Di arena Olimpiade Paris 1942, Eric Liddell memutuskan sesuatu yang mengejutkan dunia.
Eric menolak untuk bertanding di arena lari 100 yard, cabang spesialisasinya, karena pertandingan itu diadakan di hari Minggu. Eric memegang teguh keyakinannya untuk menguduskan hari Minggu sebagai harinya Tuhan.
Keputusan Eric mendapat kritikan tajam dari khalayak ramai. Publik menuduhnya tidak patriotik (karena menyebabkan hilangnya kesempatan Skotlandia untuk meraih medali emas).
Pangeran Wales sendiri mendesak Eric untuk menghormati raja dan negaranya lebih daripada Tuhan.
Namun Eric tetap menolak untuk berlari dalam pertandingan yang telah dijadwalkan baginya, dan memilih untuk bertanding dalam nomor lari 400 yard yang sebenarnya bukan andalannya.
Salah satu pelatih Eric menyelipkan kertas kecil sebelum pertandingan lari 400 yard (365,76 meter) dimulai yang berisi kutipan dari 1 Samuel 2:30, “‘Siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati’. Semoga berhasil dan selamat berjuang.” Pelatih itu tidak salah, Eric memenangkan medali emas untuk cabang lari tersebut.
Seandainya Eric tidak memenangkan medali emas pada saat itu pun kepatuhannya terhadap perintah Tuhan patut mendapatkan medali emas.
Hidup Eric pada tahun-tahun selanjutnya ditandai dengan keputusan-keputusan yang konsisten dengan kepatuhan dan kesetiaan Eric kepada Kristus dengan menjadi seorang Misionaris di China.
Bagaimana dengan Anda? Seringkali kita mempunyai seribu alasan untuk meninggalkan ibadah-ibadah.
Pesan Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita : “Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” (I Tim 4:8).
Jangan menggantikan ibadah dengan hal-hal yang tidak berguna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar