Jumat, 17 April 2015

Belas Kasihan Yang Mendalam

Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur. Ketika Yesus berdiri di depan kubur, mengapa IA menangis?

Saya berpikir "Tetapi tentunya, Ia tahu akan terjadi mujizat terbesar yaitu kebangkitan orang mati, Ia seharusnya berseri-seri", tetapi sebaliknya kita membaca "Masygullah hatiNya dan Ia sangat terharu" (Yoh 11:38), mengapa?

Jawabannya ialah bahwa Yesus melihat dalam peristiwa dukacita ini suatu penderitaan yang mendalam dari semua perkabungan.

Kematian bukan hanya sekedar mempengaruhi Lazarus temanNya, bukan untuk keadaanNya sendiri. "Ia tak meneteskan airmata bagi kesedihanNya sendiri, melainkan menumpahkan keringat darahNya bagi kesusahanku"

Yesus memandang setiap penguburan pada saat itu dan raja teror yang menghantui umat manusia yaitu kematian.

Dalam belas kasihan yang mendalam itu, Ia menuruni gua maut dan menaklukkannya. Itulah segala sesuatu tentang cinta, Injil yang dinantikan dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar