Jumat, 13 Maret 2015

Tatkala Allah Diam Membisu

Secara alami, kita cenderung mengabaikan keistimewaan doa sampai kita menghadapi penderitaan atau kesulitan.

Hidup berpengalaman dengan Allah dapat menjadikan orang kristen efektif.
Iman ini dapat kita peroleh melalui pengalaman penderitaan di dalam hidup kita.

Paulus berkata : "Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya" [Filipi 3:10]

Penderitaan juga mengajarkan kesabaran kepada kita.

Perkataan ini ditemukan tergores di sebuah sel penjara di Eropa : "Saya percaya ada matahari walaupun ia tak bersinar. Saya percaya ada kasih manakala saya tidak merasakannya. Saya percaya pada Allah bahkan tatkala Ia diam membisu"

Ada kalanya Allah tampak membisu!
Tetapi, tatkala kita melihat caraNya bekerja di dalam hidup yang terpenjara oleh jeruji besi atau keadaan.
Saat iman bersinar melalui ketidakpastian.
Maka kita mulai menangkap buah kesabaran yang tumbuh dari pengalaman penderitaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar