; kantung itu tidak punya daya pegas lagi. Kantung tersebut menjadi keras dan kaku, dan tidak dapat membesar.
"Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itu pun hancur." (Lukas 5:37)
Tuhan Yesus ingin mendorong para pengikutNya untuk memperbesar visi mereka dan mengatakan bahwa kita tidak dapat mempunyai kehidupan yang luas dengan sikap-sikap terbatas, cara berpikir kita yang salah akan mencegah hal-hal baik terjadi dalam kehidupan kita.
Tuhan tidak akan mencurahkan ide-ide baru dan kreatif serta berkat-berkat ke dalam sikap-sikap lama.
Ia ingin mengisi kehidupan kita dengan "anggur baru", tetapi apakah kita mau menyingkirkan kantung kulit anggur lama kita? Maukah kita mulai berpikir lebih luas? Maukah kita memperbesar visi kita dan menyingkirkan cara-cara berpikir negatif yang menahan kita?
Jika kantung kulit anggur itu baru, sifatnya lembut dan mudah ditekuk, tetapi jika sudah tua, kantung tersebut sering kehilangan kelenturannya; kantung itu tidak punya daya pegas lagi. Kantung tersebut menjadi keras dan kaku, dan tidak dapat membesar.
"Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itu pun hancur." (Lukas 5:37)
Tuhan Yesus ingin mendorong para pengikutNya untuk memperbesar visi mereka dan mengatakan bahwa kita tidak dapat mempunyai kehidupan yang luas dengan sikap-sikap terbatas, cara berpikir kita yang salah akan mencegah hal-hal baik terjadi dalam kehidupan kita.
Tuhan tidak akan mencurahkan ide-ide baru dan kreatif serta berkat-berkat ke dalam sikap-sikap lama.
Ia ingin mengisi kehidupan kita dengan "anggur baru", tetapi apakah kita mau menyingkirkan kantung kulit anggur lama kita? Maukah kita mulai berpikir lebih luas? Maukah kita memperbesar visi kita dan menyingkirkan cara-cara berpikir negatif yang menahan kita?
Jumat, 10 April 2015
Menjadi Terang
Ketika aliran listrik padam pada malam hari, apa yang akan kita lakukan? Pasti kita akan segera mencari lilin untuk penerangan darurat. Ketika lilin dinyalakan, kita akan segera melihat cahaya terang dari lilin tersebut dan kegelapanpun terusir.
Keadaan dunia saat ini dalam keadaan gelap, segelap malam tanpa aliran listrik.
Dan yang dibutuhkan dunia saat ini adalah seberkas cahaya terang dari orang-orang yang mau menjadi seperti lilin tersebut.
Sebuah lilin dapat menerangi sekelilingnya dengan melelehkan dirinya, membakar dirinya sehingga ada nyala api yang memberikan terang.
Demikian juga dengan hidup kita, saat berkomitmen menjadi terang bagi rekan kerja dan sekeliling kita, mungkin kita akan merasa sakit 'terbakar', dikucilkan, tidak dihargai, dicemoohkan, dan mengalami pergumulan batin.
Tetapi saat kita mau setia, kemuliaan Tuhan akan dinyatakan melalui hidup dan kehidupan kita sehingga menjadi berkat bagi orang lain.
"Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu." (Yesaya 60:1-2).
Keadaan dunia saat ini dalam keadaan gelap, segelap malam tanpa aliran listrik.
Dan yang dibutuhkan dunia saat ini adalah seberkas cahaya terang dari orang-orang yang mau menjadi seperti lilin tersebut.
Sebuah lilin dapat menerangi sekelilingnya dengan melelehkan dirinya, membakar dirinya sehingga ada nyala api yang memberikan terang.
Demikian juga dengan hidup kita, saat berkomitmen menjadi terang bagi rekan kerja dan sekeliling kita, mungkin kita akan merasa sakit 'terbakar', dikucilkan, tidak dihargai, dicemoohkan, dan mengalami pergumulan batin.
Tetapi saat kita mau setia, kemuliaan Tuhan akan dinyatakan melalui hidup dan kehidupan kita sehingga menjadi berkat bagi orang lain.
"Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu." (Yesaya 60:1-2).
Kamis, 09 April 2015
Antusiasme Yang Kuat
Tahun 1903, Wright bersaudara memiliki cita-cita untuk menciptakan pesawat terbang. Bagi semua orang cita-cita mereka merupakan angan-angan "sinting" dan membuat mereka tertawa terbahak-bahak, apalagi latar belakang dua bersaudara ini hanya sebagai montir sepeda.
