Saat Allah mengambil debu dan mengolahnya, jadilah manusia. Tapi ini masih sebuah ciptaan mati.
Firman Tuhan katakan : "Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; Demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup." (Kej.2:7).
Tanpa Roh Allah yang menguasai hidup manusia, maka mereka 'belum hidup', walau secara lahiriah mereka bekerja, beraktivitas, sibuk, tapi tanpa gairah memuliakan Tuhan. Yang ada hanya kepentingan diri. Mereka menjadi pendidik tapi hanya mengajarkan hukum manusia. Menjadi orang tuapun tidak mengajarkan takut akan Tuhan, dan hanya menanamkan hidup yang egois, dst.
Manusia selalu perlu Roh Allah untuk membuat kita dapat 'hidup' sesuai rencana Allah.
"Sebab DIA sendiri tahu apa kita, DIA ingat bahwa kita ini debu." (Maz.103:14).
Mari kita syukuri hidup yang dipimpin Roh Allah, dengan hidup yang 'benar-benar hidup', yakni hidup yang menyenangkan hati Allah sendiri. (GE)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar