Selasa, 31 Maret 2015

Menjadi Ciptaan Baru

Pada usia 40an, Brian merasa seolah-olah segala sesuatu dalam dunianya sedang hancur dan runtuh dari pundaknya. Ia kehilangan keluarganya karena perceraian, kesehatannya memburuk.

Ia pernah menjadi seorang yang sangat berhasil, tetapi sekarang selama bertahun-tahun, ia hanya hidup, hidup tanpa sukacita, damai sejahtera dan gairah.

Suatu hari seorang sahabat yang cukup peduli dengan Brian mengatakan "Aku mengasihimu, teman, tetapi engkau perlu berhenti memusatkan perhatian pada semua hal negatif; berhentilah melihat pada segala sesuatu yang hilang darimu dan mulailah melihat pada apa yang masih ada padamu."

Sahabat Brian itu menantangnya "Mulailah mempercayai bahwa segala sesuatu akan berubah lebih baik, BUKAN karena ENGKAU LAYAK menerimannya, tetapi karena TUHAN MENGASIHIMU"

Kata-kata sahabat Brian itu bergetar dalam rohnya dan perlahan tapi pasti, ia mulai memasukkan nasihat itu ke dalam hati.

Ia memutuskan bahwa setiap pagi, ia menuliskan sepuluh hal yang atasnya ia mau bersyukur. Sepanjang hari, ia terus menerus memikirkan tentang daftar itu. Ia melanjutkan kebiasaan ini hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan.

Dalam beberapa bulan, keadaannya mulai berubah. Pertama ia mendapatkan kembali sukacitanya. Kemudian kesehatannya, pekerjaan dipulihkan, banyak hubungan diperbaiki, dan di atas semuanya ia mendapatkan kehidupannya kembali!.   Amin!!!

"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." [2 Korintus 5:17]

Senin, 30 Maret 2015

Terlalu Sibuk Pelayanan

Seorang yang baru dikenal menceritakan kehidupannya sebelum mengenal Kristus.
Saya mendengarkan dengan penuh minat daftar perubahan yang terjadi dalam hidupnya dan perbuatan baik yang dilakukannya.

Namun karena semua yang dikatakannya adalah soal kesibukannya bagi Allah dan bukan persekutuannya dengan Allah, saya tak merasa heran, ketika ia berujar "Sejujurnya Pa, kukira seharusnya saya merasa lebih baik sekarang".

Kisah Marta dan Maria dalam Injil ketika mengundang Yesus ke rumah mereka. Marta begitu sibuk melakukan apa yang dianggapnya penting. Namun, ia tidak dapat memusatkan perhatiannya kepada Yesus, karena Maria tidak menolongnya. Marta meminta Yesus menegur Maria yang duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya.

"Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." [Lukas 10:41-42]

Apakah kita terlalu sibuk berbuat baik sehingga kita tidak menyediakan waktu untuk mengenal Allah lebih baik.
Jika kita terlalu sibuk untuk menyisihkan waktu bersama Allah, kita tak perlu menyesal jika Tuhan mengambilnya dari kita.

Sabtu, 28 Maret 2015

Bersahabat dengan Kematian

Indonesia telah kembali kehilangan tiga seniman di dunia hiburan dalam 1 minggu terakhir, yang mana sebelumnya dunia kehilangan seorang mantan pemimpin singapura.

Lee Kuan Yew meninggal pada hari Minggu, (22/03) sekitar pukul 03.18 waktu Singapura, di usianya yang ke-91 tahun. Ia menderita pneumonia (paru-paru basah) akut.

Frans Tumbuan meninggal setelah sakit keras akibat diabetes dan sempat dirawat di rumah sakit Mayapada, Cilandak, Jaksel, Senin (23/03) di usianya yang ke-76 tahun.

Yani "Libel" yang tergabung dalam boyband Trio Libels yang populer pada 1980-an meninggal akibat serangan jantung di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Rabu, 25 Maret 2015 pukul 10.00 WIB di usia 51 tahun.

Olga Syahputra, meninggal, Jumat, 27 Maret 2015 pukul 17:17 waktu Singapura atau 16:17 WIB. di usia 32 tahun setelah satu tahun terakhir bergelut dengan penyakit miningitis yang diidapnya.

Kematian adalah misteri yang harus dihadapi oleh semua orang tanpa kecuali, bisa datang kapan saja tanpa kompromi.
"Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap." [Yakobus 4:14]

Yesus juru selamat berjanji akan berada di ujung sana, ketika kita berpindah dari dunia ini ke surga. Dia berkata : "... supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada."  [Yohanes 14:3].

Bertemu dengan Yesus akan menjadi sukacita surgawi yang terbesar.
Sebelum terlambat, sudahkah anda menerima Yesus secara pribadi, menjadi Juru selamatmu?

Jumat, 27 Maret 2015

Menggandakan Sukacita

Teriakan-teriakan yang penuh sukacita terdengar dari dua orang anak kecil yang begitu asyik saling mencipratkan air yang menyembur dari selang keran, mereka sangat menikmati air yang membasahi tubuh mereka masing-masing.

Luapan air yang deras dan teriakan sukacita dari anak-anak kecil mengingatkan saya tentang bagaimana Allah mencurahkan berkat-berkatNya serta janji akan perkataan Yesus : "Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."  [Yohanes 7:38]

Ketika kita ditimpa berbagai masalah, persoalan, kendaraan yang mogok, jalanan macet, angkot yang berhenti sembarangan, hati kita disakiti, merasa tidak diperhatikan, kekecewaan, sakit  penyakit maka berkat-berkatNya seperti terasa tetesan-tetesan air dari keran dan bukan semburan dari pompa.

Raja Daud mengingatkan dalam Mazmur 103:2 : "Jangan lupakan segala kebaikanNya", Ia menolong kita untuk menuliskan daftar curahan berkat bagi kita bahwa Allah mengampuni segala kesalahan kita, menyembuhkan kita, menebus kita dari lobang kubur, memahkotai kita dengan kasih setia, dan memuaskan hasrat kita dengan kebaikan (ayat 3-5)

Hari ini, sediakanlah waktu untuk bersyukur atas segala kelimpahan dari Allah dan jangan abaikan luapan aliran berkat-Nya. Menghitung berkat-berkat kita akan menggandakan sukacita.

Kamis, 26 Maret 2015

Menemukan Sukacita dalam hal-hal "biasa"

Sebuah slogan populer "Hidup tak diukur dari jumlah tarikan nafas kita, tapi dari momen-momen menakjubkan yang membuat kita menahan nafas". Frasa yang menarik tapi menyesatkan karena kita akan melewatkan keindahan yang muncul dari momen-momen biasa.

Makan, tidur dan bernafas memang kelihatan "biasa", tiap hari kita lakukan tanpa perlu dipikirkan. Namun semua itu sama sekali tidak biasa.
Setiap gigitan dan setiap nafas adalah suatu keajaiban. Bahkan dapat bernafas itu jauh lebih menakjubkan.

Raja salomo mengalami begitu banyak momen menakjubkan dari siapapun. Ia berkata "Aku tidak menahan hatiku dari sukacita apapun" [Pkh 2:10]. Namun, ia mengungkapkan sinisme tentang hal tersebut dan berkata "Segala sesuatu adalah ke sia-siaan" [ayat 17].

Kisah hidup Salomo mengingatkan kita pentingnya menemukan sukacita di dalam hal-hal "biasa", karena semua itu memang sungguh menakjubkan.

"karena tak ada kebahagiaan lain bagi manusia di bawah matahari, kecuali makan dan minum dan bersukaria. Itu yang menyertainya di dalam jerih payahnya seumur hidupnya" [Pkh 8:15].

Rabu, 25 Maret 2015

Bersyukurlah

Mengikuti workshop VHH (Vibrant Happy Healthy),  Selasa 24 Maret 2015.
Dengan melakukan Inti dari VHH, maka saluran darah akan diperlebar (seperti saluran air yang menyirami tanaman bunga, jika salurannya mampet maka bunga-bunga akan layu sebaliknya jika tidak ada sumbatan maka jantung, paru, hati, limpa dan ginjal akan sehat), hal apa yang dilakukan di VHH.
1. Teguk Happy
    (rasakan setiap tegukan minum, kunyah makanan dan hembusan nafas)

2. Janji Happy
    - Saya bersyukur
    - Saya berjanji untuk membuka / menjalani / menutup hari ini dengan bahagia
     - Dengarkan (ucapkan kata-kata ucapan syukur dan janji, minimal bisa kita dengar sendiri)

Kitab Mazmur banyak mengajarkan kepada kita untuk hidup yang lepas dari tekanan, stress, depresi, takut, kuatir sebaliknya kita memiliki kesehatan jasmani dan yang terpenting kesehatan dan keselamatan rohani. Lakukanlah dan rasakan hadiratNya.
1. "Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!" [Mazmur 34-9]

2. "Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." [Mazmur 107:1]

"Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! [Mazmur 103:1-2]

Mengapa kita harus beryukur kepada Allah?
"Ketahuilah, bahwa TUHANlah Allah; Dialah yang menjadikan kita ....  Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun." [Mazmur 100:3, 5].

Selasa, 24 Maret 2015

Berserulah kepada Yesus

Seorang wanita miskin yang pergi ke kaki bukit di sebuah kota di China untuk memotong rumput.
Ia menggendong seorang bayi dan seorang anak kecil berjalan di sampingnya. Di tangannya memegang sebilah sabit. Tepat ketika ia mendaki, ia mendengar suara raungan. Ia melihat seekor singa betina muncul di hadapannya, diikuti oleh 2 ekor anaknya.

Wanita China yang buta huruf ini ketakutan. Ia tidak pernah pergi ke sekolah atau ke gereja, tapi seorang misionaris pernah bercerita kepadanya tentang Yesus, "Dia yang mampu membantumu ketika engkau mengalami kesulitan."
Ketika cakar singa itu menyobek lengannya, wanita itu berteriak, "Oh Yesus, tolong aku!". Alih-alih menyerang lagi, singa itu tiba-tiba berpaling dan lari.

Alkitab berkata, "Sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu" [Mazmur 91:11].

"Hewan buas" apakah yang akan menyerang kita? Kesempatannya adalah kita tidak akan diserang lagi oleh hewan buas, namun kita akan diserang oleh keraguan, ketakutan, kekuatiran, kesendirian, keputusasaan.

Berteriaklah kepada Yesus dan Dia akan menjawab kita, sama persis seperti teriakan putus asa wanita China tersebut didengar dan dijawab.

Senin, 23 Maret 2015

Persepsi

Seorang penulis bagi surat kabar The Washington Post mengadakan suatu eksperimen untuk menguji persepsi orang.

Ia meminta seorang pemain biola terkenal untuk melakukan pertunjukan tanpa membuka identitas dirinya di stasiun kereta, pada suatu pagi di bulan januari.

Ribuan orang melintasinya ketika ia memainkan biolanya, tetapi hanya sedikit yang berhenti untuk mendengarkannya, setelah 45 menit, hanya $32 disumbangkan orang ke kotak biola yang terbuka milik sang maestro.
Dua hari sebelumnya, Joshua Bell memainkan biola Stradivarius seharga $3.5 juta miliknya dalam sebuah konser yang tiketnya terjual habis dimana setiap orang membayar $100 per orang.

Gagasan bahwa seseorang tidak dikenalinya karena kebesaranya bukan hal baru. Hal itu dialami Yesus.
"Ia telah ada di dalam dunia". "....tetapi dunia tidak mengenalNya" (Yohanes 1:10)

Mengapa orang-orang yang menantikan Sang Mesias itu menyambut Yesus dengan begitu dingin? Satu alasannya karena mereka tidak menyangkanya.
Bagaimana dengan kita?

Minggu, 22 Maret 2015

Menghormati Allah

Di arena Olimpiade Paris 1942, Eric Liddell memutuskan sesuatu yang mengejutkan dunia.

Eric menolak untuk bertanding di arena lari 100 yard, cabang spesialisasinya, karena pertandingan itu diadakan di hari Minggu.  Eric memegang teguh keyakinannya untuk menguduskan hari Minggu sebagai harinya Tuhan.

Keputusan Eric mendapat kritikan tajam dari khalayak ramai. Publik menuduhnya tidak patriotik (karena menyebabkan hilangnya kesempatan Skotlandia untuk meraih medali emas).
Pangeran Wales sendiri mendesak Eric untuk menghormati raja dan negaranya lebih daripada Tuhan.

Namun Eric tetap menolak untuk berlari dalam pertandingan yang telah dijadwalkan baginya, dan memilih untuk bertanding dalam nomor lari 400 yard yang sebenarnya bukan andalannya.

Salah satu pelatih Eric menyelipkan kertas kecil sebelum pertandingan lari 400 yard (365,76 meter) dimulai yang berisi kutipan dari 1 Samuel 2:30, “‘Siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati’. Semoga berhasil dan selamat berjuang.” Pelatih itu tidak salah, Eric memenangkan medali emas untuk cabang lari tersebut.

Seandainya Eric tidak memenangkan medali emas pada saat itu pun kepatuhannya terhadap perintah Tuhan patut mendapatkan medali emas.

Hidup Eric pada tahun-tahun selanjutnya ditandai dengan keputusan-keputusan yang konsisten dengan kepatuhan dan kesetiaan Eric kepada Kristus dengan menjadi seorang Misionaris di China.

Bagaimana dengan Anda? Seringkali kita mempunyai seribu alasan untuk meninggalkan ibadah-ibadah.

Pesan Firman Tuhan hari ini  mengingatkan kita : “Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” (I Tim 4:8).

Jangan menggantikan ibadah dengan hal-hal yang tidak berguna.

Jumat, 20 Maret 2015

Sentuhan Sang Pengrajin

Sebuah film dokumenter tentang piano Steinway memaparkan proses rumit dari pembuatan alat musik yang indah ini.
Mulai dari penebangan kayu untuk bahan sampai terpajangnya piano di ruang pameran.

Piano itu melalui penyesuaian demi penyesuaian yang halus yang tak terhitung banyaknya di tangan para perajin yang mahir.

Ketika proses yang berlangsung selama setahun itu selesai, para musisi ternama memainkannya dan kebanyakan berkomentar bahwa suara indah dari piano tersebut tidak akan pernah bisa dihasilkan oleh mesin pabrik.

Rahasia akhirnya terletak pada sentuhan sang pengrajin.

Firman Tuhan berkata : "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik" [Efesus 2:10]

Di masa kini, Allah berdiam dalam hati orang percaya. Namun panggilan proses pembentukan belumlah selesai.

Sang pengrajin agung adalah Roh Kudus, yang membuang bagian-bagian yang cacat dari sifat kita agar semakin serupa denganNya.

Ketika kita berserah pada pembentukanNya, kita akan melihat bahwa rahasia dari karya diri kita pada akhirnya adalah sentuhan Sang Pengrajin Agung.

Kamis, 19 Maret 2015

Hadiah Sejati

Phil Mickelson berjalan menyusuri lahan datar setelah lubang ke 18 dalam Turnamen Golf Masters di tahun 2010, setelah ia menyelesaikan pukulan terakhirnya untuk memenangkan kejuaraan golf yang paling bergengsi tersebut untuk ke 3 kalinya.

Namun, bukan lompatan kemenangan Phil di atas lapangan yang berkesan, melainkan saat-saat ketika ia berjalan menerobos kerumunan penonton untuk menemui sang istri, yang sedang berjuang melawan kanker yang mengancam jiwanya.

Kasih yang rela berkorban dan tanpa pamrih perlu dialami oleh suami/istri dan kita semua seperti yang telah ditunjukkan oleh Tuhan, kekasih jiwa kita.

"Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah." [1 Yohanes 4:7]

Hadiah datang dan pergi, tetapi orang-orang yang kita kasihi dan mengasihi kita adalah yang terpenting dari semua.

Rabu, 18 Maret 2015

Ada kekekalan dibalik penderitaan

Umat Kristen di Irak hidup dalam kesulitan dan penganiayaan besar, namun sebagian dari mereka dengan iman yang tegas menyatakan tidak akan meninggalkan jemaat dan tempat mereka apapun resikonya.

Elang adalah satu-satunya burung yang dapat mengunci sayapnya dan menunggu angin yang tepat.
Ia menunggu angin yang bergerak ke atas dan tidak pernah mengepakan sayapnya, hanya membumbung tinggi.
Jadi seiring menunggu Allah, Dia akan membantu kita menggunakan kesulitan dan angin yang kuat untuk memberikan manfaat bagi kita.

Alkitab berkata  : "tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." [Yesaya 40:31]

Umat Kristen dapat bergembira di tengah-tengah penganiayaan dan tekanan karena memiliki nilai kekekalan serta dibalik kesulitan sekarang ini, ada kemuliaan dalam kerajaan sorga.

Selasa, 17 Maret 2015

Menemukan Harapan

Sebuah studi yang dilakukan para peneliti di university Minnesota menemukan hampir 15% remaja Amerika akan meninggal sebelum usia 35 tahun.
Mereka yang berpandangan pesimis itu cenderung lebih mudah terjerat dalam tindakan yang gegabah.

Dr. Irish Borowsky, penulis artikel studi tersebut yang diterbitkan dalam majalah pediatrics berkata "Anak-anak muda ini kemungkinan akan berani mengambil resiko karena mereka merasa tidak punya harapan lagi, dan mereka beranggapan tidak banyak hal yang mereka pertaruhkan"

Tidak seorangpun kebal terhadap perasaan putus asa.
Kitab Mazmur berulangkali mengungkapkan permohonan minta tolong dalam situasi hidup yang kelam.
Mazmur 42:6 "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! "

Dalam suatu langkah iman yang berani pemazmur mengatakan kepada dirinya sendiri untuk tidak melupakan Allah, yang tidak pernah meninggalkannya.

Harapan dibangkitkan oleh kehadiran Allah dan keberadaanNya dimasa depan.
Selalu ada pengharapan di dalam Allah!.

Senin, 16 Maret 2015

Firman Tuhan Cermin Kehidupan

Di pedalaman Afrika, hiduplah suatu suku yang terbelakang dan tidak pernah berhubungan dengan dunia luar.

Suatu hari keterasingan mereka ditembus oleh orang-orang pedagang.
Salah satu yang ditawarkan pada suku tersebut adalah cermin.
Mereka belum pernah melihat cermin sebelumnya.
Menurut mereka cermin adalah salah satu benda ajaib yang ada di dunia ini.
Selama ini mereka hanya melihat bayangan mereka di danau.

Kemudian cermin tersebut di bawa kepada ratu mereka, yang terkenal paling cantik.
Maksud mereka adalah untuk menyenangkan ratu mereka, di mana ratu bisa melihat wajahnya yang cantik di cermin.
Tapi kenyataan tidak sesuai dengan harapan mereka.
Sang ratu melihat wajahnya di cermin ternyata sangat jelek dan tidak menarik.
Ia sangat marah dan membanting cermin tersebut hingga pecah berkeping-keping dan melarang semua penduduk untuk memiliki cermin.

Yakobus berkata : "Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya." [Yakobus 1:23-24]

Firman Tuhan adalah cermin rohani kita, yang memberi gambaran keadaan diri manusia yang sebenarnya. Bagaimana kita meresponiNya?

Minggu, 15 Maret 2015

Berkat dalam Rumah Tangga

Peristiwa saat Allah akan menghukum bumi ini dengan air bah, IA tetap mempunyai prioritas untuk menyelamatkan Nuh dan keluarganya, hamba-hamba-NYA yang setia.

Firman Tuhan katakan : "Tetapi dengan engkau, AKU akan mengadakan perjanjian-KU, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera; engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan istrimu dan istri anak-anakmu." (Kej.6:18).

Keluarga akan tetap mendapat prioritas dari Tuhan, untuk memperoleh kehadiran-NYA setiap waktu. Itu berarti kita akan mendapatkan penyertaan-NYA,  Kasih dan pimpinan, pemeliharaan dan perlindungan-NYA siang dan malam.

Hanya satu yang perlu kita lakukan, menjadikan-NYA Tuhan dan Kristus dalam rumah tangga kita.

Selamat berumah tangga dalam berkat Tuhan. Have a  nice familly life, with Lord JESUS be our eternal blessing. (GE)

Sabtu, 14 Maret 2015

Janji Pernikahan

Hari Sabtu, 14 Maret 2015 merupakan suatu momen bahagia bagi pasangan  pengantin yaitu Pdt. Gideon Eddy Prapto  dan Veronica Debby.

"Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya" [Matius 19:5].

Ketika kedua mempelai mengucapkan janji pernikahan, saya merasa diingatkan kembali bahwa janji pernikahan bermakna lebih dari sebuah kontrak yang dapat kita putuskan dengan membayar ganti rugi.

Ini adalah janji yang unik, yang jelas-jelas dimaksudkan untuk mengikat sampai kematian memisahkan kita. (Matius 19:6).

Pernyataan "baik dalam suka maupun duka; pada waktu kaya maupun miskin; dalam keadaan sakit maupun sehat".
Memberikan kesadaran akan adanya kemungkinan bahwa tidaklah mudah bagi kita untuk memegang janji tersebut.
Keadaan dapat berubah, demikian juga pasangan kita.

Sesungguhnya, pernikahan itu tidaklah mudah; ada banyak ketidakcocokan dan kesulitan dalam penyesuaian diri tetapi dengan menerima berbagai kesulitan akibat sakit, penderitaan dan kekecewaan, sepasang suami istri dapat memperoleh kebahagiaan.

Janji pernikahan adalah suatu kewajiban yang mengikat untuk saling mengasihi, menghormati, dan menghibur di sepanjang hidup kita, karena Yesus telah meminta kita untuk melakukannya.

Jumat, 13 Maret 2015

Tatkala Allah Diam Membisu

Secara alami, kita cenderung mengabaikan keistimewaan doa sampai kita menghadapi penderitaan atau kesulitan.

Hidup berpengalaman dengan Allah dapat menjadikan orang kristen efektif.
Iman ini dapat kita peroleh melalui pengalaman penderitaan di dalam hidup kita.

Paulus berkata : "Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya" [Filipi 3:10]

Penderitaan juga mengajarkan kesabaran kepada kita.

Perkataan ini ditemukan tergores di sebuah sel penjara di Eropa : "Saya percaya ada matahari walaupun ia tak bersinar. Saya percaya ada kasih manakala saya tidak merasakannya. Saya percaya pada Allah bahkan tatkala Ia diam membisu"

Ada kalanya Allah tampak membisu!
Tetapi, tatkala kita melihat caraNya bekerja di dalam hidup yang terpenjara oleh jeruji besi atau keadaan.
Saat iman bersinar melalui ketidakpastian.
Maka kita mulai menangkap buah kesabaran yang tumbuh dari pengalaman penderitaan.

Kamis, 12 Maret 2015

Tuhan Maha Tahu

Firman Tuhan mencatat seruan nabi Daud : "TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk dan berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.
Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring...." (Maz.139:1-3).

Keyakinan bahwa ALLAH maha mengetahui keadaan kita, menjadi kekuatan dan pengharapannya tersendiri.

Seperti nabi Daud, kitapun menyadari bahwa sebagai manusia kita terbatas dan tak sempurna. Tetapi TUHAN mengetahui maksud hati dan ketulusan hati kita. TUHANlah penolong yang sempurna, terhadap ketulusan hati yang tak terucap sekalipun.

IA paham betul saat kita berjalan maupun berbaring. Saat kita berupaya dan bekerja (berjalan), maupun saat kita berserah dalam ketidak mampuan kita (berbaring). (GE)

Rabu, 11 Maret 2015

Meremehkan Anugrah Allah

Seorang janda muda di Sleman Yogyakarta, memasang iklan untuk menjual rumahnya seharga 999 juta dan memberikan dirinya sebagai bonus istri bagi pembelinya.

Iklan heboh ini di upload di iklan rumah media elektronik (10/3/15). Ternyata iklan tersebut sangat efektif, menarik minat banyak orang, berbagai usia dan status.

Demi sekedar daya tarik atau malah kesenangan saja, seseorang merelakan sesuatu yang berharga.

Firman Tuhan menuliskan kisah Esau yang menjual Hak Kesulungan yang diberikan Tuhan hanya demi sepiring sup kacang merah.
"Tetapi  kata Yakub : 'juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu'. Sahut Esau :' Sebentar lagi aku akan mati; Apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?'... Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu ." (Kej.25:31-34).

Janganlah kita meremehkan anugrah Allah yang tak terkira berharganya, demi apapun kesukaan kita. (GE)

Selasa, 10 Maret 2015

Kematangan Jiwa

Semua orang tentu bertambah usia dan menjadi tua, tapi tidak semua orang menjadi dewasa.

Firman Tuhan katakan : "Rambut putih adalah mahkota yang indah yang didapat pada jalan kebenaran." (Ams.16:31)

Usia seharusnya menjadikan kita semakin berhikmat, sebagai orang tua dalam memimpin keluarga. Semakin berhati-hati dalam berkata-kata, berpikir beberapa kali dalam mengambil sikap, lebih sabar, lebih mengalah, lebih ingin mendekatkan diri pada Tuhan, semua itu ciri kedewasaan. Pada mereka tampak rambut putih yang menandakan kematangan jiwa.

Namun demikian ada saja  pengecualian orang-orang tertentu. Mereka 'tidak berubah', dan tetap seperti kanak-kanak yang harus disuapi bubur.

Firman tadi mengingatkan agar kita hidup dan berdiri terus di atas kebenaran TUHAN, disitulah rambut putih dijadikan mahkota yang membanggakan, bukan sebaliknya. (GE)

Senin, 09 Maret 2015

Berani Karena Benar

Gubernur DKI Ahok berhadapan dengan 102 anggota DPRD.
Dalam pertemuan mediasi beberapa hari lalu, Ahok tetap tidak bergeming dalam sikap kerasnya, terhadap hal yang menurut keyakinannya tidak benar, yakni menyangkut adanya anggaran siluman yang diajukan DPRD sebesar 12,1 Trilyun rupiah.

Semua orang brpikir ' berani amat ya si Ahok ini...',  sesungguhnya firman Tuhan menegaskan : "Jadi berdirilah tegap, berikat pinggangkan kebenaran.. " (Ef.6:14).

Dalam masa-masa perjuangan, selalu ada moto 'BERANI KARNA BENAR', sesungguhnya hanya dengan kebenaran kita mempunyai kekuatan untuk berjuang.

Kita bukan bertahan dengan kekuatan diri sendiri. Dengan keyakinan akan kebenaran itu kita berjuang bersama Tuhan.
"Hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasaNYA." (Ef.6:10).
Jangan lemah dalam menyuarakan kebenaran, TUHAN pasti membela kita.

Selamat terus berjuang. Ingat, hanya jika kita dalam kebenaran ada pembelaan Tuhan. (GE)

Sabtu, 07 Maret 2015

Kasih dan PengampunanNya

Rabu, 04-03-2015, Dua terpidana mati asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dipindahkan dari penjara Kerobokan ke Nusakambangan buat menjalani eksekusi.

Kedua pria mengaku siap menjemput ajal yang sempat tertunda, mereka cuma diberi waktu beberapa menit untuk mengumpulkan barang pribadi saat pagi baru beranjak di penjara Kerobokan, Bali. Bawaan kedua lelaki itu tidak banyak. Sukumaran mengantongi buku gambar dan pena. Sementara Chan memasukkan kitab injil dalam kantung plastik miliknya.

Michael Chan kakak dari Andrew Chan "tetap berharap": "Mereka dapat terus melanjutkan kegiatan seperti melukis, kelas komputer, rehabilitasi seputar pelayanan gereja dan semua yang telah mereka lakukan selama 10 tahun terakhir"

Andrew Chan ditahbiskan sebagai pendeta selama menghabiskan waktu dalam penjara dan melayani di kapel penjara.

Beberapa narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Bali, mendukung kesempatan hidup bagi terpidana mati kasus "Bali Nine", Andrew Chan.
Seorang napi bernama Martin Jamanuna menuliskan surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo untuk bisa menggantikan Andrew dieksekusi jika diizinkan. (Kompas.com)

"Saya sudah empat tahun bersama Andrew Chan, dia orang baik hati, peduli, dan rajin menolong orang lain. Dia tidak lagi main narkoba, setiap hari di gereja (dalam lapas), mengajar kebaikan kepada teman-teman," bunyi surat yang ditulis tangan oleh Martin Jamanuna, Minggu (8/2/2015).

Meskipun Andrew Chan, harus tetap menjalani hukuman akibat kesalahan masa lalunya, tetapi Kasih dan Pengampunan Yesus selalu terbuka bagi orang yang bertobat.

"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
[1 Yohanes 1:9]

Tujuan utama dalam hidup ini adalah mempersiapkan diri menyongsong kematian. Segala yang lain bersifat sekunder.

Jumat, 06 Maret 2015

Uang dunia yang tidak berharga

Suatu kali seorang anak kecil bermain dengan vas bunga yang sangat berharga.
Lalu ia memasukkan tangannya ke dalam vas tersebut dan tidak dapat menarik tangannya keluar.
Sang ayah mengusahakan yang terbaik  untuk mengeluarkan tangan anaknya, tetapi semuanya sia-sia.

Lalu mereka berpikir untuk memecahkan vas tersebut, namun sang ayah kemudian berkata "Sekarang, anakku, mari kita berusaha sekali lagi. Bukalah tanganmu dan luruskan jari-jarimu seperti yang ayah lakukan."

Yang mengejutkan, anak kecil itu berkata "Oh tidak ayah. Saya tidak bisa mengeluarkan jari-jari saya seperti itu karena nanti saya akan menjatuhkan uang-uang kecil saya."

Anda mungkin tersenyum ketika membacanya-tetapi banyak dari kita seperti anak kecil itu, terlalu sibuk menggenggam uang dunia yang tidak berharga sehingga tidak bisa menerima kemerdekaan.

"Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."  [Yohanes 8:36]

Marilah kita menjatuhkan apa yang mempermainkan hati kita. Serahkanlah! lepaskanlah dan ijinkan Allah melakukan kehendakNya di dalam hidup kita.

Kamis, 05 Maret 2015

Hukum Tabur Tuai

Hukum kekal "menabur dan menuai" telah menguasai kita.
Dunia kita kini adalah tempat menuai kebejatan moral, dan kita berusaha memulihkannya dengan sia-sia.

Ilalang pemuasan nafsu lebih cepat bertumbuh daripada gandum pengendalian moral.

Semua umat manusia bersalah. Namun, masing-masing orang di tengah masyarakat berusaha menimpakan kesalahan kepada orang lain.

DPRD DKI menyalahkan Gubernur; Gubernur menyalahkan DPRD DKI.
Polri menyalahkan KPK; KPK menyalahkan Polri.
Pemodal menyalahkan pekerja; pekerja menyalahkan pemodal.

Seorang petani tua menyimpulkan hal ini dan berkata "Situasi dunia saat ini sudah berantakan!"

Firman Tuhan berkata "sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung" [Hosea 8:7]

Namun sebagai orang percaya kita optimis. Masalah dunia ini besar, tetapi Allah lebih besar.
Jika kita berani mengikutsertakan Allah, mengakui dosa kita, dan sepenuhnya mengandalkanNya untuk mendapat hikmat, bimbingan dan kekuatan, maka masalah dunia ini dapat diselesaikan.

Masih ada waktu untuk menghadirkan damai sejahtera tetapi waktunya sangat singkat.
"Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah sesuai kasih setia!, bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya mencari TUHAN, sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan" [Hosea 10:12].

Rabu, 04 Maret 2015

Rubah-rubah kecil

Media Indonesia pernah menuliskan bahwa sejak awal tahun 2000an, sekitar 4 ton heroin /sabu-sabu, masuk ke Indonesia setiap hari !
Th 2008 survey sekelompok masyarakat anti narkoba, menyusuri taman-taman di sepanjang jl Dago, pada satu hari minggu pagi, berhasil mengumpulkan jarum suntik bekas pakai sebanyak 1,5 karung ukuran 50 kg. !
Luar biasa kehancuran generasi muda kita.
Firman Tuhan katakan : "Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah kecil yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga !" (Kid.2:15).
Banyak hal dapat menjadi 'rubah-rubah kecil' dalam hidup kita. Ini bisa berupa pekerjaaan iblis langsung, ataupun sikap hidup pribadi yang tidak mengutamakan Tuhan.
Jangan remehkan  pengaruh-pengaruh buruk bagi kita atau anak-anak kita dari pergaulan  buruk, tontonan, kemalasan beribadah, dsb.
Apakah kita lemah dalam memotivasi untuk bertumbuh dalam Tuhan?  Hati-hatilah, karena mencegah selalu lebih mudah daripada mengobati. (GE)

Selasa, 03 Maret 2015

Kelemahlembutan

Dalam kebudayaan kita, kelemahlembutan telah diartikan sebagai kelemahan. Namun hal tersebut bukanlah pandangan alkitabiah.

Seekor kuda liar yang telah dijinakkan masih sama kuatnya, namun telah dibuat bermanfaat bagi manusia.

Yesus itu lemah lembut, namun tidak dapat dipandang sebagai sosok yang lemah. Yesus adalah Allah sendiri.

Tidak ada orang yang dilahirkan dengan sifat bawaan lemah lembut.
Sifat ini adalah karya Roh Allah.

Musa, Petrus juga Paulus tidak dilahirkan dengan sifat lemah lembut.
Namun Allah mengerjakan kelemahlembutan dalam diri Musa selama 40 tahun.

Petrus adalah orang yang terburu nafsu, bertindak dalam pikiran saat itu, Roh Kudus Allah mengubah Petrus setelah kebangkitan Yesus.

Paulus adalah penganiaya umat kristen. Pertemuannya dengan Yesus, telah mengubah hidupnya dan menulis kepada jemaat di Galatia "Buah-buah Roh adalah kemurahan, kebaikan .... kelemahlembutan"

Berbangga diri adalah sifat dasar kita, bukan kelemahlembutan.
Hanya Roh Allah yang dapat membentuknya melalui pengalaman lahir baru.

"Berbahagialah orang yang lemahlembut, karena mereka akan memiliki bumi" [Matius 5:5].

Senin, 02 Maret 2015

Hati-hati dalam berkata-kata

Seringkali orang berkata ' oh, dia cuma bicaranya  saja yang  suka ngawur, tapi hatinya sih baik'.  Hehe, dapatkah demikian?

Firman Tuhan menasehatkan : "Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Tetapi AKU berkata kepadamu : setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggung jawabkan pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum ." (Mat.12:34-37).

Nah, jadi mana ada ucapan yang boleh meluncur tanpa dipertanggung jawabkan?
Justru kita mutlak  harus belajar untuk berhati-hati dalam berkata-kata.
Jangan ucapkan semua yang kita pikirkan, tapi pikirkanlah semua yang akan kita ucapkan. (GE)

Minggu, 01 Maret 2015

Sudahkah namamu terdaftar di Sorga?

Siapa yang tidak senang jika mendapat rejeki? Hari ini adalah acara pembagian UTK/Bonus di perusahaan.
Semua karyawan bergembira. Jika kita bertanya kepada mereka kegembiraan itu ada yang bertahan 1 hari karena harus membayar utang-utangnya, uang langsung habis tak bersisa, ada yang bertahan 1 minggu, bisa jalan-jalan ke mall dan tanpa terasa yang tidak dibutuhkanpun dibeli, atau bertahan 1 bulan karena untuk membayar uang sekolah anak, dan yang belum punya tanggungan bisa ditabung.
Kenikmatan duniawi seringkali tidak bisa bertahan lama, dan tidak pernah terpuaskan.

Murid-murid Yesus mengalami kegembiraan ketika mampu membuat mujizat, seperti dalam [Lukas 10:17; 20]  "Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu."
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. .... Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."

Tuhan Yesus mengajarkan sesuatu yang jauh lebih penting daripada sekedar kenikmatan sesaat, yaitu sukacita surgawi ... sudahkah namamu terdaftar di sorga?