Sabtu, 07 Maret 2015

Kasih dan PengampunanNya

Rabu, 04-03-2015, Dua terpidana mati asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dipindahkan dari penjara Kerobokan ke Nusakambangan buat menjalani eksekusi.

Kedua pria mengaku siap menjemput ajal yang sempat tertunda, mereka cuma diberi waktu beberapa menit untuk mengumpulkan barang pribadi saat pagi baru beranjak di penjara Kerobokan, Bali. Bawaan kedua lelaki itu tidak banyak. Sukumaran mengantongi buku gambar dan pena. Sementara Chan memasukkan kitab injil dalam kantung plastik miliknya.

Michael Chan kakak dari Andrew Chan "tetap berharap": "Mereka dapat terus melanjutkan kegiatan seperti melukis, kelas komputer, rehabilitasi seputar pelayanan gereja dan semua yang telah mereka lakukan selama 10 tahun terakhir"

Andrew Chan ditahbiskan sebagai pendeta selama menghabiskan waktu dalam penjara dan melayani di kapel penjara.

Beberapa narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Bali, mendukung kesempatan hidup bagi terpidana mati kasus "Bali Nine", Andrew Chan.
Seorang napi bernama Martin Jamanuna menuliskan surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo untuk bisa menggantikan Andrew dieksekusi jika diizinkan. (Kompas.com)

"Saya sudah empat tahun bersama Andrew Chan, dia orang baik hati, peduli, dan rajin menolong orang lain. Dia tidak lagi main narkoba, setiap hari di gereja (dalam lapas), mengajar kebaikan kepada teman-teman," bunyi surat yang ditulis tangan oleh Martin Jamanuna, Minggu (8/2/2015).

Meskipun Andrew Chan, harus tetap menjalani hukuman akibat kesalahan masa lalunya, tetapi Kasih dan Pengampunan Yesus selalu terbuka bagi orang yang bertobat.

"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
[1 Yohanes 1:9]

Tujuan utama dalam hidup ini adalah mempersiapkan diri menyongsong kematian. Segala yang lain bersifat sekunder.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar