Tahun Baru tinggal sehari, satu tahun telah berlalu. Ini mungkin berarti bahwa kita telah melangkah maju memasuki satu periode baru, moment baru, atau bahkan tahap yang baru dalam hidup kita.
Ada hal penting yang seharusnya menjadi tekad memasuki level baru, yakni iman kita.
Firman Tuhan katakan : "Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh." (Ibr.6:1)
Kehidupan iman seperti juga kehdupan lahiriah. Ada awal kehidupan, pertumbuhan iman, dan berbuah-buah. Atau sebaliknya kehidupan iman menjadi bantut, tidak bertumbuh, suam, dan bahkan kemudian mati.
Firman tadi mengingatkan supaya mengusahakan dengan aktif untuk pertumbuhan iman melalui hubungan pribadi yang semakin baik dengan Tuhan.
Doa, firman, dan ibadah menjadi jalan untuk mengalami Tuhan.
Selamat menyongsong tahun baru, dan semakin masuk kedalam 'Kepenuhan Allah' dalam hidup kita. (GE)
"Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya." Yesaya 40:29
Rabu, 31 Desember 2014
Selasa, 30 Desember 2014
Untuk Segala Sesuatu Ada Waktunya
Kementerian Perhubungan menyatakan petugasnya telah menemukan cukup banyak serpihan berwarna merah dan putih di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa siang, 30 Desember 2014. Tapi belum memastikan merupakan serpihan Air Asia QZ8501.
TNI Angkatan Udara kembali menemukan tubuh manusia dan serpihan pesawat Air Asia saat menyisir perairan Selat Karimata sebelah barat. Temuan ini didapat ketika Hercules Alpha 1319 yang terbang di ketinggian 500 kaki atau sekitar 150 meter di atas permukaan laut.
"Ada sekitar tujuh sampai delapan (mirip) orang," ujar kopilot Hercules C130
Tri mengatakan ia melihat tiga dari delapan jasad tersebut berada dalam posisi bergandengan tangan.
Dalam suasana pergantian tahun yang seharusnya diisi oleh kegembiraan, kenyataan yang terjadi adalah keharuan yang mendalam karena tragedi AirAsia.
Raja Salomo berkata dalam Pengkhotbah 3:1-2, 4, 9-10 "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, .... ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;
Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?
Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya."
Pengkhotbah 3:13 "Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah."
Bersyukurkah kepada Tuhan, karena kita masih diberi kesempatan dan dikarunia untuk menikmati hidup. Pergunakanlah waktu yang ada sebaik-baiknya untuk kemuliaanNya, sebelum pintu anugerahNya ditutup. (DD)
TNI Angkatan Udara kembali menemukan tubuh manusia dan serpihan pesawat Air Asia saat menyisir perairan Selat Karimata sebelah barat. Temuan ini didapat ketika Hercules Alpha 1319 yang terbang di ketinggian 500 kaki atau sekitar 150 meter di atas permukaan laut.
"Ada sekitar tujuh sampai delapan (mirip) orang," ujar kopilot Hercules C130
Tri mengatakan ia melihat tiga dari delapan jasad tersebut berada dalam posisi bergandengan tangan.
Dalam suasana pergantian tahun yang seharusnya diisi oleh kegembiraan, kenyataan yang terjadi adalah keharuan yang mendalam karena tragedi AirAsia.
Raja Salomo berkata dalam Pengkhotbah 3:1-2, 4, 9-10 "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, .... ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;
Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?
Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya."
Pengkhotbah 3:13 "Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah."
Bersyukurkah kepada Tuhan, karena kita masih diberi kesempatan dan dikarunia untuk menikmati hidup. Pergunakanlah waktu yang ada sebaik-baiknya untuk kemuliaanNya, sebelum pintu anugerahNya ditutup. (DD)
Senin, 29 Desember 2014
Awan Kumulonimbus
Pesawat AirAsia sebelum menghilang dikabarkan berhadapan dengan awan kumulonimbus yang paling ditakuti oleh pilot dan penerbangan yang dapat mendatangkan bencana dan kematian.
Pesawat menghadapi awan kumulonimbus yang sangat tebal di lokasi (antara Belitung dan Kalimantan).
Ketebalan awan kumulonimbus bisa sampai 5 - 10 kilometer, ketinggian puncak awan kumulonimbus yang dihadapi dapat mencapai 48.000 kaki.
Peristiwa yang sangat tidak masuk akal pernah terjadi ketika bangsa Israel keluar dari mesir dan berkeliling di padang gurun yang tandus, gersang dan mematikan selama 40 tahun. Allah menyertai mereka melalui Tiang Awan dan Tiang Api.
Keluaran 13:21-22 "TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.
Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu."
Ketika kita merasa semuanya oke, ingatlah Firman Tuhan dalam 1 Tesalonika 5:2-3 "karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam."
Namun, dalam situasi yang paling buruk sekalipun, penyertaanNya sempurna. Allah siapkan Tiang Awan dan Tiang Api yang akan menuntun kita melewatinya. (DD)
Pesawat menghadapi awan kumulonimbus yang sangat tebal di lokasi (antara Belitung dan Kalimantan).
Ketebalan awan kumulonimbus bisa sampai 5 - 10 kilometer, ketinggian puncak awan kumulonimbus yang dihadapi dapat mencapai 48.000 kaki.
Peristiwa yang sangat tidak masuk akal pernah terjadi ketika bangsa Israel keluar dari mesir dan berkeliling di padang gurun yang tandus, gersang dan mematikan selama 40 tahun. Allah menyertai mereka melalui Tiang Awan dan Tiang Api.
Keluaran 13:21-22 "TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.
Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu."
Ketika kita merasa semuanya oke, ingatlah Firman Tuhan dalam 1 Tesalonika 5:2-3 "karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam."
Namun, dalam situasi yang paling buruk sekalipun, penyertaanNya sempurna. Allah siapkan Tiang Awan dan Tiang Api yang akan menuntun kita melewatinya. (DD)
Minggu, 28 Desember 2014
Hidup ini singkat
Pesawat Air Asia jenis air bus A320 dengan nomor penerbangan QZ 8501 yang berangkat minggu pagi, 27 Desember 2014 dari Surabaya-Singapura dikabarkan jatuh di perairan Belitung dengan titik koordinat 03.22.46LS dan 108.50.07 BT atau sekitar 80 hingga 100 mil di perairan laut daerah itu.
Pesawat tersebut membawa sebanyak 155 penumpang dan 16 orang dikabarkan terdiri penumpang anak-anak, sisanya orang dewasa.
Peristiwa tragis ini mengingatkan kita kepada Firman Tuhan Yakobus 4:14 "sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap."
Jangan melupakan Tuhan dalam perencanaan, berjaga-jaga dalam roh serta memiliki kepastian keselamatan hidup kekal dalam Kristus yang mengawal hidup kita yang sangat singkat ini seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. (DD)
Pesawat tersebut membawa sebanyak 155 penumpang dan 16 orang dikabarkan terdiri penumpang anak-anak, sisanya orang dewasa.
Peristiwa tragis ini mengingatkan kita kepada Firman Tuhan Yakobus 4:14 "sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap."
Jangan melupakan Tuhan dalam perencanaan, berjaga-jaga dalam roh serta memiliki kepastian keselamatan hidup kekal dalam Kristus yang mengawal hidup kita yang sangat singkat ini seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. (DD)
Sabtu, 27 Desember 2014
MengenalNya Lebih Dalam
Pasca kelahiran Kristus, datanglah orang-orang Majus dari Timur. Mereka mencari dan bertanya-tanya 'Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintangNYA di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia' (Luk.2:2).
Orang-orang Majus itu dapat menemukan Kristus karena mereka mau percaya akan berita itu, melihat tanda bintangNYA, lalu mencari dan bertanya-tanya. Ini iman yang menuntun, lalu perbuatan yang menolong untuk mencari, tapi anugrahlah yang membuat mereka bisa menemukanNYA.
Banyak orang sudah begitu familiar dengan Natal, tapi tidak 'menemukan' apa-apa selain lampu, lagu-lagu, kue-kue, dan hiasan saja. Mengapa? Karena mereka mungkin sudah punya iman, tapi nggak mau 'mencari' Al Masih itu secara pribadi.
Ikuti Tanda-tanda ajaibnya, selidiki dengan cermat, dan terima anugrahNYA.
Firman Tuhan : "Bilamana kamu mencariNYA, IA berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkanNYA, kamu akan ditinggalkanNYA." (2Taw.15:2).
Kenali Allah lebih dalam lagi.
Orang-orang Majus itu dapat menemukan Kristus karena mereka mau percaya akan berita itu, melihat tanda bintangNYA, lalu mencari dan bertanya-tanya. Ini iman yang menuntun, lalu perbuatan yang menolong untuk mencari, tapi anugrahlah yang membuat mereka bisa menemukanNYA.
Banyak orang sudah begitu familiar dengan Natal, tapi tidak 'menemukan' apa-apa selain lampu, lagu-lagu, kue-kue, dan hiasan saja. Mengapa? Karena mereka mungkin sudah punya iman, tapi nggak mau 'mencari' Al Masih itu secara pribadi.
Ikuti Tanda-tanda ajaibnya, selidiki dengan cermat, dan terima anugrahNYA.
Firman Tuhan : "Bilamana kamu mencariNYA, IA berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkanNYA, kamu akan ditinggalkanNYA." (2Taw.15:2).
Kenali Allah lebih dalam lagi.
Jumat, 26 Desember 2014
Pelangi Janji Allah
Peringatan 10 tahun yang lalu 26 Desember 2004, tsunami Aceh mengakibatkan 230 ribu orang tewas, lebih 500 ribu orang menjadi miskin, tanpa rumah tinggal, tanpa harta, tanpa pekerjaan lagi. Ribuan orang menjadi cacat, dan sebagian lagi linglung karena depresi. Ini sejarah kelam.
Peristiwa yang lebih dahsyat telah terjadi pada jaman Nuh. Setelah pemusnahan oleh air bah, ada Pelangi Janji Allah. Inilah pengharapan baru bagi Nuh dan keluarga untuk bangkit, dan memulai hidup yang baru bersama Tuhan.
Firman Tuhan katakan:" Inilah tanda perjanjian yang KUadakan antara AKU dan kamu...turun temurun untuk selama-lamanya. BusurKU KUtaruh di awan.., maka AKU akan mengingat perjanjianKU.., sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup." (Kej.9:12-15).
Sesungguhnya 'Pelangi Janji' ini adalah tipologi (gambaran) Kristus, dimana sekarang Allah memandang kita melalui Kristus Sang Perjanjian Allah. "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus." (Roma 8:1).
Natal telah menjadi PerjanjianNYA. Puji Tuhan. (GE)
Peristiwa yang lebih dahsyat telah terjadi pada jaman Nuh. Setelah pemusnahan oleh air bah, ada Pelangi Janji Allah. Inilah pengharapan baru bagi Nuh dan keluarga untuk bangkit, dan memulai hidup yang baru bersama Tuhan.
Firman Tuhan katakan:" Inilah tanda perjanjian yang KUadakan antara AKU dan kamu...turun temurun untuk selama-lamanya. BusurKU KUtaruh di awan.., maka AKU akan mengingat perjanjianKU.., sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup." (Kej.9:12-15).
Sesungguhnya 'Pelangi Janji' ini adalah tipologi (gambaran) Kristus, dimana sekarang Allah memandang kita melalui Kristus Sang Perjanjian Allah. "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus." (Roma 8:1).
Natal telah menjadi PerjanjianNYA. Puji Tuhan. (GE)
Kamis, 25 Desember 2014
To God be The Glory
Christmas is all about Jesus
Perbuatan Allah terbesar adalah lahir ke dunia untuk rela menjadi Juru Selamat manusia. Sebab waktu IA menciptakan alam semesta ini, IA tak perlu merendahkan diriNYA. Tapi untuk menyelamatkan manusia, IA harus terhina dan bahkan kelak mati disalibkan. Tak ada cara lain. Puji Tuhan buat kasihNYA.
We Wish You a Merry Christmas. Hope You enjoy the happiness of Christmas and all the trimmings.
(DD)
Perbuatan Allah terbesar adalah lahir ke dunia untuk rela menjadi Juru Selamat manusia. Sebab waktu IA menciptakan alam semesta ini, IA tak perlu merendahkan diriNYA. Tapi untuk menyelamatkan manusia, IA harus terhina dan bahkan kelak mati disalibkan. Tak ada cara lain. Puji Tuhan buat kasihNYA.
We Wish You a Merry Christmas. Hope You enjoy the happiness of Christmas and all the trimmings.
(DD)
Rabu, 24 Desember 2014
Kegenapan Janji-Nya
Berita lahirnya Juru Selamat membuat kekhawatiran sekaligus kemarahan Raja Herodes, sehingga ia perintahkan membunuh anak laki-laki di seluruh negeri, yakni yang berumur dibawah 2 tahun.
Ini sudah tergambar juga pada awal kelahiran Musa, yang adalah typhologi atau gambaran Kristus.
Kitab Suci mencatat : "Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya: Lemparkanlah segala anak laki-laki yang lahir bagi orang-orang Ibrani ke dalam sungai Nil." (Kel.1:22).
Siapa dalang perintah ini? Iblis. Iblis yang terugikan dengan kelahiran Juru Selamat. Ini yang membuat segala upaya untuk menghentikan rencana besar Allah, bahkan sampai hari ini!
Tetapi Firman Tuhan berkata : "..hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus Tuhan di kota Daud." (Luk.2:11).
Iblis tak akan mampu menghentikan kasih Tuhan.
Yesus telah lahir sebagai Juru Selamat dunia. Rencana Keselamatan sudah digenapi bagi kita, tidak pengaruh dunia suka atau tidak akan berita ini. Natal tetap bagi seluruh manusia.
Selamat Natal.
Ini sudah tergambar juga pada awal kelahiran Musa, yang adalah typhologi atau gambaran Kristus.
Kitab Suci mencatat : "Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya: Lemparkanlah segala anak laki-laki yang lahir bagi orang-orang Ibrani ke dalam sungai Nil." (Kel.1:22).
Siapa dalang perintah ini? Iblis. Iblis yang terugikan dengan kelahiran Juru Selamat. Ini yang membuat segala upaya untuk menghentikan rencana besar Allah, bahkan sampai hari ini!
Tetapi Firman Tuhan berkata : "..hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus Tuhan di kota Daud." (Luk.2:11).
Iblis tak akan mampu menghentikan kasih Tuhan.
Yesus telah lahir sebagai Juru Selamat dunia. Rencana Keselamatan sudah digenapi bagi kita, tidak pengaruh dunia suka atau tidak akan berita ini. Natal tetap bagi seluruh manusia.
Selamat Natal.
Selasa, 23 Desember 2014
Menua dengan Bijaksana
Banyak orang berusaha melawan proses penuaan. Orang yang keriput melakukan pengencangan kulit, sedang yang lain melakukan penyuntikan untuk menghilangkan garis-garis wajah yang tak diinginkan. Di balik semua tren ini, ada suatu anggapan bahwa wajah tua tidak dapat diterima.
Namun, tidak semua orang merasa seperti itu. Di sebuah acara televisi, seorang wanita tua ditanya, "Apakah Anda menyukai wajah Anda?" Wanita itu menjawab dengan yakin, "Saya sangat menyukai wajah saya! Ini adalah wajah pemberian Allah, dan saya menerimanya dengan gembira."
Dalam Mazmur 139, Daud meng-ungkapkan keyakinan bahwa seluruh keberadaannya dirancang oleh Allah, sehingga layak disyukuri. Ia berdoa, "Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib" (ayat 14). Ia juga percaya bahwa Allah merancang hari-hari dalam hidupnya (ayat 16).
Daripada berjuang dalam pertarungan sia-sia melawan proses penuaan, seharusnya kita memusatkan perhatian untuk meningkatkan kualitas rohani karena hal itulah yang bersifat kekal. Salah satu kuncinya adalah beriman seumur hidup kepada Allah, yang meyakinkan umat-Nya, "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu" (Yesaya 46:4).
Myron Taylor menulis, "Waktu dapat membuat kulit keriput, tetapi kekhawatiran, keraguan, kebencian, dan hilangnya tujuan hidup akan membuat kerut-kerut pada jiwa kita." Jika kita menerima tahun-tahun yang lalu dengan rasa syukur, Allah akan menghilangkan kerut-kerut jiwa kita --Joanie Yoder
Namun, tidak semua orang merasa seperti itu. Di sebuah acara televisi, seorang wanita tua ditanya, "Apakah Anda menyukai wajah Anda?" Wanita itu menjawab dengan yakin, "Saya sangat menyukai wajah saya! Ini adalah wajah pemberian Allah, dan saya menerimanya dengan gembira."
Dalam Mazmur 139, Daud meng-ungkapkan keyakinan bahwa seluruh keberadaannya dirancang oleh Allah, sehingga layak disyukuri. Ia berdoa, "Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib" (ayat 14). Ia juga percaya bahwa Allah merancang hari-hari dalam hidupnya (ayat 16).
Daripada berjuang dalam pertarungan sia-sia melawan proses penuaan, seharusnya kita memusatkan perhatian untuk meningkatkan kualitas rohani karena hal itulah yang bersifat kekal. Salah satu kuncinya adalah beriman seumur hidup kepada Allah, yang meyakinkan umat-Nya, "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu" (Yesaya 46:4).
Myron Taylor menulis, "Waktu dapat membuat kulit keriput, tetapi kekhawatiran, keraguan, kebencian, dan hilangnya tujuan hidup akan membuat kerut-kerut pada jiwa kita." Jika kita menerima tahun-tahun yang lalu dengan rasa syukur, Allah akan menghilangkan kerut-kerut jiwa kita --Joanie Yoder
Senin, 22 Desember 2014
Jangan Takut
Saat malaikat datang kepada Maria, memberitakan bahwa ia akan melahirkan Juru Selamat, malaikat itu berkata 'Jangan takut..'
Kepada Yusuf, dan kepada para gembalapun ia berkata hal yang sama.
Mengapa jangan takut ? Karena apa yang diberitakan adalah justru jawaban bagi 'ketakutan' dunia.
Firman Tuhan katakan : "ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan DIA, YESUS, karena DIAlah yang akan menyelamatkan umatNYA dari dosa mereka ... , supaya genap yang difirmankan Tuhan oleh nabi"
Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan DIA, Imanuel, yang berarti Allah menyertai kita." (Mat.1:21-23).
Rata-rata ketakutan manusia adalah takut akan kematian, dan takut menjalani hari-hari kehidupan. Firman Tuhan tadi katakan bahwa Yesus Kristus lahir ke dunia, justru menyelamatkan kita dari KEBINASAAN akibat dosa, dan IA MENYERTAI kita selamanya.
Jadi, memang benar, kita tidak perlu takut lagi. Ada jaminan Allah bagi kehidupan maupun hal setelah kematian kita. Haleluya. (GE)
Kepada Yusuf, dan kepada para gembalapun ia berkata hal yang sama.
Mengapa jangan takut ? Karena apa yang diberitakan adalah justru jawaban bagi 'ketakutan' dunia.
Firman Tuhan katakan : "ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan DIA, YESUS, karena DIAlah yang akan menyelamatkan umatNYA dari dosa mereka ... , supaya genap yang difirmankan Tuhan oleh nabi"
Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan DIA, Imanuel, yang berarti Allah menyertai kita." (Mat.1:21-23).
Rata-rata ketakutan manusia adalah takut akan kematian, dan takut menjalani hari-hari kehidupan. Firman Tuhan tadi katakan bahwa Yesus Kristus lahir ke dunia, justru menyelamatkan kita dari KEBINASAAN akibat dosa, dan IA MENYERTAI kita selamanya.
Jadi, memang benar, kita tidak perlu takut lagi. Ada jaminan Allah bagi kehidupan maupun hal setelah kematian kita. Haleluya. (GE)
Minggu, 21 Desember 2014
Arti KehadiranNya
Film Home Alone berkali-kali di putar di tv. Sebuah keluarga yang sangat sibuk mempersiapkan liburan natal, sehingga melupakan dan meninggalkan anaknya sendirian di rumah.
Lukas 2:6-7 "Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan."
Menjelang perayaan hari Natal dan Tahun Baru, kita dipenuhi kesibukan makan-makan, kumpul-kumpul, main-main sehingga kerapkali melupakan essensi dari hari tersebut dan melupakan arti kehadiranNya. Ketika semua berlalu yang tersisa adalah kelelahan, keletihan dan beban berat.
Tuhan hadir di hati para gembala, orang-orang yang tersisihkan pada waktu itu. Lukas 2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa"
Firman Tuhan menjawab ketakutan manusia dan janjiNya memberi Damai sejahtera dan sukacita bagi mereka yang mau membuka hati bagiNya.
Lukas 2:6-7 "Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan."
Menjelang perayaan hari Natal dan Tahun Baru, kita dipenuhi kesibukan makan-makan, kumpul-kumpul, main-main sehingga kerapkali melupakan essensi dari hari tersebut dan melupakan arti kehadiranNya. Ketika semua berlalu yang tersisa adalah kelelahan, keletihan dan beban berat.
Tuhan hadir di hati para gembala, orang-orang yang tersisihkan pada waktu itu. Lukas 2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa"
Firman Tuhan menjawab ketakutan manusia dan janjiNya memberi Damai sejahtera dan sukacita bagi mereka yang mau membuka hati bagiNya.
Sabtu, 20 Desember 2014
Rekreasi Damai
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa libur selama satu minggu setiap tahun dapat menurunkan stres dan risiko serangan jantung secara dramatis.
Liburan baik bagi tubuh dan jiwa.
Ketika musim liburan tiba, banyak orang tidak dapat menikmati waktu liburnya dengan baik, lelah dijalan karena macet, tubuhnya berlibur tapi jiwanya, pikiran dan hatinya berada di tempat lain atau justru memilih untuk tetap bekerja.
Mazmur 23:1-2 "...TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; "
Raja Daud melukiskan tentang keindahan, keamanan serta pemandangan yang damai dan tenang namun prioritasnya
bukan rumput hijau atau-pun air yang tenang membuat Daud beristirahat tetapi Tuhan, sang Gembala kita yang memberinya. "Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya" (ayat 3).
Peristirahatan yang tenang, dekat di hati Allah, kita dapat mengalami istirahat dan pembaruan yang sangat kita butuhkan maka rumput yang hijau, air yang tenang dan laut yang biru menjadi tempat yang indah untuk kita syukuri dengan gembira.
Liburan baik bagi tubuh dan jiwa.
Ketika musim liburan tiba, banyak orang tidak dapat menikmati waktu liburnya dengan baik, lelah dijalan karena macet, tubuhnya berlibur tapi jiwanya, pikiran dan hatinya berada di tempat lain atau justru memilih untuk tetap bekerja.
Mazmur 23:1-2 "...TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; "
Raja Daud melukiskan tentang keindahan, keamanan serta pemandangan yang damai dan tenang namun prioritasnya
bukan rumput hijau atau-pun air yang tenang membuat Daud beristirahat tetapi Tuhan, sang Gembala kita yang memberinya. "Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya" (ayat 3).
Peristirahatan yang tenang, dekat di hati Allah, kita dapat mengalami istirahat dan pembaruan yang sangat kita butuhkan maka rumput yang hijau, air yang tenang dan laut yang biru menjadi tempat yang indah untuk kita syukuri dengan gembira.
Jumat, 19 Desember 2014
Puaskah Kita?
Sikap Israel mencobai ALLAH di padang gurun, sungguh tidak terpuji. Setelah seruan mereka meminta roti dan daging dijawab Tuhan, mereka masih juga dikuasai kerakusan. 'Mereka makan dan menjadi sangat kenyang; IA memberikan kepada mereka apa yang mereka inginkan. Mereka belum merasa puas, sedang makanan masih ada di mulut mereka..' (Maz.78:29,30).
Luar biasa ! . Tapi sekarang menjadi knyataan di sekitar kita, orang-orang yang tidak mengenal puas. Punya 1 ingin 2, punya 5 mau 10. dst.
Bukan soal seberapa yang ingin dimiliki, tapi karena hati yang tidak bersyukur cenderung memandang segalanya dengan pikiran dan rasa kurang puas. Maka semua menjadi kurang baik baginya.
Walau Firman Tuhan katakan : "AKU datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yoh. 10:10), tapi rasa tidak puas, bukan saja menghalangi orang untuk dapat bersyukur dan merasakan kelimpahanNYA, tapi juga mendatangkan murka Tuhan (Ay.31).
Mari waspadai, jangan sampai terjadi pada kita atau keluarga. (GE)
Luar biasa ! . Tapi sekarang menjadi knyataan di sekitar kita, orang-orang yang tidak mengenal puas. Punya 1 ingin 2, punya 5 mau 10. dst.
Bukan soal seberapa yang ingin dimiliki, tapi karena hati yang tidak bersyukur cenderung memandang segalanya dengan pikiran dan rasa kurang puas. Maka semua menjadi kurang baik baginya.
Walau Firman Tuhan katakan : "AKU datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yoh. 10:10), tapi rasa tidak puas, bukan saja menghalangi orang untuk dapat bersyukur dan merasakan kelimpahanNYA, tapi juga mendatangkan murka Tuhan (Ay.31).
Mari waspadai, jangan sampai terjadi pada kita atau keluarga. (GE)
Kamis, 18 Desember 2014
"Main Menu" Akhir Tahun
Makanan Pembuka dan Penutup, adalah hidangan ringan sebagai pelengkap. Tapi sering terlalu diutamakan dibanding 'Main Menu'nya, atau hidangan utamanya. Saat menutup Tahun perjalanan kitapun, orang sering terlalu fokus pada kisah-kisah atau mujizat akhir tahun yang manis, dan justru tidak menangkap apa yang Tuhan mau katakan di sepanjang tahun.
Israel diberi 'Main Menu' 40 tahun kesulitan di padang gurun. Diawali dengan mujizat dibelahNYA Laut Merah di hadapan mereka, dan ditutup dengan dibelahNYA Sungai Yordan saat masuk Tanah Perjanjian.
Firman Tuhan katakan : "Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kau lakukan atas kehendak Tuhan Allahmu di padang gurun selama 40 tahun ini, dengan maksud merendahkan hatimu.." (Ul.8:2).
Jangan terpukau hanya mempersoalkan apa yang kita alami di akhir tahun ini. Tapi mari perhatikan dan cermati, apa yang Allah telah nyatakan sepanjang tahun ini bagi kita. (GE)
Israel diberi 'Main Menu' 40 tahun kesulitan di padang gurun. Diawali dengan mujizat dibelahNYA Laut Merah di hadapan mereka, dan ditutup dengan dibelahNYA Sungai Yordan saat masuk Tanah Perjanjian.
Firman Tuhan katakan : "Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kau lakukan atas kehendak Tuhan Allahmu di padang gurun selama 40 tahun ini, dengan maksud merendahkan hatimu.." (Ul.8:2).
Jangan terpukau hanya mempersoalkan apa yang kita alami di akhir tahun ini. Tapi mari perhatikan dan cermati, apa yang Allah telah nyatakan sepanjang tahun ini bagi kita. (GE)
Rabu, 17 Desember 2014
Merasakan KemurahanNya
Ada firman, yang mengatakan 'Berbahagia orang yang percaya walau tidak melihat'
Tapi terlebih indah jika apa yang kita terima sebagai anugerah Tuhan, dapat kita lihat dengan cermat. Kita bisa memandang jelas kasih karuniaNYA dalam segala sesuatu yang ada. Kita juga bersyukur karena diberikan telinga batin untuk mendengarkan firmanNYA dan mengerti kebenarannya.
Firman Tuhan katakan: "Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab AKU berkata kepadamu : Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya." (Mat.13:16).
Firman Tuhan ini mengingatkan bahwa kita adalah orang yang sangat beruntung karena dapat merasakan setiap kemurahan Allah. Terlebih lagi karena anugrahNYA kita dapat memahami dan menerima Yesus Kristus sebagai rahmatNYA yang menyelamatkan. (GE)
Tapi terlebih indah jika apa yang kita terima sebagai anugerah Tuhan, dapat kita lihat dengan cermat. Kita bisa memandang jelas kasih karuniaNYA dalam segala sesuatu yang ada. Kita juga bersyukur karena diberikan telinga batin untuk mendengarkan firmanNYA dan mengerti kebenarannya.
Firman Tuhan katakan: "Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab AKU berkata kepadamu : Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya." (Mat.13:16).
Firman Tuhan ini mengingatkan bahwa kita adalah orang yang sangat beruntung karena dapat merasakan setiap kemurahan Allah. Terlebih lagi karena anugrahNYA kita dapat memahami dan menerima Yesus Kristus sebagai rahmatNYA yang menyelamatkan. (GE)
Selasa, 16 Desember 2014
Di mana akan berakhir?
"Ketika [Yesus] menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil " (1 Petrus 2:23)
Angelo, empat tahun, bangun dan mendapati anak anjing pemburunya yang baru telah mengunyah gitar plastiknya. Bocah ini sangat sedih. Ibunya pun gusar sehingga menghardik suaminya, Tony, saat akan ke kantor.
Masih merasa gusar dengan perlakuan istrinya yang tidak menyenangkan tadi, Tony pun memberi perintah-perintah yang dingin dan tidak masuk akal kepada sekretarisnya. Suasana hati sang sekretaris menjadi tidak enak, dan saat istirahat minum kopi ia mendamprat rekannya sesama sekretaris. Di akhir jam kantor, sekretaris yang kedua menghadap atasannya dan siap mengundurkan diri.
Satu setengah jam kemudian, setelah berjuang di tengah kepadatan lalu lintas, sang atasan masuk rumah. Lalu ia menumpahkan kemarahan kepada si kecil Nelson yang meninggalkan sepedanya di pelataran garasi. Nelson masuk ke kamarnya, membanting pintu, dan menendang anjing Scottish terrier-nya.
Di mana akhir semuanya ini? Tiap orang berpikir bahwa ia mempunyai alasan untuk marah. Padahal, dalam situasi khayalan ini yang dibutuhkan adalah seseorang yang menyerap perlakuan tidak adil itu dan tidak meneruskannya kepada orang lain.
Di sinilah orang kristiani memiliki kesempatan yang unik. Dengan mengetahui kehendak Bapa, memerhatikan teladan Sang Putra, dan bersandar pada pertolongan Roh Kudus, kita dapat menanggung perlakuan buruk serta menunjukkan sikap lebih baik kepada orang lain. Dalam reaksi berantai karena frustrasi dan marah seperti di atas, kita dapat menjadi orang terakhir dan tidak meneruskannya —Mart De Haan
TATKALA HATI ANDA DILUKAI, JANGAN MENURUTI EMOSI
LAKUKAN TINDAKAN YANG ROHANI
Angelo, empat tahun, bangun dan mendapati anak anjing pemburunya yang baru telah mengunyah gitar plastiknya. Bocah ini sangat sedih. Ibunya pun gusar sehingga menghardik suaminya, Tony, saat akan ke kantor.
Masih merasa gusar dengan perlakuan istrinya yang tidak menyenangkan tadi, Tony pun memberi perintah-perintah yang dingin dan tidak masuk akal kepada sekretarisnya. Suasana hati sang sekretaris menjadi tidak enak, dan saat istirahat minum kopi ia mendamprat rekannya sesama sekretaris. Di akhir jam kantor, sekretaris yang kedua menghadap atasannya dan siap mengundurkan diri.
Satu setengah jam kemudian, setelah berjuang di tengah kepadatan lalu lintas, sang atasan masuk rumah. Lalu ia menumpahkan kemarahan kepada si kecil Nelson yang meninggalkan sepedanya di pelataran garasi. Nelson masuk ke kamarnya, membanting pintu, dan menendang anjing Scottish terrier-nya.
Di mana akhir semuanya ini? Tiap orang berpikir bahwa ia mempunyai alasan untuk marah. Padahal, dalam situasi khayalan ini yang dibutuhkan adalah seseorang yang menyerap perlakuan tidak adil itu dan tidak meneruskannya kepada orang lain.
Di sinilah orang kristiani memiliki kesempatan yang unik. Dengan mengetahui kehendak Bapa, memerhatikan teladan Sang Putra, dan bersandar pada pertolongan Roh Kudus, kita dapat menanggung perlakuan buruk serta menunjukkan sikap lebih baik kepada orang lain. Dalam reaksi berantai karena frustrasi dan marah seperti di atas, kita dapat menjadi orang terakhir dan tidak meneruskannya —Mart De Haan
TATKALA HATI ANDA DILUKAI, JANGAN MENURUTI EMOSI
LAKUKAN TINDAKAN YANG ROHANI
Senin, 15 Desember 2014
Inti dari Natal
Firman Tuhan berkata : " ..dan IA adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia." (1Yoh.2:2).
Natal, atau Kelahiran Yesus Kristus tidak dapat dijauhkan dari rencanaNYA untuk disalibkan. Bukan masalah bagaimana cerita kelahiranNYA yang terpenting, walau ada arti theologis dari hal itu, bukan juga soal tanggal lahirNYA, tujuan dari kehadiranNYA di dunia menjadi inti Natal.
Ayat Kitab Suci di atas menjelaskan bahwa Yesus lahir sebagai Kristus atau Mesias, bukan hanya bagi umat Kristen tapi bagi dunia. Setiap orang harus diselamatkan, bahkan orang yang paling berdosa pun diinginkanNYA untuk selamat.
Orang tidak harus Kristen untuk diselamatkan melalui kematianNYA, asalkan dia percaya saja kepada Mesias Sang Juru Selamat. Syukuri rahmatNYA senantiasa, dan semakin yakinlah akan kasihNYA.
(GE)
Natal, atau Kelahiran Yesus Kristus tidak dapat dijauhkan dari rencanaNYA untuk disalibkan. Bukan masalah bagaimana cerita kelahiranNYA yang terpenting, walau ada arti theologis dari hal itu, bukan juga soal tanggal lahirNYA, tujuan dari kehadiranNYA di dunia menjadi inti Natal.
Ayat Kitab Suci di atas menjelaskan bahwa Yesus lahir sebagai Kristus atau Mesias, bukan hanya bagi umat Kristen tapi bagi dunia. Setiap orang harus diselamatkan, bahkan orang yang paling berdosa pun diinginkanNYA untuk selamat.
Orang tidak harus Kristen untuk diselamatkan melalui kematianNYA, asalkan dia percaya saja kepada Mesias Sang Juru Selamat. Syukuri rahmatNYA senantiasa, dan semakin yakinlah akan kasihNYA.
(GE)
Minggu, 14 Desember 2014
Terlalu Sibuk
Seorang ayah dan anak perempuannya yang masih kecil bersikap seperti sahabat dan kerap bersama-sama.
Belakangan ini terjadi perubahan dalam diri anaknya. Jika ia mengajak jalan-jalan, anaknya menolak untuk pergi. Ia sedih, tetapi ia tidak mengerti.
Menjelang hari ulang tahunnya, putrinya menghadiahi sepasang sandal yang dijahit dengan sangat indah, dan berkata, "Aku yang membuatnya!."
Akhirnya sang ayah mengerti apa yang terjadi selama 3 bulan terakhir, dan berkata, "Sayangku, ayah sangat menyukai sandal ini, tetapi lain kali belikan ayah sandal dan luangkan waktu bersama ayah. Ayah lebih suka bersamamu ketimbang apa yang dibuat untuk ayah".
Doa di pagi hari adalah kunci yang membuka harta karun Allah berupa belas kasihan dan berkat bagi kita; Doa di malam hari adalah kunci yang menutupi kita di bawah perlindungan dan penjagaanNya.
Roma 12:12 "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! "
Inti doa adalah percakapan dua arah, dan bagi saya yang paling penting adalah mendengarkan jawaban Allah.
Jika ada airmata yang mengalir di sorga, itu pasti karena kita terlalu jarang berdoa.
Sabtu, 13 Desember 2014
Pengakuan Itu Baik Bagi Jiwa
Ada sebuah cerita beberapa orang di Scotlandia yang pergi memancing seharian, kemudian minum teh di sebuah penginapan kecil.
Seorang dari mereka, saat mendeskripsikan besarnya ikan yang lolos dari tangkapannya, merentangkan kedua tangannya tepat ketika seorang pramusaji datang membawa cangkir teh. Tangannya membentur cangkir itu dan menumpahkan isinya ke dinding yang putih.
Pria itu segera meminta maaf, tetapi seorang tamu lainnya berdiri dan berkata "Tidak masalah". Ia mencabut pena dari sakunya dan mulai mencoret-coret di sekeliling noda cokelat tersebut.
Maka jadilah gambar seekor rusa jantan yang gagah dengan tanduk bercabang. Seniman itu Sir Edwin Landseer, pelukis hewan dari inggris yang paling terkemuka.
1 Yohanes 1:9 "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
Setiap hari secara sadar atau tidak, kita pasti berbuat dosa, melalui perkataan, pikiran dan perbuatan. Dosa yang dibiarkan akan menjadi kepahitan dan merusak setiap sendi kehidupan dan kesehatan.
Firman Tuhan mengatakan pentingnya mengakui dosa dan kesalahan kita kepada Allah. Dia mampu mengubah semua itu menjadi kebaikan bagi kita dan bagi kemuliaan-Nya.
Yesaya 1:18 "Marilah, baiklah kita beperkara! — firman TUHAN — Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba."
Seorang dari mereka, saat mendeskripsikan besarnya ikan yang lolos dari tangkapannya, merentangkan kedua tangannya tepat ketika seorang pramusaji datang membawa cangkir teh. Tangannya membentur cangkir itu dan menumpahkan isinya ke dinding yang putih.
Pria itu segera meminta maaf, tetapi seorang tamu lainnya berdiri dan berkata "Tidak masalah". Ia mencabut pena dari sakunya dan mulai mencoret-coret di sekeliling noda cokelat tersebut.
Maka jadilah gambar seekor rusa jantan yang gagah dengan tanduk bercabang. Seniman itu Sir Edwin Landseer, pelukis hewan dari inggris yang paling terkemuka.
1 Yohanes 1:9 "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
Setiap hari secara sadar atau tidak, kita pasti berbuat dosa, melalui perkataan, pikiran dan perbuatan. Dosa yang dibiarkan akan menjadi kepahitan dan merusak setiap sendi kehidupan dan kesehatan.
Firman Tuhan mengatakan pentingnya mengakui dosa dan kesalahan kita kepada Allah. Dia mampu mengubah semua itu menjadi kebaikan bagi kita dan bagi kemuliaan-Nya.
Yesaya 1:18 "Marilah, baiklah kita beperkara! — firman TUHAN — Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba."
Jumat, 12 Desember 2014
Tepat Pada WaktuNya
NUH belum tahu Banjir akan datang ketika ia membuat Kapal dan ditertawai Kaumnya.
ABRAHAM belum tahu akan tersedia Domba ketika Pisau nyaris memenggal Buah hatinya.
MUSA belum tahu Laut terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya.
Yang Mereka Tahu adalah bahwa Mereka harus Patuh pada Perintah ALLAH dan tanpa berhenti Berharap yang Terbaik...
Ternyata dibalik ke TIDAKTAHU an kita,
TUHAN telah menyiapkan Kejutan !
BIASANYA Tangan TUHAN Bekerja didetik-detik terakhir pengharapan Hamba-Nya.
jangan kita berkecil hati...Karena kadang TUHAN mencintai kita dengan cara-cara yang kita tidak suka...
Tuhan memberikan apa yg kita Butuhkan, bukan apa yg kita Inginkan...!!!
Lakukan bagianmu saja, dan
Tuhan akan mengerjakan bagianNya...
Roma 8:28 "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."
ABRAHAM belum tahu akan tersedia Domba ketika Pisau nyaris memenggal Buah hatinya.
MUSA belum tahu Laut terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya.
Yang Mereka Tahu adalah bahwa Mereka harus Patuh pada Perintah ALLAH dan tanpa berhenti Berharap yang Terbaik...
Ternyata dibalik ke TIDAKTAHU an kita,
TUHAN telah menyiapkan Kejutan !
BIASANYA Tangan TUHAN Bekerja didetik-detik terakhir pengharapan Hamba-Nya.
jangan kita berkecil hati...Karena kadang TUHAN mencintai kita dengan cara-cara yang kita tidak suka...
Tuhan memberikan apa yg kita Butuhkan, bukan apa yg kita Inginkan...!!!
Lakukan bagianmu saja, dan
Tuhan akan mengerjakan bagianNya...
Roma 8:28 "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."
Kamis, 11 Desember 2014
Terang dan Bayangan
Sebuah kehidupan yang bahagia bukanlah kehidupan yang hanya dipenuhi dengan sinar matahari.
Melainkan kehidupan yang mengandung terang dan bayangan agar menciptakan keindahan.
Paulus dan Silas mengalami penderitaan yang hebat, ia dipasung, dicambuk dan dipenjara di ruangan yang sangat ketat.
Namun belenggu dan penjara tidak dapat membelenggu imannya kepada Kristus.
Kisah Para Rasul 16:25-26 "Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua."
Mempercayai Yesus, penderitaan akan membentuk bayangan untuk cahaya kehidupan kristen.
2 Korintus 12:9 ".... sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
Rabu, 10 Desember 2014
Karakter
Joyce Meyer, penulis dan pengkhotbah televisi, suatu saat bersama suaminya, Smith, mengunjungi restoran favorit mereka. Setelah memesan menu, seorang pelayan membawa baki berisi pesanan mereka. Tanpa disengaja baki itu tumpah dan isinya menimpa Smith yang saat itu mengenakan jas kesukaannya.Smith yang sial itu tersenyum sambil berkata, "Tidak apa-apa, semuanya baik-baik saja." Joyce turut membantu dan membereskan makanan dan minuman yang berceceran di lantai dan di tubuh Smith sambil tetap bersikap ramah. Bukan hanya itu, mereka berdua menemui pemilik restoran, meminta agar ia tidak memecat pelayan yang baru saja bertindak ceroboh itu.Melihat tanggapan Joyce dan suaminya, pelayan itu membungkuk untuk meminta maaf dan berkata, "Saya sungguh-sungguh minta maaf. Saya baru bekerja di sini. Saya gugup dan merasa seperti bermimpi ketika bertemu langsung dengan Ibu. Saya selalu mengikuti khotbah Ibu di televisi setiap hari."::::::Kira-kira apa yang akan terjadi seandainya Joyce dan suaminya bersikap sebaliknya? Tak ayal semua khotbahnya yang didengar pelayan itu melalui televisi akan menjadi sia-sia. Dan, pelayan itu akan mengingat Joyce sebagai seorang pengkhotbah yang munafik.Kadang-kadang Allah menguji integritas dan bobot perkataan kita melalui peristiwa yang tidak disangka-sangka. Tanggapan kita terhadap peristiwa itu menunjukkan kualitas KARAKTER kita yang sesungguhnya. Karena itu, hendaklah kita melakukan segala sesuatu dengan mata yang tertuju kepada Allah. Kiranya kita tidak terpeleset ke dalam sikap yang memalukan. Bagaimanakah dengan KARAKTER kita ? Matius 7 : 17 "Demikianlah setiap pohon yang BAIK menghasilkan BUAH yang BAIK; sedangkan setiap pohon yang TIDAK BAIK akan menghasilkan buah yang TIDAK BAIK.."
Selasa, 09 Desember 2014
Ingat Kebaikan-Nya
Sewaktu Israel masuk ke tanah Kanaan, Tuhan membelah sungai Yordan, sehingga airnya dihentikan. Bangsa Israel menyeberang di bagian yang sudah menjadi kering. Yosua perintahkan satu orang dari tiap suku Israel, mengambil batu yang cukup besar dari dasar sungai kering itu. Kemudian batu itu disusun menjadi monumen. Yakni menjadi peringatan bahwa Tuhan sudah membuat lagi satu mujizat di hadapan mereka (Yos.4:1-7).
Firman Tuhan katakan:" Ingatlah pada seluruh perjalanan yang kau lakukan atas kehendak Tuhan Allahmu di padang gurun selama 40 thn.
pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu, dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama 40 tahun ini.." (Ul.8:2,4).
Tuhan juga mau supaya kita tidak melupakan apa yang Tuhan sudah perbuat dalam hidup kita. Pada tiap keluarga, bahkan tiap pribadi. Haruslah diingat tiap kebaikanNYA. Bagamana Tuhan telah berjalan bersama kita, menjagai dan mencukupi hidup kita.
Mengingat akan Tuhan, membuat kita selalu rendahkan diri. (GE)
Firman Tuhan katakan:" Ingatlah pada seluruh perjalanan yang kau lakukan atas kehendak Tuhan Allahmu di padang gurun selama 40 thn.
pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu, dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama 40 tahun ini.." (Ul.8:2,4).
Tuhan juga mau supaya kita tidak melupakan apa yang Tuhan sudah perbuat dalam hidup kita. Pada tiap keluarga, bahkan tiap pribadi. Haruslah diingat tiap kebaikanNYA. Bagamana Tuhan telah berjalan bersama kita, menjagai dan mencukupi hidup kita.
Mengingat akan Tuhan, membuat kita selalu rendahkan diri. (GE)
Senin, 08 Desember 2014
Ketulusan
Satu hal yang sangat membedakan antara dua Raja Israel terpopuler, yakni Saul dengan Daud penerusnya, adalah ketulusannya. Saul begitu risau saat rakyat memuji-muji Daud. Hatinya penuh kekuatiran akan tahtanya. Bagi Saul tahtanya adalah segalanya. Sehingga 10 tahun hidupnya tersiksa oleh kekuatirannya sendiri. Bahkan berusaha terus untuk membunuh Daud.
Sementara Daud beda sikapnya. Ketika tahtanya terancam oleh Absalom anaknya sendiri, Daud terpaksa menyingkir keluar Yerusalem. Tapi ia tetap tenang dan berserah pada apa yang Allah izinkan.
Daud berkata : "Jika aku mendapat kasih karunia di mata Tuhan, maka IA akan mengizinkan aku kembali.., Tetapi jika IA berfirman begini: 'AKU tidak berkenan kpdmu', maka aku bersedia. Biarlah dilakukanNYA kepadaku apa yang baik di mataNYA." (2Sam.15:25)
Janganlah terlalu risau pada segala yang kita miliki, harta, tahta, dsb. Apapun yang ada adalah atas izin Allah. Tuhan lebih penting dari anugrah-NYA. Bersyukurlah. (GE)
Sementara Daud beda sikapnya. Ketika tahtanya terancam oleh Absalom anaknya sendiri, Daud terpaksa menyingkir keluar Yerusalem. Tapi ia tetap tenang dan berserah pada apa yang Allah izinkan.
Daud berkata : "Jika aku mendapat kasih karunia di mata Tuhan, maka IA akan mengizinkan aku kembali.., Tetapi jika IA berfirman begini: 'AKU tidak berkenan kpdmu', maka aku bersedia. Biarlah dilakukanNYA kepadaku apa yang baik di mataNYA." (2Sam.15:25)
Janganlah terlalu risau pada segala yang kita miliki, harta, tahta, dsb. Apapun yang ada adalah atas izin Allah. Tuhan lebih penting dari anugrah-NYA. Bersyukurlah. (GE)
Minggu, 07 Desember 2014
Waktu Penghakiman
Tiga kapal asing berbendera Vietnam ditenggelamkan TNI Angkatan Laut. Penenggelaman ini berlangsung di Perairan Tarempe, Anambas, Kepulauan Riau, Jumat 5 Desember 2014.
Penenggelaman tiga kapal itu sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk menindak tegas atas kapal-kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia.
Para nelayan vietnam tidak menyangka bahwa itu terjadi atas mereka.
Alkitab mengingatkan bahwa hari Tuhan juga bisa datang tiba-tiba. Wahyu 3:3 "..... Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu."
Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali bukan lagi seperti bayi yang lemah, yang menderita di salib dan mati tetapi sebagai hakim yang penuh kuasa untuk melaksanakan penghakiman kepada mereka yang menolak Anugerah keselamatanNya.
Yesus datang dengan segala kuasa dan kewibawaanNya, seperti tertulis dalam Wahyu 1:14-16 "Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.
Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik"
Kita masih memiliki kesempatan dalam zaman "Anugerah" ini, tetapi akan datang waktunya, Dia menutup pintu kesempatan itu.
Sudahkah kita berjaga-jaga dan ketika Tuhan menanyakan "Masih adakah iman di bumi ini?"
Penenggelaman tiga kapal itu sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk menindak tegas atas kapal-kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia.
Para nelayan vietnam tidak menyangka bahwa itu terjadi atas mereka.
Alkitab mengingatkan bahwa hari Tuhan juga bisa datang tiba-tiba. Wahyu 3:3 "..... Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu."
Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali bukan lagi seperti bayi yang lemah, yang menderita di salib dan mati tetapi sebagai hakim yang penuh kuasa untuk melaksanakan penghakiman kepada mereka yang menolak Anugerah keselamatanNya.
Yesus datang dengan segala kuasa dan kewibawaanNya, seperti tertulis dalam Wahyu 1:14-16 "Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.
Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik"
Kita masih memiliki kesempatan dalam zaman "Anugerah" ini, tetapi akan datang waktunya, Dia menutup pintu kesempatan itu.
Sudahkah kita berjaga-jaga dan ketika Tuhan menanyakan "Masih adakah iman di bumi ini?"
Sabtu, 06 Desember 2014
Krisis Akal Sehat

Hal itu diucapkan sehubungan dengan sekelompok kecil masyarakat Jakarta yang mengklaim sebagai Gerakan Masyarakat Jakarta umumnya, melantik Gubernur DKI tandingan.
Contoh lain adalah kemelut di DPR yang berdampak sengaja tidak dipasangnya foto Presiden dan Wakil Presiden di gedung DPR RI. Lalu Wakil Ketua DPR (dr kubu KMP), menjawab bahwa hal itu tidak wajib lagi sekarang.
Menggelikan tapi sedih juga melihat orang-orang yang mengaku benar dan pandai, kehilangan hikmat dan ketulusan nasionalismenya. Orang terbiasa sibuk dengan kepentingan dan keuntungan kelompoknya sendiri.
Firman Tuhan ajarkan bahwa 'hanya jika kita hidup menyucikan diri dalam ketaatan terhadap kebenaran, barulah kita dapat mengamalkan kasih persaudaraan dengan tulus ikhlas.' (1Pet.1:22).
Janganlah kita kehilangan ketulusan, sebab itu berarti krisis bagi semuanya. (GE)
Jumat, 05 Desember 2014
Dibentuk menjadi permata indah
Saat ini ada trend batu permata biru muda kehijauan, Batu Bacan namanya.
Harga bongkahannya yang belum diolah, sekepalan tangan dewasa, sekitar Rp 50 juta, Sedangkan jika sudah menjadi batu cincin biasa dijual Rp 1-10 juta tergantung besar kecilnya.
Perlu keahlian dan kejelian untuk menemukan dan mengolahnya. Dari bongkahan batu yang tampak biasa saja diolah berhari-hari, dipahat, dipotong-potong, digurinda dan digosok mesin hingga menjadi halus dan berkilau indah. Banyak dari kitapun seperti permata-permata yang belum digosok. Hidupnya tampaknya hitam kotor, dan jauh dari menarik. Walau begitu Allah tetap jeli melihat potensi-potensi kita.
Firman Tuhan mengatakan bahwa kita yang dalam Tuhan, telah meninggalkan manusia lama dengan segala kelakuannya yang buruk. Saat ini kita telah diubahkan seperti manusia yang baru, yang terus menerus di perbaharui...
(Kol.1:10).
Serahkan hidup ini dihadapanNYA, persilahkan Tuhan memprosesnya menjadikan hidup kita baru dan semakin indah. (GE)
Harga bongkahannya yang belum diolah, sekepalan tangan dewasa, sekitar Rp 50 juta, Sedangkan jika sudah menjadi batu cincin biasa dijual Rp 1-10 juta tergantung besar kecilnya.
Perlu keahlian dan kejelian untuk menemukan dan mengolahnya. Dari bongkahan batu yang tampak biasa saja diolah berhari-hari, dipahat, dipotong-potong, digurinda dan digosok mesin hingga menjadi halus dan berkilau indah. Banyak dari kitapun seperti permata-permata yang belum digosok. Hidupnya tampaknya hitam kotor, dan jauh dari menarik. Walau begitu Allah tetap jeli melihat potensi-potensi kita.
Firman Tuhan mengatakan bahwa kita yang dalam Tuhan, telah meninggalkan manusia lama dengan segala kelakuannya yang buruk. Saat ini kita telah diubahkan seperti manusia yang baru, yang terus menerus di perbaharui...
(Kol.1:10).
Serahkan hidup ini dihadapanNYA, persilahkan Tuhan memprosesnya menjadikan hidup kita baru dan semakin indah. (GE)
Kamis, 04 Desember 2014
Berkat Alami
Memperhatikan seorang tukang becak yang sedang tertidur dengan sangat lelap dalam becaknya, keramaian orang yang lalu lalang tidak membuatnya terganggu, sungguh berkat alami yang tidak dapat ditukar dengan apapun.
Sebaliknya, banyak orang dapat membeli kasur yang empuk namun tidak dapat membeli tidur nyenyak seperti tukang becak itu bahkan tidak jarang yang sangat bergantung dengan obat tidur atau sengaja melelahkan tubuh dengan berkeliaran malam hari.
Pengkhotbah 5:12 "Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak; tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur."
Raja Salomo mengingatkan bahwa Tuhan memberikan berkat alami seperti tidur secara gratis tetapi kekayaan seringkali membuat orang menjadi sangat kuatir sehingga tidak membiarkannya tidur.
Pikiran, takut, gelisah dan kuatir seringkali menjadi pemicu insomia.
Apakah anda dapat menikmati berkat alami yang Tuhan berikan?
Tuhan Yesus berkata
Matius 6:34 "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari"
Sebaliknya, banyak orang dapat membeli kasur yang empuk namun tidak dapat membeli tidur nyenyak seperti tukang becak itu bahkan tidak jarang yang sangat bergantung dengan obat tidur atau sengaja melelahkan tubuh dengan berkeliaran malam hari.
Pengkhotbah 5:12 "Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak; tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur."
Raja Salomo mengingatkan bahwa Tuhan memberikan berkat alami seperti tidur secara gratis tetapi kekayaan seringkali membuat orang menjadi sangat kuatir sehingga tidak membiarkannya tidur.
Pikiran, takut, gelisah dan kuatir seringkali menjadi pemicu insomia.
Apakah anda dapat menikmati berkat alami yang Tuhan berikan?
Tuhan Yesus berkata
Matius 6:34 "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari"
Rabu, 03 Desember 2014
Seperti Rusa yang haus
Pemazmur dalam Firman Tuhan menggambarkan kerinduannya demikian : " Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah." (Maz.42:2)
Satu kerinduan yang dahsyat, seperti rasa dahaga seekor rusa yang telah mencium bau air. Dari jarak puluhan kilometer, rusa ini akan terus berjalan maju, tanpa ada yang bisa membelokkannya. Berjalan terus ke arah sumber air itu, akhirnya akan membuatnya menemukannya.
Firman Tuhan katakan bahwa bagi kita yang datang kepadaNYA, Tuhan akan memberikan kelegaan baginya (Mat.11:28). (GE)
Selasa, 02 Desember 2014
Bergantunglah KepadaNya
Dalam acara family day, hiking mendaki bukit, melintasi sungai, lewat kampung, sawah dan kebun menjadi pengalaman yang menyenangkan dan indah.
Merasa tubuh saya kuat dan sehat, saya mengambil jalur panjang. Melalui bukit mendaki dan menurun, setelah 2 jam berjalan, kaki saya sudah mulai terasa berat dan jalur yang harus dilalui masih panjang dan medan yang lebih sulit. Wajah saya mulai memucat, sesak, pusing dan mual. Saya kehabisan tenaga. Ketika sampai di satu rumah penduduk dengan halaman yang sejuk saya ikut membaringkan diri beristirahat, berdoa, diberi makan dan minum. Saya mulai membaik, dengan dukungan keluarga dan teman, perlahan saya melanjutkan perjalanan dan akhir bisa sampai ditujuan.
Terkadang kita mendapati diri dalam lembah keputusasaan, tanpa pengharapan dan tenaga untuk melangkah. Ketika hal itu terjadi, sangatlah penting untuk Ingat janjiNya "Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tidak berdaya" Yes 40:29
Apakah perjalanan hidupmu terasa hampa? kehabisan tenaga? Mintalah pertolongan Allah. Bergantunglah kepadaNya untuk memperoleh tenaga dalam melanjutkan langkah dan kekuatan melewati lembah dan gunung kesukaran.
Merasa tubuh saya kuat dan sehat, saya mengambil jalur panjang. Melalui bukit mendaki dan menurun, setelah 2 jam berjalan, kaki saya sudah mulai terasa berat dan jalur yang harus dilalui masih panjang dan medan yang lebih sulit. Wajah saya mulai memucat, sesak, pusing dan mual. Saya kehabisan tenaga. Ketika sampai di satu rumah penduduk dengan halaman yang sejuk saya ikut membaringkan diri beristirahat, berdoa, diberi makan dan minum. Saya mulai membaik, dengan dukungan keluarga dan teman, perlahan saya melanjutkan perjalanan dan akhir bisa sampai ditujuan.
Terkadang kita mendapati diri dalam lembah keputusasaan, tanpa pengharapan dan tenaga untuk melangkah. Ketika hal itu terjadi, sangatlah penting untuk Ingat janjiNya "Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tidak berdaya" Yes 40:29
Apakah perjalanan hidupmu terasa hampa? kehabisan tenaga? Mintalah pertolongan Allah. Bergantunglah kepadaNya untuk memperoleh tenaga dalam melanjutkan langkah dan kekuatan melewati lembah dan gunung kesukaran.
Senin, 01 Desember 2014
Sekolah Kehidupan
"Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku" Matius 11:29
Ada 3 mata pelajaran wajib di sekolah kehidupan.
Pertama Kehidupan itu sendiri, kita tidak punya kendali atas fakta bahwa kita telah dilahirkan. Tak ada yang dapat kita lakukan untuk menghentikan hidup kita. "Oh," sahut anda, "saya bisa bunuh diri". Tidak bisa, tubuh kita akan mati dan dikuburkan tetapi roh kita akan hidup untuk selamanya.
Jadi "Kehidupan" adalah mata pelajaran yang harus kita ambil, suka atau tidak.
Kedua adalah kematian, Alkitab berkata "Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja" Ibrani 9:27.
Cepat atau lambat kematian akan tiba, apapun caranya. Seorang tokoh terkenal pernah berkata "Saya telah menyiapkan mata pelajaran hidup saya untuk setiap peristiwa hidup saya kecuali kematian. Saya tidak siap untuk mati". Apakah kita siap untuk mati?
Ketiga adalah penghakiman Allah, "Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi" Ibrani 9:27
Salib yang menjadi tempat Yesus mati untuk dosa-dosa kita adalah sebuah penghakiman. Adalah rencana Allah untuk menebus umat manusia sehingga Yesus Kristus harus mati dan kita yang percaya dan menerimaNya memperoleh hidup kekal. Itulah penghakiman. Dan Yesus melakukannya dengan sukarela, karena Dia mengasihi kita.
Ada 3 mata pelajaran wajib di sekolah kehidupan.
Pertama Kehidupan itu sendiri, kita tidak punya kendali atas fakta bahwa kita telah dilahirkan. Tak ada yang dapat kita lakukan untuk menghentikan hidup kita. "Oh," sahut anda, "saya bisa bunuh diri". Tidak bisa, tubuh kita akan mati dan dikuburkan tetapi roh kita akan hidup untuk selamanya.
Jadi "Kehidupan" adalah mata pelajaran yang harus kita ambil, suka atau tidak.
Kedua adalah kematian, Alkitab berkata "Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja" Ibrani 9:27.
Cepat atau lambat kematian akan tiba, apapun caranya. Seorang tokoh terkenal pernah berkata "Saya telah menyiapkan mata pelajaran hidup saya untuk setiap peristiwa hidup saya kecuali kematian. Saya tidak siap untuk mati". Apakah kita siap untuk mati?
Ketiga adalah penghakiman Allah, "Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi" Ibrani 9:27
Salib yang menjadi tempat Yesus mati untuk dosa-dosa kita adalah sebuah penghakiman. Adalah rencana Allah untuk menebus umat manusia sehingga Yesus Kristus harus mati dan kita yang percaya dan menerimaNya memperoleh hidup kekal. Itulah penghakiman. Dan Yesus melakukannya dengan sukarela, karena Dia mengasihi kita.
Minggu, 30 November 2014
Damai di dalam badai
Sebuah siaran televisi menayangkan para penumpang pesawat terbang turun dari pesawat yang dibajak. Terlihat raut wajah ketakutan, kengerian, dan syok menghiasi wajah mereka. Namun, ada seorang wanita yang menggendong seorang anak kecil yang sedang tidur tenang di tengah situasi itu. Damai sejahtera di tengah kekacauan.
Markus 4:35-41 berkata: Yesus tidur pulas di buritan di sebuah tilam, ketika taufan mengamuk sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Murid-muridNya adalah nelayan profesional yang sehari-hari berada di lautan tapi saat itu mereka mengalami ketakutan yang luarbiasa, setelah berjuang dengan kekuatan sendiri mereka mulai menyadari ada Yesus di dalam perahu itu, dan membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"
Andalkan Yesus, saat perahu kehidupan kita mengalami badai dan taufan, Yesus sanggup memberi kelegaan dan damai sejahtera.
Markus 4:35-41 berkata: Yesus tidur pulas di buritan di sebuah tilam, ketika taufan mengamuk sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Murid-muridNya adalah nelayan profesional yang sehari-hari berada di lautan tapi saat itu mereka mengalami ketakutan yang luarbiasa, setelah berjuang dengan kekuatan sendiri mereka mulai menyadari ada Yesus di dalam perahu itu, dan membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"
Andalkan Yesus, saat perahu kehidupan kita mengalami badai dan taufan, Yesus sanggup memberi kelegaan dan damai sejahtera.
Sabtu, 29 November 2014
Campur TanganNya
Terlalu banyak jika kita menceritakan tentang campur tangan Tuhan yang ajaib. Salah satu contohnya adalah yang dialami Charles Goodyear. Ia alami 'kebetulan' ajaib saat proses pengolahan karet mentah. Setelah berpuluh tahun gagal menemukan formula untuk mengubah getah karet mentah menjadi bahan yang kuat untuk digunakan sebagai Ban kendaraan, secara tak sengaja ia menjatuhkan bahan belerang kedalam formula pengujian. Ternyata ini justru mengubah karakter formula itu menjadi karakter yang sesuai dengan yang dibutuhkannya. Inilah campur tanganNYA yang ajaib, hingga kita dapat merasakan manfaat Ban hari ini.
Firman Tuhan katakan :" Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan.."
(Rom.8:28)
Saya yakin, bahwa dalam setiap kehidupan pribadi kitapun penuh dengan campur tanganNYA yang ajaib. Bukan karena kita mampu, tapi karena Tuhan yang menolong. Syukur pada Tuhan. (GE)
Firman Tuhan katakan :" Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan.."
(Rom.8:28)
Saya yakin, bahwa dalam setiap kehidupan pribadi kitapun penuh dengan campur tanganNYA yang ajaib. Bukan karena kita mampu, tapi karena Tuhan yang menolong. Syukur pada Tuhan. (GE)
Jumat, 28 November 2014
Mendambakan Peneguhan
"Dan berilah perintah kepada Yosua, kuatkan dan teguhkanlah hatinya" (Ulangan 3:28)
Dalam Ulangan 3 kita membaca bahwa Musa memberikan dukungan kepada Yosua ketika ia hendak menjalankan tugas sebagai pemimpin bangsa Israel. Tak diragukan lagi, Yosua dihinggapi perasaan takut dan tidak layak untuk menggantikan kepemimpinan Musa. Oleh sebab itu, Tuhan meminta Musa untuk meneguhkan Yosua.
Dari waktu ke waktu, kita semua membutuhkan perkataan yang meneguhkan agar dapat maju terus saat menghadapi tantangan baru yang besar. Selain itu, kita juga membutuhkan kata-kata penghargaan dan pujian saat melaksanakan tanggung jawab kita sehari-hari, baik di rumah maupun di kantor.
Ketika seorang akuntan perusahaan bunuh diri, dilakukanlah upaya untuk mengetahui alasan perbuatannya ini. Catatan keuangan perusahaan diperiksa, namun tidak ditemukan adanya kecurangan. Tak satu penemuan pun dapat mengungkapkan alasan tindakan bunuh diri tersebut, sampai akhirnya ditemukan sebuah catatan kecil. Isi catatan itu begitu singkat: "Selama 30 tahun aku hidup, aku tak pernah mendapatkan satu kata peneguhan pun. Aku menyerah!"
Banyak orang sangat membutuhkan pujian, sekecil apa pun. Mereka membutuhkan kata-kata pengakuan, senyuman penuh perhatian, jabat tangan yang hangat, dan ungkapan penghargaan yang jujur atas semua hal baik pada diri maupun pekerjaan mereka.
Sebab itu, marilah kita bertekad untuk setiap hari memberikan peneguhan (bukan menjilat), setidaknya kepada satu orang. Marilah kita melakukan bagian kita untuk menolong orang-orang di sekeliling kita yang mendambakan kata-kata peneguhan --Richard De Haan
SEPATAH KATA PENEGUHAN DAPAT MEMBUAT PERBEDAAN BESAR
ANTARA MENYERAH ATAU TERUS BERJUANG
Dalam Ulangan 3 kita membaca bahwa Musa memberikan dukungan kepada Yosua ketika ia hendak menjalankan tugas sebagai pemimpin bangsa Israel. Tak diragukan lagi, Yosua dihinggapi perasaan takut dan tidak layak untuk menggantikan kepemimpinan Musa. Oleh sebab itu, Tuhan meminta Musa untuk meneguhkan Yosua.
Dari waktu ke waktu, kita semua membutuhkan perkataan yang meneguhkan agar dapat maju terus saat menghadapi tantangan baru yang besar. Selain itu, kita juga membutuhkan kata-kata penghargaan dan pujian saat melaksanakan tanggung jawab kita sehari-hari, baik di rumah maupun di kantor.
Ketika seorang akuntan perusahaan bunuh diri, dilakukanlah upaya untuk mengetahui alasan perbuatannya ini. Catatan keuangan perusahaan diperiksa, namun tidak ditemukan adanya kecurangan. Tak satu penemuan pun dapat mengungkapkan alasan tindakan bunuh diri tersebut, sampai akhirnya ditemukan sebuah catatan kecil. Isi catatan itu begitu singkat: "Selama 30 tahun aku hidup, aku tak pernah mendapatkan satu kata peneguhan pun. Aku menyerah!"
Banyak orang sangat membutuhkan pujian, sekecil apa pun. Mereka membutuhkan kata-kata pengakuan, senyuman penuh perhatian, jabat tangan yang hangat, dan ungkapan penghargaan yang jujur atas semua hal baik pada diri maupun pekerjaan mereka.
Sebab itu, marilah kita bertekad untuk setiap hari memberikan peneguhan (bukan menjilat), setidaknya kepada satu orang. Marilah kita melakukan bagian kita untuk menolong orang-orang di sekeliling kita yang mendambakan kata-kata peneguhan --Richard De Haan
SEPATAH KATA PENEGUHAN DAPAT MEMBUAT PERBEDAAN BESAR
ANTARA MENYERAH ATAU TERUS BERJUANG
Kamis, 27 November 2014
Keindahan Batiniah
Masa kini, kepecayaan diri seseorang seringkali terdongkrak melalui penampilan yang ditingkatkan. Mulai dari kursus tata rias, busana, kawat gigi, bedah plastik, suntik botox, sampai implantasi alis dan bulu mata palsu.
Wuih..ga heran anak-anak perempuan bahkan ibu-ibu pun berpenampilan lebih cantik-cantik sekarang. Setuju ?
Tapi seiring pula dengan kemajuan jaman ini, banyak orang mengabaikan daya tarik batiniah.
Firman Tuhan berkata : "Perhiasanmu janganlah secara lahiriah,... Tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.." (1Pet.3:3,4).
Saudara, sepertinya jika kita melengkapi daya tarik lahirah kita dengan keindahan batiniah, adalah yang sempurna.
Keindahan batin berupa integritas, kasih, kesabran, kebaikan, komitmen, dan kerendahan hati, menjadikan ia menarik dan menyukakan Tuhan dan semua orang. (GE)
Wuih..ga heran anak-anak perempuan bahkan ibu-ibu pun berpenampilan lebih cantik-cantik sekarang. Setuju ?
Tapi seiring pula dengan kemajuan jaman ini, banyak orang mengabaikan daya tarik batiniah.
Firman Tuhan berkata : "Perhiasanmu janganlah secara lahiriah,... Tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.." (1Pet.3:3,4).
Saudara, sepertinya jika kita melengkapi daya tarik lahirah kita dengan keindahan batiniah, adalah yang sempurna.
Keindahan batin berupa integritas, kasih, kesabran, kebaikan, komitmen, dan kerendahan hati, menjadikan ia menarik dan menyukakan Tuhan dan semua orang. (GE)
Rabu, 26 November 2014
Allah tidak membedakan orang
Kerusuhan Rasisme yang terjadi saat ini di AS, negara yang dianggap paling modern, demokratis dan menjunjung Hak Azasi Manusia. Ini menunjukan soal Rasisme masih menjadi isue rawan hingga kini.
Pada zaman Rasul-rasul, adat Yahudi mengembangkan Rasisme dari pemahaman Alkitab yang keliru. Kutipan perkataan Rasul Petrus : " ..Kamu tahu betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka" (Kis.10:28).
Allah tidak pernah bermaksud demikian. Pembedaan Bangsa dlm Perjanjian Lama adalah dalam konteks penyembah Allah atau penyembahan berhala.
Petrus diutus Tuhan untuk datang ke rumah Kornelius, seorg Romawi, untuk mengajarnya juga orang-orang yang lain disana, dan membaptiskan mereka. Ini bukti tidak ada Rasisme dalam Tuhan. Petrus akhirnya berangkat :" Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang." (Kis.10:34).
Mari waspadai dengan jujur, jangan sampai ternyata kitapun masih menganut Rasisme, tanpa kita sadari. Hati-hati! (GE)
Pada zaman Rasul-rasul, adat Yahudi mengembangkan Rasisme dari pemahaman Alkitab yang keliru. Kutipan perkataan Rasul Petrus : " ..Kamu tahu betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka" (Kis.10:28).
Allah tidak pernah bermaksud demikian. Pembedaan Bangsa dlm Perjanjian Lama adalah dalam konteks penyembah Allah atau penyembahan berhala.
Petrus diutus Tuhan untuk datang ke rumah Kornelius, seorg Romawi, untuk mengajarnya juga orang-orang yang lain disana, dan membaptiskan mereka. Ini bukti tidak ada Rasisme dalam Tuhan. Petrus akhirnya berangkat :" Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang." (Kis.10:34).
Mari waspadai dengan jujur, jangan sampai ternyata kitapun masih menganut Rasisme, tanpa kita sadari. Hati-hati! (GE)
Selasa, 25 November 2014
Pantang menyerah
Ingat sereal gandum Havermuth, maka ingat juga Quacker Oat Company, perusahaan raksasa yang memproduksinya.
Ini dimulai dari anak muda sakit-sakitan, Henry Crowell yang menderita TBC akut turunan, yang berkomitmen untuk jadi 'Orangnya Tuhan'.
IA setia mendukung pekerjaanTuhan.
Semakin tekun ia memberi waktu dan dukungan bagi pekerjaan Tuhan, semakin juga ia diberkati.
Beberapa Tahun kemudiaan ia sudah mempunyai usaha pengolahan gandum sendiri, yang terus berkembang menjadi perusahaan raksasa sampai hari ini.
Sekarang ia tidak lagi memberikan 10% penghasilannya untuk pekerjaan Tuhan, tapi ia yang hidup hidup sukses dengan 10% saja. Ia persembahkan 90% bagi pekerjaan Tuhan ! (dan ia sembuh juga).
Prinsip baginya adalah : Tidak mengurangi waktu untuk Tuhan dan tidak menyerah pada kesibukan.
Firman Tuhan katakan: "Karena itu saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan ! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuanmu dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1Kor.15:58). (GE)
Ini dimulai dari anak muda sakit-sakitan, Henry Crowell yang menderita TBC akut turunan, yang berkomitmen untuk jadi 'Orangnya Tuhan'.
IA setia mendukung pekerjaanTuhan.
Semakin tekun ia memberi waktu dan dukungan bagi pekerjaan Tuhan, semakin juga ia diberkati.
Beberapa Tahun kemudiaan ia sudah mempunyai usaha pengolahan gandum sendiri, yang terus berkembang menjadi perusahaan raksasa sampai hari ini.
Sekarang ia tidak lagi memberikan 10% penghasilannya untuk pekerjaan Tuhan, tapi ia yang hidup hidup sukses dengan 10% saja. Ia persembahkan 90% bagi pekerjaan Tuhan ! (dan ia sembuh juga).
Prinsip baginya adalah : Tidak mengurangi waktu untuk Tuhan dan tidak menyerah pada kesibukan.
Firman Tuhan katakan: "Karena itu saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan ! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuanmu dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1Kor.15:58). (GE)
Senin, 24 November 2014
Sungai di gurun
"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku" (Mazmur 23:4)
Barangkali banyak orang kristiani sudah mengetahui kisah di balik penulisan lagu It Is Well with My Soul (Nyamanlah Jiwaku). Lagu itu menggambarkan iman yang luar biasa dari sang penulis, Horatio G. Spafford. Ia bangkit untuk menuliskan lagu ini di tengah rasa duka yang mendalam, yakni saat ia harus kehilangan empat anaknya yang tenggelam di Samudra Atlantik. Ya, di tengah permasalahannya yang besar Spafford tetap dapat melihat penyertaan Tuhan di dalam hidupnya, sehingga berulang kali ia mengatakan, "Nyamanlah jiwaku, nyamanlah jiwaku."
Yakub adalah sosok yang harus mengalami banyak rasa duka pada masa tuanya. Setelah anak kesayangannya, Yusuf, dikabarkan mati, kini ia harus bersiap-siap kehilangan anak bungsunya, Benyamin. Ia tahu bahwa hal itu sangat sulit bagi dirinya, bahkan ia pun menyebut apa yang dialaminya sebagai malapetaka. Namun, di tengah segala rasa duka yang berat di hatinya, Yakub masih mengingat dan tetap berharap bahwa Allah yang Mahakuasa tetap menyertai dirinya dan juga anak-anaknya.
Di tengah susah dan beratnya hidup ini, kita perlu tetap belajar menyadari bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Kemahakuasaan-Nya akan tetap menyertai anak-anak-Nya. Inilah hal yang mesti selalu kita ingat dan syukuri. Memang kita kerap "tidak melihat" tangan Tuhan beserta kita, tetapi bukan berarti Tuhan tidak beserta kita. Barangkali Tuhan membiarkan kita hanya melihat padang gurun yang gersang, tetapi sesungguhnya Dia telah menyiapkan sungai di depan kita.
DI TENGAH KESULITAN APA PUN
INGATLAH AKAN PENYERTAAN TUHAN.
Barangkali banyak orang kristiani sudah mengetahui kisah di balik penulisan lagu It Is Well with My Soul (Nyamanlah Jiwaku). Lagu itu menggambarkan iman yang luar biasa dari sang penulis, Horatio G. Spafford. Ia bangkit untuk menuliskan lagu ini di tengah rasa duka yang mendalam, yakni saat ia harus kehilangan empat anaknya yang tenggelam di Samudra Atlantik. Ya, di tengah permasalahannya yang besar Spafford tetap dapat melihat penyertaan Tuhan di dalam hidupnya, sehingga berulang kali ia mengatakan, "Nyamanlah jiwaku, nyamanlah jiwaku."
Yakub adalah sosok yang harus mengalami banyak rasa duka pada masa tuanya. Setelah anak kesayangannya, Yusuf, dikabarkan mati, kini ia harus bersiap-siap kehilangan anak bungsunya, Benyamin. Ia tahu bahwa hal itu sangat sulit bagi dirinya, bahkan ia pun menyebut apa yang dialaminya sebagai malapetaka. Namun, di tengah segala rasa duka yang berat di hatinya, Yakub masih mengingat dan tetap berharap bahwa Allah yang Mahakuasa tetap menyertai dirinya dan juga anak-anaknya.
Di tengah susah dan beratnya hidup ini, kita perlu tetap belajar menyadari bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Kemahakuasaan-Nya akan tetap menyertai anak-anak-Nya. Inilah hal yang mesti selalu kita ingat dan syukuri. Memang kita kerap "tidak melihat" tangan Tuhan beserta kita, tetapi bukan berarti Tuhan tidak beserta kita. Barangkali Tuhan membiarkan kita hanya melihat padang gurun yang gersang, tetapi sesungguhnya Dia telah menyiapkan sungai di depan kita.
DI TENGAH KESULITAN APA PUN
INGATLAH AKAN PENYERTAAN TUHAN.
Minggu, 23 November 2014
Hati Laut
"Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku,sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti- nantikan sepanjang hari" (Mazmur 25:5)
Benda apakah yang mampu mengarungi lautan selama bertahun-tahun sebelum akhirnya tiba di pantai dan tumbuh? Menurut artikel National Geographics di majalah World, benda yang luar biasa itu adalah kacang yang berasal dari Amerika Selatan dan India Barat. Orang-orang menyebut benda tersebut “hati laut”.
Biji kacang berwarna yang berukuran 0,8 cm ini berbentuk hati. Ia tahan terhadap segala macam cuaca, dan tumbuh pada tanaman merambat yang tinggi. Biji-biji itu sering jatuh ke sungai dan terapung menuju lautan. Biji-biji itu telah mengarungi lautan selama bertahun-tahun sebelum akhirnya sampai di pantai dan tumbuh menjadi tanaman.
Biji yang kuat, mampu bertahan, dan dapat menguasai arus ini menggambarkan prinsip dasar rohani. Mungkin dibutuhkan penantian panjang untuk mendapatkan pemenuhan rencana Allah bagi kita. Kenyataannya, Nuh harus tahan dicemooh selama 120 tahun sewaktu membangun sebuah kapal untuk menghadapi banjir besar. Abraham menanti pemenuhan janji Allah bahwa ia akan dikaruniai anak pada usia tuanya. Daud, orang yang diurapi Allah, memilih untuk menunggu waktu Allah daripada membunuh Raja Saul yang iri hati.
“Hati laut” tidak dapat memilih untuk bersabar, tetapi kita dapat. Tidak ada yang lebih sulit dan lebih baik bagi kita selain mengikuti teladan Daud yang menulis Mazmur 25. Dengan menanti Tuhan, kita akan memperoleh kedamaian, dan iman kita akan dapat bertumbuh, terlebih saat kita telah sampai di tepi.
ALLAH MENGUJI KESABARAN KITA
UNTUK MEMPERBESAR IMAN KITA
Benda apakah yang mampu mengarungi lautan selama bertahun-tahun sebelum akhirnya tiba di pantai dan tumbuh? Menurut artikel National Geographics di majalah World, benda yang luar biasa itu adalah kacang yang berasal dari Amerika Selatan dan India Barat. Orang-orang menyebut benda tersebut “hati laut”.
Biji kacang berwarna yang berukuran 0,8 cm ini berbentuk hati. Ia tahan terhadap segala macam cuaca, dan tumbuh pada tanaman merambat yang tinggi. Biji-biji itu sering jatuh ke sungai dan terapung menuju lautan. Biji-biji itu telah mengarungi lautan selama bertahun-tahun sebelum akhirnya sampai di pantai dan tumbuh menjadi tanaman.
Biji yang kuat, mampu bertahan, dan dapat menguasai arus ini menggambarkan prinsip dasar rohani. Mungkin dibutuhkan penantian panjang untuk mendapatkan pemenuhan rencana Allah bagi kita. Kenyataannya, Nuh harus tahan dicemooh selama 120 tahun sewaktu membangun sebuah kapal untuk menghadapi banjir besar. Abraham menanti pemenuhan janji Allah bahwa ia akan dikaruniai anak pada usia tuanya. Daud, orang yang diurapi Allah, memilih untuk menunggu waktu Allah daripada membunuh Raja Saul yang iri hati.
“Hati laut” tidak dapat memilih untuk bersabar, tetapi kita dapat. Tidak ada yang lebih sulit dan lebih baik bagi kita selain mengikuti teladan Daud yang menulis Mazmur 25. Dengan menanti Tuhan, kita akan memperoleh kedamaian, dan iman kita akan dapat bertumbuh, terlebih saat kita telah sampai di tepi.
ALLAH MENGUJI KESABARAN KITA
UNTUK MEMPERBESAR IMAN KITA
Sabtu, 22 November 2014
Jejak Kaki
Suatu malam aku bermimpi, berjalan-jalan di sepanjang pantai bersama Tuhanku... Melintas di langit gelap babak-babak hidupku...
Pada setiap babak, aku melihat dua pasang jejak kaki, yang sepasang milikku... dan yang lain milik Tuhanku...
Ketika babak terakhir terkilas dihadapanku, aku menengok jejak-jejak kaki diatas pasir, dan betapa terkejutnya diriku... Kulihat bahwa acapkali disepanjang hidupku, hanya ada sepasang kaki...
Aku sadar bahwa ini terjadi justru saat hidupku berada pada saat yang paling menyedihkan. Hal ini selalu menggangguku dan aku pun bertanya kepada Tuhan tentang dilemaku ini...
"...Tuhan, ketika aku mengambil keputusan untuk mengikuti-Mu, Engkau berjanji akan selalu berjalan dan bercakap-cakap denganku disepanjang jalan hidupku...
Namum ternyata dalam masa yang paling sulit dalam hidupku, hanya ada sepasang jejak kaki... Aku benar-benar tidak mengerti, mengapa ketika aku sangat membutuhkanMu, Engkau meninggalkan aku..."
Ia menjawab dengan lembut,
"... Anak-Ku, Aku sangat mengasihimu dan tidak akan pernah membiarkanmu terutama sekali ketika pencobaan dan ujian datang. Apabila engkau melihat hanya ada sepasang jejak kaki, itu karena engkau berada dalam gendongan-Ku..."
"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Ibr 13:5b
Pada setiap babak, aku melihat dua pasang jejak kaki, yang sepasang milikku... dan yang lain milik Tuhanku...
Ketika babak terakhir terkilas dihadapanku, aku menengok jejak-jejak kaki diatas pasir, dan betapa terkejutnya diriku... Kulihat bahwa acapkali disepanjang hidupku, hanya ada sepasang kaki...
Aku sadar bahwa ini terjadi justru saat hidupku berada pada saat yang paling menyedihkan. Hal ini selalu menggangguku dan aku pun bertanya kepada Tuhan tentang dilemaku ini...
"...Tuhan, ketika aku mengambil keputusan untuk mengikuti-Mu, Engkau berjanji akan selalu berjalan dan bercakap-cakap denganku disepanjang jalan hidupku...
Namum ternyata dalam masa yang paling sulit dalam hidupku, hanya ada sepasang jejak kaki... Aku benar-benar tidak mengerti, mengapa ketika aku sangat membutuhkanMu, Engkau meninggalkan aku..."
Ia menjawab dengan lembut,
"... Anak-Ku, Aku sangat mengasihimu dan tidak akan pernah membiarkanmu terutama sekali ketika pencobaan dan ujian datang. Apabila engkau melihat hanya ada sepasang jejak kaki, itu karena engkau berada dalam gendongan-Ku..."
"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Ibr 13:5b
Jumat, 21 November 2014
Menyukakan HatiNya
Diwaktu masa kecil, kita biasa ditanya tentang cita-cita kita saat dewasa nanti.
Walau cita-cita tidak selalu tercapai, tapi dapat menjadi dorongan saat itu, dan tujuan sementara kemana arah kita mengejarnya.
Rasul Paulus mempunyai prinsip utama dalamm hidupnya. ".. Tetapi ini yang kulakukan : aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari2 kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Fil.3:13,14)
Hidup Paulus digerakkan oleh tujuan hidupnya untuk menyukakan Tuhan, yakni untuk melakukan kehendak Allah.
Apa yang menjadi tujuan kita, apakah sekedar meraih kesuksesan diri saja? Atau dalam kesuksesan itu kita sedangmenyukakan hatiNYA, dan sedang mensukseskan sesuatu yg menjadi rencana Allah sendiri.
Mari kita membiasakan lagi dengan 'cita-cita', dan kita isi cita-cita hidup ini dengan kerinduan menyenangkan NYA .
Walau cita-cita tidak selalu tercapai, tapi dapat menjadi dorongan saat itu, dan tujuan sementara kemana arah kita mengejarnya.
Rasul Paulus mempunyai prinsip utama dalamm hidupnya. ".. Tetapi ini yang kulakukan : aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari2 kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Fil.3:13,14)
Hidup Paulus digerakkan oleh tujuan hidupnya untuk menyukakan Tuhan, yakni untuk melakukan kehendak Allah.
Apa yang menjadi tujuan kita, apakah sekedar meraih kesuksesan diri saja? Atau dalam kesuksesan itu kita sedangmenyukakan hatiNYA, dan sedang mensukseskan sesuatu yg menjadi rencana Allah sendiri.
Mari kita membiasakan lagi dengan 'cita-cita', dan kita isi cita-cita hidup ini dengan kerinduan menyenangkan NYA .
Hati Bapa
Di sebuah stasiun kereta api, pagi-pagi benar sudah dikerumuni oleh banyak orang yang tentunya sedang menunggu kereta. Terdapat juga seorang pria tua dan anak perempuannya yang masih kecil. Saat kereta datang, pria tua itu buru-buru memasuki kereta.
Dalam perjalanan, si pria tua itu baru sadar bahwa ia meninggalkan putrinya sendirian di stasiun. Pria tua ini kembali ke stasiun dan mendapati putrinya hilang. Betapa hancur hatinya bahwa dia tidak mampu menjaga anak semata wayangnya.
Tahun pun berganti, anaknya telah menikah dengan pria kaya. Namun masih ada kerinduan yang luar biasa untuk bisa bertemu dengan ayahnya. Dia benar-benar membenci tempat di mana ayahnya telah dengan sengaja membuangnya.
Tiba-tiba gadis itu ingin kembali ke stasiun untuk melepas kerinduan. Untuk mengenang detik-detik terakhir saat masih bersama ayahnya. Betapa terkejutnya saat didapati ada seorang pria tua berdiri di depan stasiun. Raut mukanya masih sama, dia adalah ayahnya. Ternyata sang ayah selalu menunggunya di stasiun setiap hari. Tidak ada rasa lelah ataupun bosan, bahkan setiap hari selalu ada harapan baru dan yakin bahwa ia akan bertemu anaknya.
Mungkin kita kecewa saat orang tua/orang-orang di sekitar kita tampak tidak mempedulikan kita. Itu bukan berarti mereka tidak menyayangi dan mengasihi kita. Begitu juga dengan Allah kita di surga, mungkin doa/permohonkan kita tidak dijawab, atau bahkan kita merasa bahwa Tuhan begitu jauh dengan kita.
"Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” Matius 7:9-11
Dalam perjalanan, si pria tua itu baru sadar bahwa ia meninggalkan putrinya sendirian di stasiun. Pria tua ini kembali ke stasiun dan mendapati putrinya hilang. Betapa hancur hatinya bahwa dia tidak mampu menjaga anak semata wayangnya.
Tahun pun berganti, anaknya telah menikah dengan pria kaya. Namun masih ada kerinduan yang luar biasa untuk bisa bertemu dengan ayahnya. Dia benar-benar membenci tempat di mana ayahnya telah dengan sengaja membuangnya.
Tiba-tiba gadis itu ingin kembali ke stasiun untuk melepas kerinduan. Untuk mengenang detik-detik terakhir saat masih bersama ayahnya. Betapa terkejutnya saat didapati ada seorang pria tua berdiri di depan stasiun. Raut mukanya masih sama, dia adalah ayahnya. Ternyata sang ayah selalu menunggunya di stasiun setiap hari. Tidak ada rasa lelah ataupun bosan, bahkan setiap hari selalu ada harapan baru dan yakin bahwa ia akan bertemu anaknya.
Mungkin kita kecewa saat orang tua/orang-orang di sekitar kita tampak tidak mempedulikan kita. Itu bukan berarti mereka tidak menyayangi dan mengasihi kita. Begitu juga dengan Allah kita di surga, mungkin doa/permohonkan kita tidak dijawab, atau bahkan kita merasa bahwa Tuhan begitu jauh dengan kita.
"Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” Matius 7:9-11
Kamis, 20 November 2014
Mengapa ke gereja?
"Marilah kita saling memerhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita" (Ibrani 10:24,25)
Dalam surat kepada editor sebuah surat kabar Inggris, seseorang mengeluh bahwa ia tidak menemukan alasan untuk pergi ke gereja setiap Minggu. "Selama 30 tahun terakhir ini, saya telah menghadiri kebaktian cukup teratur," tulisnya, "dan selama itu ... saya telah mendengarkan tidak kurang dari 3.000 khotbah. Namun, yang mengejutkan, saya tidak dapat mengingat satu pun dari khotbah-khotbah itu. Saya berpikir mungkin lebih bermanfaat bila waktu sang pendeta digunakan untuk mengerjakan hal lain saja."
Surat itu menimbulkan reaksi dari banyak orang. Berikut ini adalah sebuah tanggapan yang paling mengena: "Saya telah menikah selama 30 tahun. Selama itu saya telah makan sebanyak 32.850 kali -- sebagian besar hasil masakan istri saya. Tiba-tiba saya menyadari bahwa saya tidak dapat mengingat satu pun dari menu makanan itu. Namun, saya memperoleh gizi dari setiap hidangan tersebut. Saya pikir, tanpa makanan-makanan tersebut, mungkin saya telah mati kelaparan sejak dahulu."
Alkitab menegaskan pentingnya pergi ke gereja, dan satu-satunya nasihat untuk melakukan hal ini muncul dalam topik tentang bahaya yang timbul apabila menjauhkan diri dari pertemuan ibadah (Ibrani 10:25). Kita memerlukan bantuan untuk menjaga iman dan pengharapan kita dari keguncangan (ayat 23), dan untuk mengasihi serta melakukan pekerjaan baik (ayat 24). Sebagaimana makanan jasmani membuat kita tetap hidup dan kuat, demikian juga makanan rohani yang bergizi dari pengajaran dan persekutuan, sangat penting bagi kita untuk tetap hidup.
AGAR TETAP BERTUMBUH DALAM KRISTUS
TETAPLAH PERGI KE GEREJA
Dalam surat kepada editor sebuah surat kabar Inggris, seseorang mengeluh bahwa ia tidak menemukan alasan untuk pergi ke gereja setiap Minggu. "Selama 30 tahun terakhir ini, saya telah menghadiri kebaktian cukup teratur," tulisnya, "dan selama itu ... saya telah mendengarkan tidak kurang dari 3.000 khotbah. Namun, yang mengejutkan, saya tidak dapat mengingat satu pun dari khotbah-khotbah itu. Saya berpikir mungkin lebih bermanfaat bila waktu sang pendeta digunakan untuk mengerjakan hal lain saja."
Surat itu menimbulkan reaksi dari banyak orang. Berikut ini adalah sebuah tanggapan yang paling mengena: "Saya telah menikah selama 30 tahun. Selama itu saya telah makan sebanyak 32.850 kali -- sebagian besar hasil masakan istri saya. Tiba-tiba saya menyadari bahwa saya tidak dapat mengingat satu pun dari menu makanan itu. Namun, saya memperoleh gizi dari setiap hidangan tersebut. Saya pikir, tanpa makanan-makanan tersebut, mungkin saya telah mati kelaparan sejak dahulu."
Alkitab menegaskan pentingnya pergi ke gereja, dan satu-satunya nasihat untuk melakukan hal ini muncul dalam topik tentang bahaya yang timbul apabila menjauhkan diri dari pertemuan ibadah (Ibrani 10:25). Kita memerlukan bantuan untuk menjaga iman dan pengharapan kita dari keguncangan (ayat 23), dan untuk mengasihi serta melakukan pekerjaan baik (ayat 24). Sebagaimana makanan jasmani membuat kita tetap hidup dan kuat, demikian juga makanan rohani yang bergizi dari pengajaran dan persekutuan, sangat penting bagi kita untuk tetap hidup.
AGAR TETAP BERTUMBUH DALAM KRISTUS
TETAPLAH PERGI KE GEREJA
Rabu, 19 November 2014
Tetap Semangat
Terkadang pengalaman menjadi guru yg baik., sehingga mendorong kita menjadi lebih berhikmat. Tapi kadang pengalaman buruk masa lalu, menjadi trauma tersendiri, sehingga orang tidak mau lagi mencobanya.
FT katakan : "Janganlah ingat2 hal2 yg dahulu, dan jgnlah perhatikan hal2 yg dr zaman purbakala ! Lihat AKU hendak membuat sesuatu yg baru, yg skg sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, AKU hendak membuat jalan di padang gurun, dan sungai2 di padang belantara"
(Yes.43:18-19).
Ibarat anak2 belajar sepeda, saat ia terjatuh, sang ayah akan membangunkan ia lagi dan mendorong semangatnya untuk tdk kapok dan terus belajar. Dmkian pula
Jika kita sdg gagal kali ini, jangan hilang semangatmu krn Bapa kita yg akan terus mendampingi dan memberi harapan baru.
Tetaplah semangat, dan melangkah hati2, raih keberhasilan baru. Bukankah Tuhan sudah sediakan, belumkah kita tahu?
FT katakan : "Janganlah ingat2 hal2 yg dahulu, dan jgnlah perhatikan hal2 yg dr zaman purbakala ! Lihat AKU hendak membuat sesuatu yg baru, yg skg sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, AKU hendak membuat jalan di padang gurun, dan sungai2 di padang belantara"
(Yes.43:18-19).
Ibarat anak2 belajar sepeda, saat ia terjatuh, sang ayah akan membangunkan ia lagi dan mendorong semangatnya untuk tdk kapok dan terus belajar. Dmkian pula
Jika kita sdg gagal kali ini, jangan hilang semangatmu krn Bapa kita yg akan terus mendampingi dan memberi harapan baru.
Tetaplah semangat, dan melangkah hati2, raih keberhasilan baru. Bukankah Tuhan sudah sediakan, belumkah kita tahu?
Selasa, 18 November 2014
Tidak Muda Lagi
"Tuhan mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara" (Mzm 37:28)
Saat meninggalkan sebuah toko baru-baru ini, sekilas saya mendengar pria yang melayani saya bergumam tak puas, "Ia memanggilku 'Paman', padahal ia lebih tua." Sejak kecil, budaya Cina mengajarkan kesopanan kepada saya untuk mengatakan, "Terima kasih, Paman!" atas bantuan yang saya terima.
Sikap ini sangat membantu saya selama ini, tetapi kini saya harus berpikir ulang untuk memakainya. Setelah melihat ke cermin dengan saksama, mata saya menegaskan bahwa kini saya memang tak muda lagi seperti yang saya kira.
Menjadi anak muda memang banyak untungnya, tetapi dengan usia tua muncullah sukacita yang mencerminkan kesetiaan Allah. Daud mengingatkan kita dalam Mazmur 37, "Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan" (ay. 25).
Kini saat saya berusia lima puluhan, saya berefleksi dan bertanya-tanya dalam hati bagaimana mungkin saya pernah berpikir bahwa Allah meninggalkan saya. Memang Dia mengizinkan saya menghadapi kesulitan yang tampaknya tidak dapat diatasi, tetapi sekarang saya tahu bahwa itu terjadi hanya untuk membentuk diri saya. Allah senantiasa memelihara saya, dan ketika saya terjatuh, saya tahu "Tuhan [yang] menopang tangan [saya]" (ay. 24).
Kita akan selalu bertambah tua, tetapi kita juga akan semakin mensyukuri banyak kemurahan Allah. Yang terpenting, kita bersyukur Dia meletakkan kasih lewat hukum-hukum-Nya di dalam hati kita yang menjaga agar langkah-langkah kita tidak goyah (ay. 31) --AL
Kesetiaan Tuhan kita kenal sepanjang waktu;
Dalam suka dan duka Dia menyatu;
Begitu sering Tuhan siap membantu,
Menjawab doa, memberi kekuatan baru. --F. Hess
SEIRING BERTAMBAHNYA TAHUN KESETIAAN ALLAH PUN BERLIPAT GANDA.
Saat meninggalkan sebuah toko baru-baru ini, sekilas saya mendengar pria yang melayani saya bergumam tak puas, "Ia memanggilku 'Paman', padahal ia lebih tua." Sejak kecil, budaya Cina mengajarkan kesopanan kepada saya untuk mengatakan, "Terima kasih, Paman!" atas bantuan yang saya terima.
Sikap ini sangat membantu saya selama ini, tetapi kini saya harus berpikir ulang untuk memakainya. Setelah melihat ke cermin dengan saksama, mata saya menegaskan bahwa kini saya memang tak muda lagi seperti yang saya kira.
Menjadi anak muda memang banyak untungnya, tetapi dengan usia tua muncullah sukacita yang mencerminkan kesetiaan Allah. Daud mengingatkan kita dalam Mazmur 37, "Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan" (ay. 25).
Kini saat saya berusia lima puluhan, saya berefleksi dan bertanya-tanya dalam hati bagaimana mungkin saya pernah berpikir bahwa Allah meninggalkan saya. Memang Dia mengizinkan saya menghadapi kesulitan yang tampaknya tidak dapat diatasi, tetapi sekarang saya tahu bahwa itu terjadi hanya untuk membentuk diri saya. Allah senantiasa memelihara saya, dan ketika saya terjatuh, saya tahu "Tuhan [yang] menopang tangan [saya]" (ay. 24).
Kita akan selalu bertambah tua, tetapi kita juga akan semakin mensyukuri banyak kemurahan Allah. Yang terpenting, kita bersyukur Dia meletakkan kasih lewat hukum-hukum-Nya di dalam hati kita yang menjaga agar langkah-langkah kita tidak goyah (ay. 31) --AL
Kesetiaan Tuhan kita kenal sepanjang waktu;
Dalam suka dan duka Dia menyatu;
Begitu sering Tuhan siap membantu,
Menjawab doa, memberi kekuatan baru. --F. Hess
SEIRING BERTAMBAHNYA TAHUN KESETIAAN ALLAH PUN BERLIPAT GANDA.
Senin, 17 November 2014
Anugerah yang membawa "Home Run"
Tim Tuhan melawan Tim setan, Tim Tuhan mendapat giliran memukul score Masih kosong-kosong padahal waktu hampir berakhir pertandingan berlangsung Ketat Pemain yang bernama “KASIH” mendapat giliran memukul bola Dan berhasil Mencapai perhentian (base) pertama, karena “KASIH” tak pernah gagal.
Kemudian giliran “IMAN” yang juga berhasil, karena “IMAN” bekerja Bersama-sama “KASIH”. Setelah itu, giliran “HIKMAT ALLAH” Dan IA pun berhasil memukul bola Dan Lari ke ‘base’.
Namun ketiganya belumlah kembali ke homebase. Kemudian Tuhan pun Mengatakan kepada Pelatih, “keluarkan pemain bintang Kita.” Dan masuklah “ANUGERAH” ke lapangan untuk memukul bola. Setan berkata “Tampangnya tak terlihat hebat.” Tim setan meremehkannya.
Maka bola pun di lemparkan, “Buuukkkkkkkkk. ..!!! O la la, “ANUGERAH” memukul bola lebih keras dari pemain-pemain sebelumnya. “ANUGERAH” memukul bola dengan kerasnya sampai-sampai bola melambung Tinggi sekali Dan tak terjangkau oleh pemain Tim Setan… Sampai akhirnya…’home run’!!
Tim Tuhan menang. Kemudian Tuhan bertanya kepada Pelatih, sekiranya dia tahu mengapa IMAN, HIKMAT ALLAH Dan KASIH dapat mencapai base, namun tidak dapat memenangkan Game Dan malah ANUGERAH yang melakukannya. Pelatih menggeleng tidak tahu.
Tuhan pun lalu menjelaskan, “Jika kasihmu, imanmu, Dan hikmat Allah yang Ada padamu berhasil memenangkan pertandingan, maka kau akan berpikir bahwa Itu semua karena hasil usahamu sendiri. Kasih, iman Dan hikmat Allah mampu membawamu ke base, tapi tidak mampu Membawamu pulang (home run), hanya anugerah-Ku yang mampu melakukannya.Hanya anugerah-Ku yang tidak dapat iblis curi”. Efesus 2:8-9 "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."
Kemudian giliran “IMAN” yang juga berhasil, karena “IMAN” bekerja Bersama-sama “KASIH”. Setelah itu, giliran “HIKMAT ALLAH” Dan IA pun berhasil memukul bola Dan Lari ke ‘base’.
Namun ketiganya belumlah kembali ke homebase. Kemudian Tuhan pun Mengatakan kepada Pelatih, “keluarkan pemain bintang Kita.” Dan masuklah “ANUGERAH” ke lapangan untuk memukul bola. Setan berkata “Tampangnya tak terlihat hebat.” Tim setan meremehkannya.
Maka bola pun di lemparkan, “Buuukkkkkkkkk. ..!!! O la la, “ANUGERAH” memukul bola lebih keras dari pemain-pemain sebelumnya. “ANUGERAH” memukul bola dengan kerasnya sampai-sampai bola melambung Tinggi sekali Dan tak terjangkau oleh pemain Tim Setan… Sampai akhirnya…’home run’!!
Tim Tuhan menang. Kemudian Tuhan bertanya kepada Pelatih, sekiranya dia tahu mengapa IMAN, HIKMAT ALLAH Dan KASIH dapat mencapai base, namun tidak dapat memenangkan Game Dan malah ANUGERAH yang melakukannya. Pelatih menggeleng tidak tahu.
Tuhan pun lalu menjelaskan, “Jika kasihmu, imanmu, Dan hikmat Allah yang Ada padamu berhasil memenangkan pertandingan, maka kau akan berpikir bahwa Itu semua karena hasil usahamu sendiri. Kasih, iman Dan hikmat Allah mampu membawamu ke base, tapi tidak mampu Membawamu pulang (home run), hanya anugerah-Ku yang mampu melakukannya.Hanya anugerah-Ku yang tidak dapat iblis curi”. Efesus 2:8-9 "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."
Saluran Pelepasan
"Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku." (Mazmur 34:5)
Jika balon ditekan, air atau udara di dalamnya akan mencari saluran pelepasan. Ditekan di atas akan meletus di bawah. Ditekan di samping kiri akan meletus di samping kanan. Singkat kata, air atau udara akan mencari saluran pelepasan sebagai reaksi atas tekanan. Begitu pun jiwa manusia. Apabila tertekan, jiwa akan mencari "jalur pelampiasan".
Daud tidak kurang-kurang mengalami tekanan dalam kehidupannya, terutama kala ia menjadi buronan Raja Saul. Dicari. Diancam. Dijebak. Diburu. Dimusuhi. Kehilangan jabatan dan pekerjaan. Kehilangan sahabat. Kehilangan istri. Amat tertekan. Batas antara waras dan gila terasa amat tipis. Tak heran, suatu saat, muncul pikiran untuk berpura-pura gila demi menyelamatkan diri. Namun, mazmur ini memberi tahu kita, saat jiwanya tertekan dan terguncang begitu rupa, Daud mencari saluran pelepasan yang tepat: Tuhan. Ia melampiaskan kesesakan jiwanya kepada Allah, Sang Pelepas. Dengan itu ia mendapatkan pertolongan, perlindungan, dan pemeliharaan-Nya. Ia mengalami kelegaan yang sesungguhnya.
Anda sedang tertekan oleh pelbagai kesukaran hidup atau perlakuan orang lain? Bahkan serasa mau gila? Pasti jiwa Anda meronta mencari kelepasan. Dunia ini sepertinya menawarkan banyak saluran. Mulai dari sekedar hiburan biasa sampai ke kehidupan malam, seks bebas, dan narkoba yang mengundang bahaya. Namun, sadarlah, sesungguhnya Tuhan saja jalan kelepasan yang sejati. Carilah Dia!
DI SAAT JIWA INI TERTEKAN,
JANGAN BIARKAN IA PERGI MENCARI KELEPASAN SELAIN DI DALAM TUHAN.
Jika balon ditekan, air atau udara di dalamnya akan mencari saluran pelepasan. Ditekan di atas akan meletus di bawah. Ditekan di samping kiri akan meletus di samping kanan. Singkat kata, air atau udara akan mencari saluran pelepasan sebagai reaksi atas tekanan. Begitu pun jiwa manusia. Apabila tertekan, jiwa akan mencari "jalur pelampiasan".
Daud tidak kurang-kurang mengalami tekanan dalam kehidupannya, terutama kala ia menjadi buronan Raja Saul. Dicari. Diancam. Dijebak. Diburu. Dimusuhi. Kehilangan jabatan dan pekerjaan. Kehilangan sahabat. Kehilangan istri. Amat tertekan. Batas antara waras dan gila terasa amat tipis. Tak heran, suatu saat, muncul pikiran untuk berpura-pura gila demi menyelamatkan diri. Namun, mazmur ini memberi tahu kita, saat jiwanya tertekan dan terguncang begitu rupa, Daud mencari saluran pelepasan yang tepat: Tuhan. Ia melampiaskan kesesakan jiwanya kepada Allah, Sang Pelepas. Dengan itu ia mendapatkan pertolongan, perlindungan, dan pemeliharaan-Nya. Ia mengalami kelegaan yang sesungguhnya.
Anda sedang tertekan oleh pelbagai kesukaran hidup atau perlakuan orang lain? Bahkan serasa mau gila? Pasti jiwa Anda meronta mencari kelepasan. Dunia ini sepertinya menawarkan banyak saluran. Mulai dari sekedar hiburan biasa sampai ke kehidupan malam, seks bebas, dan narkoba yang mengundang bahaya. Namun, sadarlah, sesungguhnya Tuhan saja jalan kelepasan yang sejati. Carilah Dia!
DI SAAT JIWA INI TERTEKAN,
JANGAN BIARKAN IA PERGI MENCARI KELEPASAN SELAIN DI DALAM TUHAN.
Pelempar Cakram
"Allah, sumber segala kasih karunia, ... akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan, dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya" (1 Petrus 5:10)
Seorang atlet Skotlandia pada abad kesembilan belas membuat sebuah cakram besi berdasarkan penjelasan yang dibacanya dalam sebuah buku. Ia tidak tahu bahwa cakram yang digunakan pada pertandingan resmi sebenarnya terbuat dari kayu dan hanya pinggiran luarnya yang terbuat dari besi. Cakram buatannya sepenuhnya terbuat dari besi, dan tiga atau empat kali lebih berat daripada cakram yang digunakan oleh pelempar lainnya.
Menurut penulis John Eldredge, pria tersebut menandai jarak rekor dunia pada sebuah lapangan di dekat rumahnya, dan berlatih siang malam untuk mencapainya. Setelah bertahun-tahun berlatih, akhirnya lemparannya dapat melampaui rekor tersebut. Kemudian ia membawa cakram besinya ke Inggris untuk mengikuti pertandingan pertamanya.
Setibanya di sana, ia diberi cakram resmi dan dengan mudah menciptakan rekor baru dengan jarak yang jauh melampaui lawan-lawannya. Ia menjadi juara yang tak tertandingi selama bertahun-tahun. Pria ini telah melatih dirinya dengan menggunakan beban yang berat, sehingga ia menjadi lebih baik.
Saat kita harus menanggung beban yang berat, kita perlu belajar untuk memikulnya di dalam kekuatan Yesus dan demi Dia. Apa pun beban atau penderitaan itu, Allah akan menggunakannya untuk “melengkapi, meneguhkan, menguatkan, dan mengokohkan” kita, sebagaimana dikatakan dalam 1 Petrus 5:10.
Beban dapat membentuk kita menjadi lebih baik daripada yang dapat kita bayangkan—lebih kuat, sabar, bersemangat, lembut, dan mengasihi.
BEBAN-BEBAN KITA HARI INI DAPAT MENGUATKAN KITA ESOK HARI.
Seorang atlet Skotlandia pada abad kesembilan belas membuat sebuah cakram besi berdasarkan penjelasan yang dibacanya dalam sebuah buku. Ia tidak tahu bahwa cakram yang digunakan pada pertandingan resmi sebenarnya terbuat dari kayu dan hanya pinggiran luarnya yang terbuat dari besi. Cakram buatannya sepenuhnya terbuat dari besi, dan tiga atau empat kali lebih berat daripada cakram yang digunakan oleh pelempar lainnya.
Menurut penulis John Eldredge, pria tersebut menandai jarak rekor dunia pada sebuah lapangan di dekat rumahnya, dan berlatih siang malam untuk mencapainya. Setelah bertahun-tahun berlatih, akhirnya lemparannya dapat melampaui rekor tersebut. Kemudian ia membawa cakram besinya ke Inggris untuk mengikuti pertandingan pertamanya.
Setibanya di sana, ia diberi cakram resmi dan dengan mudah menciptakan rekor baru dengan jarak yang jauh melampaui lawan-lawannya. Ia menjadi juara yang tak tertandingi selama bertahun-tahun. Pria ini telah melatih dirinya dengan menggunakan beban yang berat, sehingga ia menjadi lebih baik.
Saat kita harus menanggung beban yang berat, kita perlu belajar untuk memikulnya di dalam kekuatan Yesus dan demi Dia. Apa pun beban atau penderitaan itu, Allah akan menggunakannya untuk “melengkapi, meneguhkan, menguatkan, dan mengokohkan” kita, sebagaimana dikatakan dalam 1 Petrus 5:10.
Beban dapat membentuk kita menjadi lebih baik daripada yang dapat kita bayangkan—lebih kuat, sabar, bersemangat, lembut, dan mengasihi.
BEBAN-BEBAN KITA HARI INI DAPAT MENGUATKAN KITA ESOK HARI.
Jangkrik dan Uang Logam
Konon ada dua sahabat; yang satu tinggal di desa sedangkan yang lain tinggal di kota. Suatu hari orang yang di desa mengunjungi sahabatnya di kota. Karena terbiasa hidup di desa yang sunyi, ia sangat terganggu oleh bunyi rebut mobil dan derap orang yang berlalu lalang.
Malam harinya, si orang kota mengajak sahabatnya berjalan-jalan untuk melihat keindahan kota. Saat mereka berjalan, tiba-tiba si orang desa berhenti, menepuk pundak sahabatnya, dan berbisik,”Berhentilah sebentar. Apa kau mendengar apa yang kudengar?” Sahabatnya itu menoleh dan sambil tersenyum berkata, “Ya, saya mendengar suara klakson mobil serta orang-orang yang lalu lalang. Apa yang kau dengar?”
“Ada seekor jangkrik di dekat sini! Saya bisa mendengar nyanyiannya!” jawab si orang desa. Sahabat dari kota itu mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu menggeleng dan berkata,”Aha, jangan bergurau! Mana ada jangkrik disini? Dan seandainya ada, bagaimana mungkin kau bisa mendengarkannya ditengah keramaian kota seperti ini?”
Namun orang desa itu bersikeras, “Ya! Ada seekor yang bernyanyi di sekitar sini. Bahkan, aku berani memastikan bahwa ini jenis jangkrik yang berwarna hitam!” Orang desa itu berjalan beberapa langkah, lalu berhenti di samping tembok sebuah rumah. Di situ terdapat sebuah tanaman merambat. Orang desa itu memetik beberapa daun, dan diatas daun itu terlihat ada seekor jangkrik berwarna hitam yang sedang bernyanyi keras sekali. Sahabat dari kota pun kini bisa melihat jangkrik tersebut dan mendengarkan nyanyiannya.
Ketika mereka melanjutkan berjalan-jalan, si orang kota berkata kepada sahabatnya,”Ternyata kau bisa mendengar lebih alami dari saya.” Si orang desa tersenyum sambil menggelengkan kepala sambil berkata,”Saya tidak setuju denganmu. Orang desa mendengar tidak lebih baik dari orang kota. Lihat, saya akan menunjukkannya padamu”.
Lalu orang desa itu mengambil uang logam dari saku celananya dan melemparkan ke trotoar. Bunyi uang logam itu membuat banyak orang menoleh kearahnya. Si orang desa pun memungut kembali uang logam miliknya, dan kedua sahabat itu melanjutkan perjalanan.
Si orang desa berkata lagi,”Tahukah kau, sobat, suara logam tadi tidak lebih keras dari suara jangkrik yang kudengar. Meski demikian, banyak orang kota mendengar dan menoleh ke arahnya. Di lain pihak, aku adalah satu-satunya orang yang mendengar suara jangkrik itu. Kauingi tahu alasannya? Tentu bukan karena orang desa mendengar lebih baik dari orang kota. Namun karena kita selalu mendengar dengan lebih baik hal-hal yang menarik perhatian kita, dibandingkan hal-hal lain yang ada di depan kita.”
Kalau ada orang percaya yang lebih peka terhadap suara Tuhan disbanding orang percaya lain, itu bukan karena tingkat imannya lebih tinggi, melainkan karena ia lebih memusatkan perhatiannya kepada firman Tuhan. Oleh karena itu, sebagai orang percaya seharusnya kita lebih memusatkan perhatian kita kepada firman Tuhan daripada suara-suara yang lain di dunia ini. Dengan demikian, kita akan menjadi orang percaya yang peka terhadap suara Tuhan.
Selamat mendengarkan suara Tuhan!
Malam harinya, si orang kota mengajak sahabatnya berjalan-jalan untuk melihat keindahan kota. Saat mereka berjalan, tiba-tiba si orang desa berhenti, menepuk pundak sahabatnya, dan berbisik,”Berhentilah sebentar. Apa kau mendengar apa yang kudengar?” Sahabatnya itu menoleh dan sambil tersenyum berkata, “Ya, saya mendengar suara klakson mobil serta orang-orang yang lalu lalang. Apa yang kau dengar?”
“Ada seekor jangkrik di dekat sini! Saya bisa mendengar nyanyiannya!” jawab si orang desa. Sahabat dari kota itu mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu menggeleng dan berkata,”Aha, jangan bergurau! Mana ada jangkrik disini? Dan seandainya ada, bagaimana mungkin kau bisa mendengarkannya ditengah keramaian kota seperti ini?”
Namun orang desa itu bersikeras, “Ya! Ada seekor yang bernyanyi di sekitar sini. Bahkan, aku berani memastikan bahwa ini jenis jangkrik yang berwarna hitam!” Orang desa itu berjalan beberapa langkah, lalu berhenti di samping tembok sebuah rumah. Di situ terdapat sebuah tanaman merambat. Orang desa itu memetik beberapa daun, dan diatas daun itu terlihat ada seekor jangkrik berwarna hitam yang sedang bernyanyi keras sekali. Sahabat dari kota pun kini bisa melihat jangkrik tersebut dan mendengarkan nyanyiannya.
Ketika mereka melanjutkan berjalan-jalan, si orang kota berkata kepada sahabatnya,”Ternyata kau bisa mendengar lebih alami dari saya.” Si orang desa tersenyum sambil menggelengkan kepala sambil berkata,”Saya tidak setuju denganmu. Orang desa mendengar tidak lebih baik dari orang kota. Lihat, saya akan menunjukkannya padamu”.
Lalu orang desa itu mengambil uang logam dari saku celananya dan melemparkan ke trotoar. Bunyi uang logam itu membuat banyak orang menoleh kearahnya. Si orang desa pun memungut kembali uang logam miliknya, dan kedua sahabat itu melanjutkan perjalanan.
Si orang desa berkata lagi,”Tahukah kau, sobat, suara logam tadi tidak lebih keras dari suara jangkrik yang kudengar. Meski demikian, banyak orang kota mendengar dan menoleh ke arahnya. Di lain pihak, aku adalah satu-satunya orang yang mendengar suara jangkrik itu. Kauingi tahu alasannya? Tentu bukan karena orang desa mendengar lebih baik dari orang kota. Namun karena kita selalu mendengar dengan lebih baik hal-hal yang menarik perhatian kita, dibandingkan hal-hal lain yang ada di depan kita.”
Kalau ada orang percaya yang lebih peka terhadap suara Tuhan disbanding orang percaya lain, itu bukan karena tingkat imannya lebih tinggi, melainkan karena ia lebih memusatkan perhatiannya kepada firman Tuhan. Oleh karena itu, sebagai orang percaya seharusnya kita lebih memusatkan perhatian kita kepada firman Tuhan daripada suara-suara yang lain di dunia ini. Dengan demikian, kita akan menjadi orang percaya yang peka terhadap suara Tuhan.
Selamat mendengarkan suara Tuhan!
Langganan:
Postingan (Atom)