Dalam perkembangan usaha, Wright akhirnya berhasil membuat prototipe pesawat terbang pertama di dunia yang berhasil mengangkasa dan mendarat dengan selamat. Prestasi ini membuat decak kagum seluruh dunia.
Satu hal yang pasti Wright bersaudara memiliki antusiasme yang kuat (desire) dan berapi-api, bahkan mungkin terbawa mimpi untuk mencapai cita-cita mereka.
Goal saja tidak cukup untuk bisa mencapai suatu target. Diperlukan desire yang mampu mendorong seseorang untuk mengejar apa yang ada di dalam pikiran dan hatinya untuk menjadi kenyataan.
Desire (antusiasme yang kuat) terjadi ketika Tuhan ada di dalam kita, "Dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu." (Mazmur 37:4).
Dalam perkembangan usaha, Wright akhirnya berhasil membuat prototipe pesawat terbang pertama di dunia yang berhasil mengangkasa dan mendarat dengan selamat. Prestasi ini membuat decak kagum seluruh dunia.
Satu hal yang pasti Wright bersaudara memiliki antusiasme yang kuat (desire) dan berapi-api, bahkan mungkin terbawa mimpi untuk mencapai cita-cita mereka.
Goal saja tidak cukup untuk bisa mencapai suatu target. Diperlukan desire yang mampu mendorong seseorang untuk mengejar apa yang ada di dalam pikiran dan hatinya untuk menjadi kenyataan.
Desire (antusiasme yang kuat) terjadi ketika Tuhan ada di dalam kita, "Dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu." (Mazmur 37:4).
Rabu, 08 April 2015
Harta Yang Tak Tersembunyi
Seorang petani di Afrika Selatan mendengar ada sebuah tambang emas ditemukan. Bergegaslah ia menjual sepetak tanah ladangnya.
Hidup jadi petani itu keras dan sukar, dia berharap kehidupan membaik jika dapat beberapa genggam emas.
Dengan sedikit uang hasil penjualannya, ia mulai perjalanan, mengadu nasib. Tahun demi tahun lewat tak setitik emaspun yang ia peroleh.
Ia pulang dengan kecewa. Saat duduk di dapur ia mengamati ada mangkuk yang dipenuhi bebatuan yang mengkilap, lalu bertanya pada temannya, barang apa itu.
Temannya menjawab dengan ringan "Oh, entahlah hanya serpihan karang yang berwarna-warni yang aku pungut waktu menggali halaman belakang ...." bebatuan yang mengkilap itu ternyata BERLIAN.
Berapa banyak dari kita lelah mencari harta untuk memuaskan hidup kita. Kita mencarinya dalam mencapai karir atau dalam kenikmatan dunia hiburan.
Dalam berlimpahnya uang, kuasa, dan penghormatan dari manusia. Kita menjual jiwa kita untuk memperoleh "harta" dan yang kita temui kehampaan. Kita mencari segentong emas di ujung pelangi dan mendapati mereka hanyalah butiran jagung.
Padahal "harta" itu sangat dekat, harta itu berbuah di halaman kehidupan kita, kalau kita dapat mengenalinya. Harta itu adalah Kasih, Damai Sejahtera dan Sukacita.
"Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan." (Roma 15:13).
Hidup jadi petani itu keras dan sukar, dia berharap kehidupan membaik jika dapat beberapa genggam emas.
Dengan sedikit uang hasil penjualannya, ia mulai perjalanan, mengadu nasib. Tahun demi tahun lewat tak setitik emaspun yang ia peroleh.
Ia pulang dengan kecewa. Saat duduk di dapur ia mengamati ada mangkuk yang dipenuhi bebatuan yang mengkilap, lalu bertanya pada temannya, barang apa itu.
Temannya menjawab dengan ringan "Oh, entahlah hanya serpihan karang yang berwarna-warni yang aku pungut waktu menggali halaman belakang ...." bebatuan yang mengkilap itu ternyata BERLIAN.
Berapa banyak dari kita lelah mencari harta untuk memuaskan hidup kita. Kita mencarinya dalam mencapai karir atau dalam kenikmatan dunia hiburan.
Dalam berlimpahnya uang, kuasa, dan penghormatan dari manusia. Kita menjual jiwa kita untuk memperoleh "harta" dan yang kita temui kehampaan. Kita mencari segentong emas di ujung pelangi dan mendapati mereka hanyalah butiran jagung.
Padahal "harta" itu sangat dekat, harta itu berbuah di halaman kehidupan kita, kalau kita dapat mengenalinya. Harta itu adalah Kasih, Damai Sejahtera dan Sukacita.
"Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan." (Roma 15:13).
Selasa, 07 April 2015
Menjaga Kekudusan
Apakah mungkin hidup dengan memelihara pikiran bersih di dunia kita dicekoki media yang dipenuhi hal-hal yang tidak kudus? Sulit, tapi bisa.
Ikan-ikan di laut telah hidup dan tumbuh di dalam lingkungan air asin selama hidupnya. Namun ikan-ikan tersebut tidak terpengaruh olehnya, dagingnya tidak menjadi asin.
Allah yang memelihara ikan-ikan di laut, dapat memelihara kita juga di dunia yang penuh dengan polusi dan memelihara pikiran kita tetap bersih. Tapi bagaimana caranya?
Firman Tuhan berkata "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu." (Mazmur 119:9)
Itulah caranya, mengikuti standar Tuhan. "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:16).
Ikan-ikan di laut telah hidup dan tumbuh di dalam lingkungan air asin selama hidupnya. Namun ikan-ikan tersebut tidak terpengaruh olehnya, dagingnya tidak menjadi asin.
Allah yang memelihara ikan-ikan di laut, dapat memelihara kita juga di dunia yang penuh dengan polusi dan memelihara pikiran kita tetap bersih. Tapi bagaimana caranya?
Firman Tuhan berkata "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu." (Mazmur 119:9)
Itulah caranya, mengikuti standar Tuhan. "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:16).
Senin, 06 April 2015
Celik Rohani
Fanny Cosby seorang gadis yang dilahirkan buta. Tapi yang luarbiasa Fanny tidak pernah menyerah dengan keadaannya.
Dengan bakat musiknya yang hebat, ia menulis sekitar 8000 judul lagu rohani.
Sungguh ini merupakan karya Tuhan yang ajaib dalam hidupnya.
Fanny membayar harga untuk semua prestasi itu, ia mengabaikan kebutaannya dan hanya memandang kepada salib Yesus saja.
Ia pernah berkata "Saya bersyukur dilahirkan buta. Kelak bila saya meninggalkan dunia ini, wajah pertama yang saya lihat adalah wajah Tuhan Yesus". Fanny buta secara jasmani tapi tidak secara rohani.
Apa yang menghalangi kita untuk melihat karya Allah? Apakah itu hutang, penyakit, kesulitan ekonomi, masalah keluarga atau apapun itu? Bila kita jujur bukankah kemapanan atau kenyamanan kita berpotensi menghalangi untuk melihat karya Allah?
"Tuhan membuka mata orang-orang buta ...." (Mazmur 146:8)
Kerinduan Allah akan anak-anakNya adalah tidak menyerah ketika pergumulan datang. Tapi mampu melihatnya dalam kacamata rohani.
Dengan bakat musiknya yang hebat, ia menulis sekitar 8000 judul lagu rohani.
Sungguh ini merupakan karya Tuhan yang ajaib dalam hidupnya.
Fanny membayar harga untuk semua prestasi itu, ia mengabaikan kebutaannya dan hanya memandang kepada salib Yesus saja.
Ia pernah berkata "Saya bersyukur dilahirkan buta. Kelak bila saya meninggalkan dunia ini, wajah pertama yang saya lihat adalah wajah Tuhan Yesus". Fanny buta secara jasmani tapi tidak secara rohani.
Apa yang menghalangi kita untuk melihat karya Allah? Apakah itu hutang, penyakit, kesulitan ekonomi, masalah keluarga atau apapun itu? Bila kita jujur bukankah kemapanan atau kenyamanan kita berpotensi menghalangi untuk melihat karya Allah?
"Tuhan membuka mata orang-orang buta ...." (Mazmur 146:8)
Kerinduan Allah akan anak-anakNya adalah tidak menyerah ketika pergumulan datang. Tapi mampu melihatnya dalam kacamata rohani.
Minggu, 05 April 2015
Pesan Paskah
Dalam sebuah program berita TV amerika, reporter menanyakan orang-orang yang ditemui di jalan mengenai apa makna Paskah bagi mereka.
Satu orang berkata "Oh, kelinci-kelinci, permen coklat, suatu waktu yang menyenangkan untuk anak-anak".
Orang yang lainnya menjawab "Telur-telur yang dicat, mencari telur paskah, makan malam bersama saudara-saudara".
Orang ketiga berkata "beberapa baju baru, mungkin juga sebuah topi baru".
Hanya satu orang dari semua yang diwawancarai yang mengatakan makna Paskah adalah "Kebangkitan Yesus Kristus".
Seperti halnya Natal, Paskah telah dipopulerkan dan dikomersilkan oleh perdagangan dan perusahaan sekuler. Tetapi pesan Paskah sesungguhnya menjadi fokus pusat dari kekristenan.
Rasul Paulus berkata "Dan jika Kristus tidak dibangkitkan maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu" (1Korintus 15:17)
Sesederhana itu. Jika Kristus tetap mati maka Dia tidak bisa menjadi Juru Selamat kita, karena Dia bukanlah Anak Allah, dan Dia mati seperti halnya semua manusia.
Tetapi, seperti yang Kitab Suci ajarkan dan ratusan saksi menyaksikan (tidak satupun dari mereka yang pernah menarik kembali kesaksian tersebut meskipun ancaman dan kematian mereka hadapi), jika Kristus dibangkitkan, maka kita memiliki pengharapan mutlak, hidup kekal bersama Allah yang menciptakan kita dan sebuah harapan akan kehidupan setelah kematian.
Apakah makna Paskah bagi Anda? Bagi saya, artinya adalah Kristus telah bangkit! Haleluyah!
Satu orang berkata "Oh, kelinci-kelinci, permen coklat, suatu waktu yang menyenangkan untuk anak-anak".
Orang yang lainnya menjawab "Telur-telur yang dicat, mencari telur paskah, makan malam bersama saudara-saudara".
Orang ketiga berkata "beberapa baju baru, mungkin juga sebuah topi baru".
Hanya satu orang dari semua yang diwawancarai yang mengatakan makna Paskah adalah "Kebangkitan Yesus Kristus".
Seperti halnya Natal, Paskah telah dipopulerkan dan dikomersilkan oleh perdagangan dan perusahaan sekuler. Tetapi pesan Paskah sesungguhnya menjadi fokus pusat dari kekristenan.
Rasul Paulus berkata "Dan jika Kristus tidak dibangkitkan maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu" (1Korintus 15:17)
Sesederhana itu. Jika Kristus tetap mati maka Dia tidak bisa menjadi Juru Selamat kita, karena Dia bukanlah Anak Allah, dan Dia mati seperti halnya semua manusia.
Tetapi, seperti yang Kitab Suci ajarkan dan ratusan saksi menyaksikan (tidak satupun dari mereka yang pernah menarik kembali kesaksian tersebut meskipun ancaman dan kematian mereka hadapi), jika Kristus dibangkitkan, maka kita memiliki pengharapan mutlak, hidup kekal bersama Allah yang menciptakan kita dan sebuah harapan akan kehidupan setelah kematian.
Apakah makna Paskah bagi Anda? Bagi saya, artinya adalah Kristus telah bangkit! Haleluyah!
Rabu, 01 April 2015
Kecukupan dari Tuhan
"Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus" [Filipi 4:19]
... Cukup itu relatif, kuncinya adalah rasa damai dan sukacita yang tak terkatakan. Ada orang yang merasa cukup dengan hidupnya, tetapi ada yang selalu kekurangan dan tidak puas. Akibatnya, banyak orang lalu mencari jalan untuk segera menjadi kaya, yang kenyataannya banyak mendatangkan kekecewaan.
Kecukupan yang dari Tuhan, selalu memberikan rasa nyaman dan aman, sekalipun tidak berkelimpahan.
Rasa cukup yang berasal dari Allah, selalu membawa kepada kemuliaan dan ucapan syukur.
Mari imani bahwa Allah akan menyediakan segala kebutuhanmu dan mencukupi segala keperluanmu, sehingga engkau akan berkecukupan dalam segala hal, dan hidupmu akan selalu penuh dengan syukur yang memuliakan nama Tuhan.
... Cukup itu relatif, kuncinya adalah rasa damai dan sukacita yang tak terkatakan. Ada orang yang merasa cukup dengan hidupnya, tetapi ada yang selalu kekurangan dan tidak puas. Akibatnya, banyak orang lalu mencari jalan untuk segera menjadi kaya, yang kenyataannya banyak mendatangkan kekecewaan.
Kecukupan yang dari Tuhan, selalu memberikan rasa nyaman dan aman, sekalipun tidak berkelimpahan.
Rasa cukup yang berasal dari Allah, selalu membawa kepada kemuliaan dan ucapan syukur.
Mari imani bahwa Allah akan menyediakan segala kebutuhanmu dan mencukupi segala keperluanmu, sehingga engkau akan berkecukupan dalam segala hal, dan hidupmu akan selalu penuh dengan syukur yang memuliakan nama Tuhan.
Langganan:
Postingan (Atom)